Jose Rizal Manua, Pembaca Puisi Humor

23 Jan 2016 Jose panggilannya, dari nama lengkap Jose Rizal Manua, adalah nama yang cukup dikenal di kalangan teater dan sastra. Selain karena aktif di teater dan banyak mendapat penghargaan, dia juga seorang pembaca puisi yang menarik, lebih-lebih puisi humor.   Tentu puisi humor berbeda dengan daegalan atau lawakan, karena yang dilakukan Jose Rizal Manua adalah membaca puisi. Di satu sisi bisa mengundang tawa yang mendengarnya, dan di sisi yang lain, merupakan satu bentuk kritik sosial. Apalagi dalam membaca, Jose diiringi  musik yang mengalun dari CD, jadi bukan ‘live’ musik.   Pada pembukaan  pameran Jupri Abdullah, mengenai Human Trafficking  17 Desember 2015, di Tembi Rumah Budaya, dari Jakarta dia khusus datang untuk memeriahkan pembukaan pameran dengan membaca puisi humornya. Dengan gayanya yang khas, rambut panjang sebahu, mengenakan kemeja putih dan topi warna merah, setidaknya menyiratkan dia seorang seniman.   Jose Rizal Manua lahir di Padang, 14 September 1954. Sejak usia belum genap  20 tahun dia sudah di Jakarta, dan pada tahun 1972 dia masuk Taman Ismail Marzuki, tempat di mana para seniman saling bertemu dan berkreasi.   “Saya tinggalkan Persija Junior, Jakarta Timur tahun 1971, dan memasuki wilayah seni, tepatnya 27 Agustus 1972 saya masuk Taman Ismail Marzuki,” kata Jose Rizal Manua. Jadi sejak dia usia 18 tahun sudah mulai bergulat dengan seni di Jakarta. Ini menunjukkan betapa seriusnya Jose memasuki ruang seni dan sampai hari ini tak dia tinggalkan, malah semakin masuk ke dalamnya.   Jose pernah ikut teater.Ttahun 1975, saat usianya 21 tahuan dia bergabung dengan Teater Mandiri pimpinan Putu Wijaya. Pada tahun 1977 Jose Rizal Manua bergabung dengan Bengkel Teater-nya Rendra. Untuk meneguhkan pilihannya, pada tahun 1980 Jose kuliah di Fakultas Teater Institut Kesenian Jakarta.   Teater dan membaca puisi tak dia tinggalkan sampai hari ini. Kesungguhannya dalam membaca puisi itu menghasilkan prestasi. Selama 5 tahun terhitung dari tahun 1981-1986 dia menjuarai baca puisi tingkat DKI Jakarta maupun tingkat nasional. Tahun 1988 Jose mendirikan Teater Tanah Air.   Kemampuannya membaca puisi tak ingin hanya untuk dirinya. Maka pada tahun 1986 Jose mendirikan Bengkel Deklamasi Jakarta. Dari sini dia mengolah puisi dalam bentuk drama, yang disebutnya sebagai mendramatisasi sekaligus memusikalisasikan puisi.   Tahun 1989, Jose keliling kota membacakan puisi dan puisi humor yang dia bacakan mendapat sambutan hangat di berbagai kota di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bahkan sampai Malaysia. Berbagai penghargaan pernah dia peroleh dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya  The Best Performance pada ‘The Asia Pacific Festival of Children’s Theater' di Toyama, Jepang dengan lakon “ Within Children’s Hand” karya Danarto dan beberapa penghargaan lain termasuk penghargaan ‘Lingkungan Hidup’ dari Gubernur DKI Fauzi Bowo, dan mendapat ‘Satyalancana Wira Karya’ dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.   Ons Untoro Jose Rizal Manua ketika membaca puisi humor di pendapa Tembi Rumah Budaya, foto: dok Tembi PROFIL

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 23-01-16

    Penuntun Manusia Men

    Judul    : Weddha Brata (Panuntun. Jilid II) Penulis    : Mas Sajimin Prawiraatmaja Penerbit    : TB... more »
  • 23-01-16

    Selasa Kliwon Hari B

    Perhitungan ini berdasarkan perhitungan primbon Panca Suda. Panca = lima, suda = dikurangi. Lima dikurangi satu sama dengan empat. Ada empat... more »
  • 23-01-16

    Jose Rizal Manua, Pe

    Jose panggilannya, dari nama lengkap Jose Rizal Manua, adalah nama yang cukup dikenal di kalangan teater dan sastra. Selain karena aktif di teater... more »
  • 22-01-16

    Gunungan Sebagai Pe

    Dinamakan gunungan karena bentuknya menggambarkan gunung. Gunungan disebut juga kayon, artinya pohon. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar... more »
  • 22-01-16

    Awalnya besi yang di

    Supriyadi yang rambutnya memutih, terus mengayunkan palu, memukul besi membara yang dicapit kuat. Percikan api melesat kesana kemari. Adu palu (... more »
  • 21-01-16

    SMAN 1 Sleman Singga

    Setelah rombongan SMA 1 Mejobo Kudus meninggalkan Tembi, Selasa, 12 Januari 2016, rombongan SMAN 1 Sleman yang berjumlah sekitar 190 siswa dan... more »
  • 21-01-16

    Berbagi Ilmu Tata Pa

    Masih ingat kesuksesan pementasan kolosal yang mengangkat kebudayaan Indonesia, “Matah Ati” yang kemudian dipentaskan di Singapura dan Kuala... more »
  • 20-01-16

    Potret Keindahan Ind

    Mencintai Tanah Air yang diperlukan bukan slogan dan celotehan tapi bagaimana mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat, begitu kira-kira hal... more »
  • 19-01-16

    Konser Perkusi, Aksi

    Suguhan aksi Kelompok Studi Perkusi (Kesper) berhasil menyita perhatian para penonton. Dengan menampilkan suguhan yang atraktif membuat  ... more »
  • 19-01-16

    Sistem Religi Bonoke

    Judul   : Sistem Religi Komunitas Adat Bonokeling, di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas Penulis   : Bambang... more »