Sandy Thema Pamerkan Koleksi Perhiasan Archipelago

08 Jun 2015

Merek perhiasan lokal, Pistos dengan desainernya Sandy Thema mempersembahkan koleksi perhiasan terbarunya ‘Archipelago’. Terinspirasi dari kekayaan warisan budaya Nusantara, Shandy menampilkan 42 koleksi perhiasan tradisional kontemporer yang ditujukan untuk wanita beragam usia.

Sempat meluncukan album tahun 2010 bertajuk ‘Hello’, Sandy Thema dikenal sebagai penyanyi. Ia mengaku tertarik dunia tarik suara sejak kecil. Bukti kecintaannya kemudian melahirkan berbagai single yang cukup sukses menjadi soundtrack berbagai judul film televisi.

Lulus dari fakultas kedokteran, Shandy coba mengikuti keinginan ayahnya untuk mempelajari dunia batu permata. Ia pun lulus dari Gemology Institute of America, New York. Pria bernama lengkap Sandy Wijaya Thema ini pun mulai merambah bisnis di bidang batu mulia dan perhiasan.

Perhiasan antik yang pernah dimiliki beberapa suku di Indonesia kali ini menjadi inspirasi untuk koleksi terbaru Shandy. Menggunakan teknik Filigree (membentuk desain perhiasan dari logam dengan membuat benang-benang dari logam) Sandy menghasilkan desain perhiasan mewah sekaligus merepresentasikan kekayaan budaya Indonesia.

Dalam project-nya kali ini, Shandy bekerja sama dengan pengrajin perhiasan lokal dari kota-kota yang ia datangi. “Saya bekerja sama dengan mereka kurang lebih 3 tahun, jadi sudah saling mengerti mau membuat apa dan desainnya seperti apa, semua ‘hand made’ oleh pengrajin Indonesia,” kata Sandy saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Kamis, 4 Juni 2015.

Koleksi perhiasan Archipelago dibagi menjadi 2 segmen. Pertama menampilkan beragam koleksi dari batu ‘semi precious’ seperti turquoise, agatez (akik), topaz dan lainnya. Ia juga memasukkan ‘manik’ antik yang diproduksi pada awal abad ke-19.

Segmen kedua, kemewahan perak berlapis emas tampak jelas pada tiap desain perhiasan. Mengambil pola-pola rumit dari kain batik, ikat songket termasuk motif alam seperti kupu-kupu, lava stone dan sebagainya. Dayak Iban dikenal sebagai pemburu kepala, ‘spike’ dan bola besar dengan dengan pola batik yang detail, menjadi salah satu inspirasi Sandy dari suku ini.

Keseluruhan koleksi perhiasan ini, mulai dari anting, kalung, cincin, tusuk konde dan lainnya dihargai sekitar 1-12 juta rupiah, untuk ‘fine jewelery’ Pistos membanderolnya lebih mahal.

Selain perhiasan, Sandy juga memamerkan koleksi kainnya yang kebanyakan berusia ratusan tahun. Rencananya batik, ikat, songket benang emas, dan lainnya akan dituangkan dalam sebuah buku, dimana Sandy akan bercerita lebih dalam tentang koleksi kain-kainnya ini.

Naskah dan foto: Natalia S.

Sandy Thema, Pamerkan Koleksi Perhiasan Archipelago Sandy Thema, Pamerkan Koleksi Perhiasan Archipelago Sandy Thema, Pamerkan Koleksi Perhiasan Archipelago Sandy Thema, Pamerkan Koleksi Perhiasan Archipelago PROFIL

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 19-09-15

    Merti Bakpia 2015 Me

    Grebeg Bakpia ini diawali dengan kirab gunungan bakpia lanang (lelaki) dan gunung bakpia wedok (perempuan). Keseluruhan kue bakpia yang digunakan... more »
  • 19-09-15

    Konser Reog N Roll B

    Konser musik dianggap paling efektif untuk menyampaikan pesan sosial kepada masyarakat. Atas dasar itulah Kementerian Pariwisata menggandeng grup... more »
  • 19-09-15

    Nasi Goreng Mafia, S

    Ada beragam menu yang disajikan. Semua dengan nama berbau mafia. Nama-nama sangar ini sekaligus mencitrakan kesan menyengat, pedas, atau panas yang... more »
  • 19-09-15

    Naga Dina Senin Pon

    Pada bulan Besar ini ‘naga tahun’ dan ‘naga jatingarang’ menyatu di utara. Sedangkan tempat ‘naga dina’ berubah-ubah sesuai dengan hari dan pasaran.... more »
  • 18-09-15

    Liputan Majalah Kaja

    Gedung Kesenian Sobokarti dibangun oleh Belanda pada tahun 1930 yang aslinya bernama Volkstheater Sobokarti yang berarti tempat berkarya. Gedung ini... more »
  • 18-09-15

    Terima Kasih Bu Susi

    Acara penutupan pameran ini terasa istimewa karena tidak saja dilakukan oleh menteri, namun juga karena diiringi acara yang relatif lebih banyak dari... more »
  • 18-09-15

    Yogyakarta Night at

    Komunitas anak-anak muda ini telah menunjukkan aksi konkret dalam upaya memperkenalkan dan mencintai museum kepada publik. Dengan acara yang... more »
  • 17-09-15

    Arwinto Bersorban Aw

    Dalam antologi ini terdapat 101 puisi, yang dibagi dalam dua bab. Pada bagian pertama diberi judul “Pulang Ke Tubuh Sendiri” dan bagian kedua... more »
  • 17-09-15

    Jembatan Nambangan-N

    Hal yang menarik dari Jembatan Nambangan-Nangsri ini adalah pintu plat baja yang cukup besar. Pintu ini ditempatkan di ujung jembatan di wilayah... more »
  • 17-09-15

    Kegelisahan Rence Al

    Dampak sosial orkes ini juga nyata dirasakan. Dua kampung bertetangga yang sebelumnya bertikai akhirnya malah kini berdamai karena keduanya terlibat... more »