Konser Perkusi, Aksi Perdana Angkatan 2015 ISI Yogyakarta

19 Jan 2016 Suguhan aksi Kelompok Studi Perkusi (Kesper) berhasil menyita perhatian para penonton. Dengan menampilkan suguhan yang atraktif membuat  penonton seakan terbawa oleh kemeriahan suasana, bahkan beberapa penonton turut berdendang seiring dengan lagu yang dimainkan. Acara bertajuk “Grown Up” ini merupakan konser perdana bagi mahasiswa angkatan 2015  yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 16 Januari 2016 di Auditorium Jurusan Musik Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.   Acara ini digelar dalam rangka presentasi hasil proses selama lima bulan terakhir, sekaligus merupakan salah satu syarat untuk bergabung dalam Kesper. “Walaupun tidak diwajibkan, acara ini telah menjadi tradisi turun-temurun. Acara ini rutin dilaksanakan tiap tahun sekaligus untuk memersiapkan skill  serta mental mahasiswa baru agar dapat menghadapi tantangan ke depan. Yang tidak kalah menariknya yaitu setiap acara penyambutan seperti ini, acara dikemas secara musikal baik pada pra acara sekalipun,” terang Gusti Ridhlo ketua Kesper.     Kesper sendiri merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Jurusan Musik ISI Yogyakarta. Sejak berdiri pada bulan Mei 1999 Kesper mempunyai visi akan berusaha agar selalu menjadi tolak ukur perkusionis Indonesia, serta misi yaitu menjadikan kesper sebagai grade atau standarisasi ansambel perkusi (barat) di Indonesia.    Gusti Ridhlo dan Ridha, dua mahasiswa, berhasil mencuri perhatian penonton dengan memainkan karya dari Rimsky Korsakov yang berjudul Flight Of The Bumblebee. Memang karya ini telah lama akrab di telinga orang awam sekalipun. Akan tetapi pada malam itu mereka mengemas nuansa penampilannya secara jenaka tanpa mengurangi kualitas permainan.    Dengan sebuah marimba yang mereka mainkan dengan teknik empat tangan, Flight Of The Bumblebee terdengar jelas bagaikan segerombolan besar lebah yang terbang bersamaan. Aksi mereka pun tak kalah menarik,  dengan enerjik memutar badan dan bergeser ke kanan ke kiri hingga membuat formasi saling berhadapan. Aksi tersebut membuat penampilan mereka pada malam itu semakin memukau.       Pada akhir acara dilakukan penyematan kaos secara simbolis yang dilakukan oleh dosen pembimbing mahasiswa perkusi kepada salah satu perwakilan mahasiswa baru. Ridwan Maulana yang pada malam itu menerima penyematan kaos secara simbolis, menyampaikan perasaan senang, sedih dan bangga yang tercampur menjadi satu.  Menurutnya, perjuangan hingga sampai pada momen malam itu tidak mudah. Berpikir positif yang selalu menjadi penyemangat, walau kadang tugas yang diberikan terasa berat bahkan tidak mungkin dijalani.     Ridwan menyampaikan pula bahwa konser ini dipersiapkan dalam kurun waktu tidak lebih dari empat bulan. Yang selalu menjadi pedoman yaitu jiwa militan dan saling mendukung satu dengan yang lain. Tak terasa tetes air mata haru menghiasi penyematan kaos pada malam itu. Untuk harapan ke depan Ridwan menyampaikan untuk tetap menjaga kesolidan Kesper, karena Kesperlah tempatnya berbagi ilmu, pengalaman dan cerita. “Di Kesperlah tempat berkumpulnya teman, sahabat bahkan saudara,” tegasnya dengan semangat.   Naskah dan Foto:Indra Waskito   Konser perkusi angkatan 2015, ISI Yogyakarta, sabtu, 16 januari 2016, foto: Indra Waskito Konser perkusi angkatan 2015, ISI Yogyakarta, sabtu, 16 januari 2016, foto: Indra Waskito SENI PERTUNJUKAN

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 23-01-16

    Penuntun Manusia Men

    Judul    : Weddha Brata (Panuntun. Jilid II) Penulis    : Mas Sajimin Prawiraatmaja Penerbit    : TB... more »
  • 23-01-16

    Selasa Kliwon Hari B

    Perhitungan ini berdasarkan perhitungan primbon Panca Suda. Panca = lima, suda = dikurangi. Lima dikurangi satu sama dengan empat. Ada empat... more »
  • 23-01-16

    Jose Rizal Manua, Pe

    Jose panggilannya, dari nama lengkap Jose Rizal Manua, adalah nama yang cukup dikenal di kalangan teater dan sastra. Selain karena aktif di teater... more »
  • 22-01-16

    Gunungan Sebagai Pe

    Dinamakan gunungan karena bentuknya menggambarkan gunung. Gunungan disebut juga kayon, artinya pohon. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar... more »
  • 22-01-16

    Awalnya besi yang di

    Supriyadi yang rambutnya memutih, terus mengayunkan palu, memukul besi membara yang dicapit kuat. Percikan api melesat kesana kemari. Adu palu (... more »
  • 21-01-16

    SMAN 1 Sleman Singga

    Setelah rombongan SMA 1 Mejobo Kudus meninggalkan Tembi, Selasa, 12 Januari 2016, rombongan SMAN 1 Sleman yang berjumlah sekitar 190 siswa dan... more »
  • 21-01-16

    Berbagi Ilmu Tata Pa

    Masih ingat kesuksesan pementasan kolosal yang mengangkat kebudayaan Indonesia, “Matah Ati” yang kemudian dipentaskan di Singapura dan Kuala... more »
  • 20-01-16

    Potret Keindahan Ind

    Mencintai Tanah Air yang diperlukan bukan slogan dan celotehan tapi bagaimana mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat, begitu kira-kira hal... more »
  • 19-01-16

    Konser Perkusi, Aksi

    Suguhan aksi Kelompok Studi Perkusi (Kesper) berhasil menyita perhatian para penonton. Dengan menampilkan suguhan yang atraktif membuat  ... more »
  • 19-01-16

    Sistem Religi Bonoke

    Judul   : Sistem Religi Komunitas Adat Bonokeling, di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas Penulis   : Bambang... more »