Hasil Kompetisi Trienale Seni Grafis Indoensia V 2015

13 Nov 2015

Untuk tahun 2015 ini kompetisi Trienale Seni Grafis Indonesia V diputuskan berskala internasional. Optimisme Bentara Budaya selaku penyelenggara langsung melonjak mengingat peserta dari mancanegara cukup banyak, yaitu 20 negara plus Indonesia.

Untuk tahun 2015 ini kompetisi Trienale Seni Grafis Indonesia V diputuskan berskala internasional. Optimisme Bentara Budaya selaku penyelenggara langsung melonjak mengingat peserta dari mancanegara cukup banyak, yaitu 20 negara plus Indonesia. Negara-negara tersebut ialah Thailand, India, Australia, Kanada, Kroasia, Colombia, Malaysia, Mesir, Peru, Polandia, Serbia, Argentina, Puerto Rico, Italia, Turki, Swedia, Spanyol, Jerman, Cina, dan Jepang.

Jumlah pesertanya mencapai 198 orang, termasuk 145 orang dari Indonesia . Sedangkan jumlah karya yang terkumpul 355 buah. Dibanding Trienale IV tahun 2012 yang mencapai jumlah peserta 224 orang dengan jumlah karya terkumpul 405 buah, jelas mengalami penurunan. Penurunan ini diduga akibat libur panjang nasional 2015 yang berdampak pada proses penciptaan dan pengiriman karya para seniman Indonesia. Tahun 2015 ini juga begitu banyak kompetisi seni grafis yang ditawarkan sehingga para seniman mengalami kesulitan mengatur jadwal kerja.

Tema yang ditawarkan dalam Trienale Seni Grafis Indonesia V 2015 ini adalah “Dunia Dalam Karantina”. Tema ini mempersoalkan bagaimana globalisasi telah menjadi kenyataan meskipun menuai kecaman banyak orang. Globalisasi sesungguhnya didorong oleh sifat yang inheren di dalam diri manusia yang selalu ingin lebih tahu, lebih maju, lebih bebas, dan lebih mampu menjalin hubungan dengan manusia-manusia lainnya di tempat-tempat yang berbeda. Keinginan demikian sangat mungkin diwujudkan mengingat globalisasi juga merupakan akumulasi dari produk perkembangan ilmu pengetahuan, inovasi dan teknologi yang semakin mengecilkan arti tapal batas politis dan geografis.

Namun demikian, di mata para kritikus globalisasi yang memuncak dan ditandai dengan kemenangan kapitalisme dan demokrasi pada penghujungnya sangat mungkin menemui jalan buntu sebab bukankah globalisasi juga berarti bahwa pencarian-pencarian bentuk masyarakat ideal telah diakhiri. Demikian Aminudin TH. Siregar selaku juri antara lain menulliskan kurasinya.

Penjurian untuk kompetisi ini dibagi dalam tiga tahapan. Tahap pertama dilaksanakan tanggal 28 Agustus 2015 di Bentara Budaya Jakarta dengan susunan Dewan Juri: Aminudin Th Siregar (ketua), Tisna Sanjaya, Bambang Bujono, Devy Ferdianto, dan Syahrizal Pahlevi. Pada tahap ini dipilih dan ditetapkan 50 karya yang berhak menjadi finalis. Tahap kedua, tanggal 13 Oktober 2015 dengan Dewan Juri seperti Dewan Juri I plus FX Mulyadi, Ipong Purnama Sidhi, dan Hariadi Saptono ditetapkan 30 karya finalis. Pada tanggal itu pula dengan susunan Dewan Juri I kemudian dipilihlah tiga pemenang.

