PAKAIAN WANITA JAWA DI MASA LALU (ABAD 18)
02 Feb 2010 Djogdja Tempo DoeloePAKAIAN WANITA JAWA DI MASA LALU (ABAD 18)
Barangkali apa yang dilakukan Thomas Stamford Raffles ketika berada di Jawa dan melakukan pencatatan terhadap berbagai hal tidak pernah dilakukan oleh kolonialis bangsa Eropa lainnya. Oleh karena itu, tidak aneh jika ia kemudian menyombongkan diri bahwa dirinyalah orang (Eropa) yang memiliki catatan terlengkap mengenai Jawa. Hal demikian dapat dimengerti mengingat hampir semua hal yang dia lihat di Jawa memang kemudian dicatatnya dalam buku yang memang terkenal, The History of Java.
Salah satu catatan menarik yang dibuat oleh Raffles adalah tentang pakaian wanita Jawa. Disebutkan dalam buku tersebut bahwa wanita Jawa di masa lalu sudah umum memakai kain jenis sarung. Disebutkan dalam buku Raffles bahwa penampilannya (sarung tersebut) tidak seperti kain pendek Skotlandia (ingat pakaian tradisional Skotlandia yang mirip rok). Berupa sehelai kain bercorak dengan oanjang 6-8 kaki dan lebarnya 3-4 kaki dijahit di kedua sisinya (disambungkan), dan bentuknya seperti karung tanpa alas yang dijahit.
Para wanita Jawa juga menggunakan kain yang dililitkan hingga mata kaki. Pengikat kain dinamakan udat. Sedangkan kain yang dililitkan mengelilingi tubuh menutupi dada sampai dekat lengan disebut kemban (kemben). Mereka seringkali juga memakai gaun longgar sepanjang lutut yang biasanya berwarna biru dengan panjang berkancing di pergelangan tangan. Jaket pendek seperti laki-laki yang dipakai juga disebut kelambi (baju/kebaya). Wanita Jawa umumnya tidak mengenakan kain di kepala (iket/udheng), melainkan menggulung rambutnya yang disebut dengan istilah gelung. Mereka juga biasa memakai sejenis logam (kuningan, tembaga, perak, emas), atau bahan dari tanduk kerbau untuk anting-anting.
Cara berpakaian wanita dari kalangan bangsawan maupun rakyat kebanyakan secara prinsipiil tidak ada perbedaan. Hanya saja wanita dari kalangan bangsawan umumnya mengenakan pakaian dengan bahan yang lebih berkualitas dan indah serta perhiasan yang terbuat dari emas, perak, intan, berlian, dan lain-lain. Semua orang mengenakan sandal di dalam rumah, terutama di distrik-distrik Eropa.
Umumnya wanita-wanita Jawa (bahkan juga kaum prianya) meminyaki rambutnya dengan minyak wangi. Raffles menyebut beberapa jenis minyak tersebut, di antaranya adalah minyak cendana, minyak kenanga, minyak gaharu, minyak gandapura, dan minyak jeruk. Minyak dalam bahasa Jawa, lenga, oleh Raffles dituliskan lang’a. Selain itu sering pula para wanita Jawa melumuri tubuh mereka dengan ramuan yang disebut boreh. Ada beberapa jenis boreh yakni boreh kuning (bedak kuning), boreh ireng (boreh hitam), boreh sari, dan boreh klembak.
Foto berikut menunjukkan bagaimana kira-kira gambaran Raffles terhadap wanita Jawa dengan kelengkapan pakaiannya. Barangkali apa yang digambarkan Raffles berbeda dengan gambaran pakaian tradisional wanita Jawa saat ini.
