Ninis Meraih Juara Pertam dalam Lomba Bintang Radio Se-Asean

Author:kombi / Date:10-12-2013 / Tag: Temen / Temen

Ninis Meraih Juara Pertam dalam Lomba Bintang Radio Se-Asean

Untuk melatih vokalnya, peraih beasiswa Tembi musik ini menggunakan dua cara. Pertama ia berlatih pada temannya yang mengerti tehnik vokal. Kedua, ia meminta orang awam untuk mendengarkan bagaimana ia bernyanyi.

Lomba Bintang Radio Se-Asean, Juara ‘Yang Sepi’
Ninis memegang Piala Juara Pertama
Lomba Bintang Radio Asean, foto: Dok.Pribadi

Memiliki kualitas vokal yang baik saja, kenyataannya masih menjadi nomor kesekian khususnya di Industri musik Tanah Air. Ini terbukti dengan sepinya pemberitaan mengenai prestasi anak bangsa yang berhasil mengharumkan nama bangsa lewat ajang Bintang Radio tingkat Asean.

Setelah berhasil menyisihkan 70 peserta Bintang Radio se-Indonesia dan menjadi juara pertama tahun lalu, Nisfulail Dwi Puspita, yang akrab disapa Ninis, kembali pulang membawa prestasi, kali ini ia mewakili Indonesia dalam ajang pencarian bakat di bidang tarik suara Bintang Radio Tingkat Asean’.

Acara lomba itu digelar pada Sabtu, 23 November 2013, di Jayapura, Papua. Terhitung ada 3 negara yang mengirimkan wakilnya dalam ajang bergengsi ini yakni, Indonesia, Brunnei Darussalam, dan Malaysia. Indonesia berhasil mengantungi juara utama, Nisfulail Dwi mewakili kota Yogyakarta menjadi Juara Pertama.

Lomba Bintang Radio Se-Asean, Juara ‘Yang Sepi’
Para juri di ajang Lomba Bintang Radio Tingkat Asean, foto: Dok.Pribadi

Tak banyak persiapan yang ia lakukan jelang pentas, pengagum Celino Dion ini sibuk memperbanyak jam terbang bernyanyi. Katanya cara ini cukup ampuh untuk mengusir grogi saat berada diatas panggung. Ya, meskipun sudah memenangkan berbagai lomba nyanyi, rasa grogi dan gugup selalu menghantui Ninis pada saat detik-detik pentas.

Untuk melatih vokalnya, peraih beasiswa Tembi musik ini menggunakan dua cara. Pertama ia berlatih pada temannya yang mengerti tehnik vokal. Kedua, ia meminta orang awam untuk mendengarkan bagaimana ia bernyanyi.

“Masukan dari mereka sangat berarti, paling tidak aku punya tolok ukur dan pertimbangan dalam melatih vokal,” paparnya. Ia juga menyadari, sebagai penyanyi meluangkan waktu untuk melatih vokal adalah hal terpenting. Bahkan, tambahnya, seorang ‘diva’ sekalipun masih rajin berlatih demi menjaga kualitas vokal.

Lagu Bias yang dipopulerkan ‘lady rocker’ Nicky Astria menjadi pilihan Ninis saat maju di ajang Bintang Radio se-Asean itu. Semula Ninis sibuk mencari pilihan lagu berbahasa Inggris. Namun, sadar ia mewakili Indonesia, ia lantas memilih lagu Bias untuk dibawakan pada malam final.

Lomba Bintang Radio Se-Asean, Juara ‘Yang Sepi’
Panggung besar Lomba Bintang Radio Asean di Jayapura, Foto: Dok.Pribadi

GOR Cendrawasih, Jayapura, menjadi tempat berlangsungnya lomba Bintang Radio tingkat Asean itu. Hari itu Gubernur Papua, Lukas Enembe hadir menyaksikan. Para juri antara lain, James F Sundah, Marusya Nainggolan, Sandro Tobing, Andre JO Sumual (Trax Magazine) dan Melody.