Ada pun para pemenang itu adalah sebagai berikut: Juara I adalah Jayanta Naskar, Porbangla (Road-1) Batanagar, Kolkata, India 700140 dengan judul karya “Reinvention Of Myself. Juara II: Puritip Suriyapatarapun, 35 Soi Mitsumpun, Chari Road 59 Wat Phrayakrai, Bhangkolaem, Bangkok, Thailand 10120 dengan judul karya ”Our Whole Life Searching”. Juara III: Muhlis Lugis, Jl. Suryodiningrat No. 34, Yogyakarta dengan judl karya “Addiction”. Karya para pemenang dan finalis ini akan dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta (, Bentara Budaya Yogyakarta (6-14 November 2015), Bentara Budaya Bali (15-25 Januari 2016), dan House of Sampoerna Surabaya (3 Desember 2015-3 Januari 2015)

Karya-karya tersebut menarasikan ambiguitas, dilema, kekejian perang, pandangan-pandangan nostalgik, fantasi-fantasi akan harapan hidup yang lebih baik. Karya-karya tersebut juga memantulkan konstruksi global yang nyaris gagal dalam menawarkan perbaikan-perbaikan ke gerak kebudayan yang inklusif yang mengedepankan pluralisme, toleransi, emansipasi, partisipasi publik, keadilan, dan pemberdayaan sumber daya manusia.

Naskah dan foto: asartono

Suasana pembakaan pameran Trienale Seni Grafis Indoensia V 2015, difoto: Jumat, 6 November 2012, foto: a.sartono Reinvention of Myself, 2014, Colour Etching and Intaglio, 77 x 112 cm, edisi 7/12, karya Jayanta Naskar (India) sebagai Pemenang I, difoto: Jumat, 6 November 2012, foto: a.sartono Addiction, 2015, Woodcut, 55 x 72 cm, edisi 5, karya Muhlis Lugis (Indonesia) sebagai Pemenang III, difoto: Jumat, 6 November 2012, foto: a.sartono Our Whole Life Searching, 2014, Lithography, 70 x 100 cm, edisi 1/3, karya Puritip Suriyapatarapun sebagai Pemenang II, difoto: Jumat, 6 November 2012, foto: a.sartono SENI RUPA

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 14-11-15

    Selasa Kliwon Hari B

    Selasa Kliwon, 17 November 2015, kalender Jawa tanggal 4, bulan Sapar, tahun 1949 Jimawal, hari baik untuk berbagai macam keperluan. Namun tidak baik... more »
  • 14-11-15

    Karyawan PT Frisian

    Mereka sangat antusias belajar gamelan. Apalagi masing-masing kelompok, tidak hanya bermain gamelan, tetapi juga mencoba menembangkan syairnya, yaitu... more »
  • 14-11-15

    Museum Sonobudoyo Ul

    Bertepatan dengan hari jadi yang ke-80 tahun di bulan November 2015, Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta mengadakan program kunjungan gratis sehari... more »
  • 14-11-15

    Nasi Rawon Komplit T

    Dagingnya yang sangat empuk dengan bumbu rawon yang demikian meresap membuat lidah terlena karena nikmat. Kecambah segar menjadi penjeda yang kompak... more »
  • 13-11-15

    Buku Yang Menyingkap

    Buku ini membicarakan tentang sejarah, peranan (sumbangsih) dan eksistensi Banyumas, juga bahasa sebagai ciri khas pembeda dengan daerah lain. Tidak... more »
  • 13-11-15

    Hasil Kompetisi Trie

    Untuk tahun 2015 ini kompetisi Trienale Seni Grafis Indonesia V diputuskan berskala internasional. Optimisme Bentara Budaya selaku penyelenggara... more »
  • 12-11-15

    Indonesia Menari 201

    Sukses digelar sejak tahun 2012, Indonesia Menari yang digagas Galeri Indonesia Kaya kembali hadir mengajak masyarakat untuk menari massal dengan... more »
  • 12-11-15

    Merti Tuk Wujud Komi

    Merti Tuk ini dilakukan dengan kirab yang melibatkan hampir semua warga Dusun Ngepring dan Kemiri. Ada pun yang dikirab adalah nasi tumpeng, nasi... more »
  • 11-11-15

    Giryadi, Penyair dan

    Sebagai ulusan seni rupa, dia malah menekuni sastra dan teater, dan puisi adalah karya yang terus diciptakan dia. Makanya, dia dikenal sebagai... more »
  • 10-11-15

    Budaya Nonbendawi Yo

    Gamelan Jawa, selain menjadi ciri khas masyarakat Jawa di DIY, juga masyarakat Jawa yang ada di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan gamelan... more »