a. sartono
Source Link: JakartaBaca Juga
- 13-02-14
Siwur, Alat Dapur dari Tempurung Kelapa (1)
Aneka Rupa Siwur, Alat Dapur dari Tempurung Kelapa (1) Pencatatan siwur di kamus tersebut menandakan bahwa jauh sebelum tahun itu, siwur... more » - 13-02-14
Rumah Joglo Kuno di Ngibikan, Bantul
Situs Rumah Joglo Kuno di Ngibikan, Bantul Rumah Joglo Ngibikan awal mulanya didirikan oleh Lurah Secodipo. Tidak diketahui dengan pasti... more » - 13-02-14
Arjuna (5) Perkawinan Arjuna Supraba
Figur Wayang Arjuna (5) Perkawinan Arjuna Supraba Lama ditunggu, akhirnya kesempatan pun datang. Dengan ilmu memanah tingkat tinggi,... more » - 12-02-14
Sego Ireng Lombok Ijo nan Sedap dan Sehat
Makan yuk ..! Sego Ireng Lombok Ijo nan Sedap dan Sehat Daun pepayanya meski terasa sedikit pahit, tapi pahit yang enak. Orang... more » - 12-02-14
Aja Blereng Marang Bandha
Bothekan Aja Blereng Marang Bandha Pepatah ini bermakna nasihat agar orang jangan mudah silau pada kekayaan dan harta benda. Sebab... more » - 12-02-14
Ngajogjakarta Hadiningrat. Djilid satoenggal
Naskah Kuno Judul : Ngajogjakarta Hadiningrat. Djilid satoenggal Penulis : A.S. Dwidjasaraja Penerbit : Mardi-Moelja, 1935,... more » - 11-02-14
Idud Dwi Nugroho Melahirkan Aneka Alat Musik nan Prima
Temen Idud Dwi Nugroho Melahirkan Aneka Alat Musik nan Prima Penabuh drum kenamaan Gilang Ramadhan, sebagai salah satu kolektor dan pengguna alat... more » - 11-02-14
Foto Bersama Pocong di Malioboro
Yogyamu Foto Bersama Pocong di Malioboro Cari uang dengan model pocong memang merupakan modus operandi baru di Malioboro. Mereka... more » - 11-02-14
Lukisan dan Gambar Karya Dwi Setianto di Sangkring Art Project
Berita Budaya Lukisan dan Gambar Karya Dwi Setianto di Sangkring Art Project Semuanya, mulai dari warna, visual, media dan juga tinta,... more » - 10-02-14
Pasinaon Basa Jawa Kaping Rong Atus Sewidak Loro Edhisi Mirunggan: 10 Februari 2014
Pasinaon basa Jawa Pasinaon Basa Jawa Kaping Rong Atus Sewidak Loro Edhisi Mirunggan: 10 Februari 2014 Dibandingkan dengan zaman dulu, tataran... more »
Artikel Terbaru
- 24-10-15
Atien Kisam, Guru Si
Ayahnya juga merupakan keturunan dari seniman Betawi tempo dulu Djiun, hasil perkawinannya dengan Mak’ Kinang yang berprofesi sebagai penari. Bisa... more » - 24-10-15
Senin Pon Hari Tidak
Penghitungan hari jenis ini disebut perhitungan Panca Suda, yang menentukan risiko baik atau buruk dari arah kita bepergian. Senin Pon, 26 Oktober... more » - 24-10-15
Sound of Nature=Soun
Karya Jerry yang dibingkai dalam tema Sound of Nature=Sound of God ini banyak menggunakan ungkapan visual yang metaforik atau bahasa simbol. Dari... more » - 23-10-15
Denmas Bekel 23 Okto
Denmas Bekel 23 Oktober 2015 more » - 23-10-15
SMP Mondial Semarang
Mereka sama sekali belum pernah memainkan kesenian tradisional Jawa ini. Jadi wajar mereka terlihat begitu heran melihat banyaknya instrumen gamelan... more » - 23-10-15
Kisah Perlawanan Pan
Kurang lebih setengah dari buku ini membahas perlawanan Pangeran Mangkubumi terhadap Belanda, dan cara-cara Belanda mengatasi perlawanan tersebut.... more » - 22-10-15
Penyerahan Hadiah Lo
Lomba yang diikuti oleh 48 fotografer dengan jumlah karya sebanyak 175 foto ini akhirnya menghasilkan juara I-III, juara harapan I-III, 5 foto... more » - 22-10-15
Penyair Pekerja Migr
Meski tinggal di Singapura, Melur Seruni aktif merespon kegiatan Sastra Bulan Purnama melalui Facebook. Apalagi Melur, melalui akun Facebook-nya,... more » - 22-10-15
Buku Pelajaran Temba
Meski Jepang hanya menjajah tanah Indonesia selama kurang lebih tiga setengah tahun, pemerintah penjajah ini masih sempat mengurusi bidang pendidikan... more » - 21-10-15
Slank Ingin Bawa Reo
Jakarta menjadi kota ke-3 dalam rangkaian konser Slank 10 kota bertajuk ‘Reog & Roll’. Membawa konsep baru dalam konsernya, Slank menyuguhkan... more »