Gelaran Pasar Keroncong Kotagede 2015, Demi Merengkuh Anak Muda

16 Dec 2015

Acara ini istimewa, karena dapat menghadirkan suasana baru dalam keroncong, dari keroncong asli hingga kreasi. Diharapkan acara ini digelar rutin supaya kaum muda dapat mengenal keroncong lebih dalam dan tidak selalu beranggapan bahwa keroncong adalah musiknya orang tua.

Pada hari Sabtu sore hingga malam, 12 Desember 2015, telah digelar perhelatan yang diharapkan akan membawa suatu perubahan bagi jagad per-keroncong-an. “Pasar Keroncong Kotagede 2015,” yang digelar di sekitaran Pasar, Kotagede, Yogyakarta, merupakan sebuah wujud apresiasi bagi para seniman keroncong yang dikemas secara modern, ringan dan bernuansa.

Selama ini keroncong terkesan monoton dan musiknya orang tua, kalimat demikian sering terucap oleh generasi muda saat ini. Namun dengan acara tersebut semua hal yang berkaitan dengan monoton dan tua dapat terpatahkan dengan suatu pembuktian. Pada malam itu semua bersatu, tak ada yang merasa tua dan tak ada yang lebih masa kini. Semua melebur menjadi satu dalam satu irama keroncong yang syahdu. Tak jarang gelak tawa pun pecah berkat pembawa acara yang meriah.

Salah seorang penampil, Andi Prih (56), mengakui acara seperti ini baru pertama kali di Yogyakarta, yang telah lama didambakannya. Ia akrab dengan keroncong sejak kecil karena memang terlahir di lingkungan keroncong yang kuat. Ia pun mendukung kegiatan tersebut supaya anak muda dapat lebih akrab dengan keroncong.

Pada kesempatan yang sama Christiawan Bayu (22), mahasiswa salah satu universitas swasta di Yogyakarta, menyampaikan bahwa acara ini istimewa, karena dapat menghadirkan suasana baru dalam keroncong, dari keroncong asli hingga kreasi. Pemuda yang mulai bermain keroncong sejak SMA sekaligus tergabung di Orkes Keroncong Erwina ini berharap acara seperti ini diadakan secar rutin, supaya kaum muda dapat mengenal keroncong lebih dalam dan tidak selalu beranggapan bahwa keroncong adalah musiknya orang tua.

Pesan Bayu bagi kalangan muda, jangan pernah memandang sebelah mata musik keroncong. “Dengan berapresiasi kita turut serta menjaga nilai-nilai budaya dan estetika bangsa dan keroncong khususnya,” tutur Bayu.

Naskah dan Foto: Indra Waskito

> Pasar Keroncong Kotagede 2015, Sabtu 12 Desember 2015, foto: Indra Waskito Pasar Keroncong Kotagede 2015, Sabtu 12 Desember 2015, foto: Indra Waskito Pasar Keroncong Kotagede 2015, Sabtu 12 Desember 2015, foto: Indra Waskito Pasar Keroncong Kotagede 2015, Sabtu 12 Desember 2015, foto: Indra Waskito Pasar Keroncong Kotagede 2015, Sabtu 12 Desember 2015, foto: Indra Waskito SENI PERTUNJUKAN

Baca Juga

>

Artikel Terbaru

>
  • 19-12-15

    Nicky Manuputty Saji

    Lahir dan besar di Negeri Belanda tak membuat musisi berdarah Maluku ini lupa akan tanah kelahirannya. Meski sukses menjalani profesi sebagai... more »
  • 19-12-15

    Jumat Ini Hari Baik,

    Jumat Pon, 25 Desember 2015, kalender Jawa tanggal 13, bulan Mulud, tahun 1949 Jimawal, hari baik untuk berbagai macam keperluan. Tetapi tidak baik... more »
  • 18-12-15

    Jumat Ini Hari Baik,

    Hari Jumat Legi, 18 Desember 2015, kalender Jawa tanggal 6, bulan Mulud, tahun 1949 Jimawal, tergolong hari baik untuk berbagai macam keperluan.... more »
  • 18-12-15

    Sawitri (4) Benarkah

    Yamadipati tidak sampai hati menolak permohonan Sawitri agar Setyawan dihidupkan. Hyang Yamadipati mengembalikan nyawa Setyawan agar Sawitri hidup... more »
  • 18-12-15

    Museum Pleret Bantul

    Kegiatan yang digelar pada Minggu 13 Desember 2015 itu memang diprioritaskan untuk melibatkan langsung masyarakat dengan harapan agar masyarakat... more »
  • 17-12-15

    Mustikaning Tekad Ik

    Peribahasa ini menunjukkan bahwa tidak ada tekad atau niat yang mulia daripada tekad atau niat untuk berbuat baik. Hal berbuat baik itu bukan hanya... more »
  • 17-12-15

    Perumahan PJKA Palba

    Bangunan ini dihancurkan (dibumihanguskan) pada masa Clash II (1948), yang kemudian pada tahun 1950 didirikan bangunan baru, yang disesuaikan dengan... more »
  • 16-12-15

    Gelaran Pasar Keronc

    Acara ini istimewa, karena dapat menghadirkan suasana baru dalam keroncong, dari keroncong asli hingga kreasi. Diharapkan acara ini digelar rutin... more »
  • 16-12-15

    Mengenalkan Ular Lew

    Sioux adalah organisasi nirlaba yang bergerak dalam konservasi dan studi tentang ular. Mereka berusaha mengubah persepsi negatif masyarakat tentang... more »
  • 16-12-15

    ‘Wajah Perempuan’ Di

    Sastra Bulan Purnama edisi ke-51 akan diselenggarakan pada Rabu, 23 Desember 2015 pukul 19.30. Satu antologi puisi berjudul “Wajah Perempuan” karya... more »
> Tembi Rumah Sejarah dan Budaya , Hak Cipta Dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/
Tembi adalah Portal Berita Budaya Indonesia