“Aku nggak nyangka hari itu rame banget, seperti nonton pesta olahraga PON, penuh banget dan mereka sangat mengapresiasi ajang ini,” papar gadis asal Malang ini.

Malam itu, Ninis tampil maksimal. Bahkan salah satu juri mengatakan performanya sangat baik, hanya terkadang ‘power’ suaranya suka turun, selebihnya OK.

Menjadi juara pertama Lomba Bintang Radio tingkat Asean tak serta merta membuat ia puas. Jalannya masih panjang, apalagi usianya masih sangat muda. Rencananya dalam waktu dekat, jika ada kesempatan ia akan mengikuti Asian Pasific Broadcast Union (ABU) Song Festival, perayaan musik populer di Asia Pasifik yang menampilkan musisi solo atau grup yang mewakili tiap negara di Asia.

Lomba Bintang Radio Se-Asean, Juara ‘Yang Sepi’
Ninis selalu maksimal dalam setiap penampilannya

“Itu jangka panjang sih, karena di ajang itu perwakilan harus punya lagu sendiri. Sekarang aku sedang persiapan launching album bandku Psycoetnyc, dan mulai menyusun program development yang sempat tertunda bersama Fombi (Forum Musik Tembi Rumah Budaya). Semoga semua ini menjadi jalan yang baik untukku ke depannya. Aku mau bermusik nyaman dan menjadi diriku sendiri,” tutur Ninis.

Temen nan yuk ..!

Naskah & foto:Natalia S.

Temen Source Link: Jakarta

Latest News

  • 26-07-14

    Lukisan Kaca dari Em

    Pameran seni lukis kaca ini, yang berlangsung dari 11 Juli sampai 11 Agustus, baru pertama kali diselenggarakan di ruang pamer Tembi Rumah Budaya.... more »
  • 26-07-14

    Hari Keberuntungan O

    Kelebihan orang Wuku Maktal adalah sentosa budinya, setia pendiriannya. Namun, ia mudah kecewa jika pekerjaannya dianggap kurang benar oleh orang-... more »
  • 26-07-14

    Pasinaon Basa Jawa K

    Berikut ini contoh penerapan kata pada tataran bahasa Jawa saat ini, dengan keterangan: n = singkatan dari bahasa ngoko, na = bahasa ngoko halus, k... more »
  • 26-07-14

    Benarkah di Bantul P

    Mereka sempat menduga itu merupakan kerangka kuda atau sapi. Namun demi melihat struktur tulang lehernya yang kelihatan jenjang, mereka punya pikiran... more »
  • 26-07-14

    Ada Rumah Limasan Te

    Pameran foto ini menampilkan keindahan dan kekhasan aspek budaya, religi dan alam di Yogyakarta. Rencananya, foto yang dipajang akan diganti setiap... more »
  • 26-07-14

    Pelabuhan Sunda Kela

    Memang pada masa lalu Pelabuhan Sunda Kelapa yang dikenal dengan sebutan Bandar Empat Zaman memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia: zaman Hindhu... more »
  • 25-07-14

    Pesan Visual dari Ta

    Ada 7 judul karya dengan tema besar Papua Sehat yang diputar di Goethe Haus oleh Forum Lenteng. Film-film tersebut mendokumentasikan masalah... more »
  • 25-07-14

    Main Kartu Sambil Be

    Permainan kartu modifikasi ini dinamai Tatepat, singkatan dari Karuta Tembang Macapat. Karuta adalah permainan kartu di Jepang yang mengilhami... more »
  • 25-07-14

    Mengajak Anak Muda M

    Acara tersebut bukan hanya diisi dengan tembang macapat dan lantunan geguritan, namun juga pelatihan bagi generasi muda untuk bisa membuat tembang... more »
  • 25-07-14

    Buka Bersama Seniman

    Faruk HT, selaku Kepala PKKH UGM mengajak para seniman dan budayawan kembali ke UGM. Karena pada masa tahun 1970-an sampai 1980-an, ketika Purna... more »