Berita Hari ini: Wartawan Membaca Puisi

22 Feb 2016

Kali ini, Sastra Bulan Purnama edisi ke-53 menghadirkan wartawan membaca puisi. Para wartawan ini sehari-harinya memburu berita, atau setidaknya bergulat dengan informasi. Dan dalam suasana Hari Pers Nasional 2016, wartawan di Yogya sejenak mempunyai kegiatan lain, yakni membaca puisi.

Maka, para wartawan senior maupun wartawan muda mengirimkan puisi untuk dibacakan di Sastra Bulan Purnama, Rabu 24 Februari 2016, pukul 19.00 di Tembi Rumah Budaya, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Para Wartawan itu ialah, Sihono, Ketua PWI DIY; Octo Lampito, Pemimpin Redaksi “KR’; Oka Kusumayudha, Komisaris Yogja TV; Soeparno S.Adhy, Thomas Pujo, Effy Widjono Putro, Masduki Atamami, Latief Noor Rohman, Arief Junianto, Nuryanto dan Sari Sariyati, Dian Ade dan Sugeng Wiyono. Kocil Birowo juga akan tampil membacakan puisi karya Mukti Haryadi.

Para wartawan yang tampil ini sebagian besar pernah membaca puisi di Sastra Bulan Purnama. Untuk edisi ini memang sengaja dikaitakan dengan Hari Pers Nasional, dan selain wartawan senior beberapa wartawan muda ikut tampil membaca puisi.

Antologi puisi untuk Sastra Bulan Purnama ini diberi judul ‘Ini Puisi Bukan Berita’. Lebih untuk menjelaskan bahwa para wartawan ini sedang menulis puisi.

Selain pembacaan puisi, akan ditampilkan pula ‘Ludruk Puisi’ dari Surabaya, yang dimainkan oleh para penyair Surabaya yang tergabung dalam FSBS, diantaranya Aming Aminoedhin, R.Giryadi, Widodo Basuki dan lainnya dengan menyajikan lakon ‘Sandal Jepit Tali Abang’.

Lagu puisi, atau musikalisasi puisi akan menampilkan Fombi, kependekan dari Forum Musik Tembi, yang akan mengolah puisi menjadi lagu.

Para wartawan yang tampil di Sastra Bulan Puranama ini memang sudah terbiasa bersentuhan dengan sastra, lebih-lebih puisi. Para wartawan senior di masa muda memang memiliki pergaulan dengan para penyair, misalnya Oka Kusumayudha sangat akrab dengan Darmanto Yatman, Emha Ainun Najib., Umbu Landu Paranggi, penyair pengasuh Persada Studi Klub dan (alm) Linus Suryadi AG.

Sedianya akan diterbitkan antologi puisi wartawan penyair, yang melibatkan para wartawan dan para penyair yang sekaligus wartawan, atau setidaknya penyair yang pernah bersentuhan media dengan menjadi wartawan. Namun untuk kepentingan Sastra Bulan Purnama yang mendesak, antologi itu ditunda dulu, dan akan diterbitkan kemudian.

Sudah terkumpul 100 puisi lebih dari 15 wartawan  penyair dan diberi judul ‘(Bukan) Berita Hari Ini’, puisi-puisi ini sudah siap untuk di lay out.

Untuk acara Sastra Bulan Purnama edisi ke-53 ini, dikhususkan bagi wartawan yang menulis puisi. Para penyair wartawan yang sudah menulis puisi, karyanya akan diterbitkan dalam bentuk antologi bersama dengan PWI DIY. 

  Ons Untoro Poster publikasi Sastra Bulan Purnama edisi 53 yang diupload di media jejaring sosial facebook, foto: dok Tembi SENI PERTUNJUKAN

Baca Juga

>

Artikel Terbaru

>
  • 27-02-16

    Di Antara Para Warta

    “Saya bukan penyair dan pernah menjadi wartawan, dan saya terbiasa membaca puisi. Saya sengaja datang di Sastra Bulan Purnama ini karena kangen... more »
  • 27-02-16

    Kamis Paing Ini Hari

    Pranatamangsa masuk mangsa Kasanga (9), umurnya 25 hari, mulai 1 s/d 25 Maret, curah hujan mulai berkurang. Masa birahi anjing dan sejenisnya.... more »
  • 27-02-16

    Mie Ayam Grabyas Rar

    Mie ayam tergolong salah satu menu terpopuler di negeri kita. Ada satu menu mie ayam yang agak unik, namanya mie ayam grabyas. Dulu istilah... more »
  • 27-02-16

    Vitadewi Baru Kali I

    Perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) hingga yang ke-11 ini merupakan acara yang ditunggu-tunggu masyarakat Yogyakarta, dan daerah... more »
  • 26-02-16

    Buku Rujukan Seni Or

    Judul   : Ornamen Nusantara. Kajian Khusus tentang Ornamen Indonesia Penulis   : Drs. Aryo Sunaryo, M.Pd. Seni Penerbit... more »
  • 26-02-16

    Kesetiaan Total Nyi

    Sudah selama 28 tahun, Nyi Sri Muryani mengabdi di Museum Dewantara Kirti Griya (DKG) Tamansiswa Yogyakarta. Selama itu pula, ia dengan setia... more »
  • 25-02-16

    Tiga Fungsi Historio

    Muhamad Agus Burhan yang akrab dipanggil Burhan adalah pengajar di jurusan Seni Lukis Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta... more »
  • 25-02-16

    Terima Kasih Tanpa B

    Bagi perupa kelahiran Padangpanjang, Sumatera Barat, yakni Stefan Buana, sosok Wardi Bajang (almarhum) merupakan sosok yang unik. Baginya, Wardi... more »
  • 24-02-16

    Dhenok Kristianti Pe

    Ada banyak penyair yang dulu berproses di Yogya, bahkan berasal dari Yogya, untuk kemudian pinda ke kota lain. Di kota tempat tinggalnya itu dia... more »
  • 24-02-16

    Eksplorasi Musik Ge

    Di bidang musik, tak jarang para seniman bereksperimen melalui media dan bunyi-bunyian. Keunikan warna suara yang dihasilkan dari media-media... more »
> Tembi Rumah Sejarah dan Budaya , Hak Cipta Dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/
Tembi adalah Portal Berita Budaya Indonesia