Dhenok Kristianti Peyair Yogya Tinggal di Jakarta

24 Feb 2016 Ada banyak penyair yang dulu berproses di Yogya, bahkan berasal dari Yogya, untuk kemudian pinda ke kota lain. Di kota tempat tinggalnya itu dia tidak berhenti berkarya. Salah seorang penyair Yogya yang kini menetap di Jakarta, bahkan pernah pula tinggal di Bali karena tuntutan pekerjaan, adalah Dhenok Kristianti. Penyair ini tidak hanya rajin menulis puisi atau membacakan kayanya, tetapi memiliki kemampuan sebagai aktris teater.    Dhenok beberapa kali pernah tampil di Sastra Bulan Purnama membacakan puisi karyanya, termasuk launching antologi puisi berjudul ‘Berkata Kaca.’ Selain itu, dia pernah tampil monolog dengan lakon ‘Kunjungan Nyonya Tua.’ Penampilannya dalam monolog ini menunjukkan, bahwa dia memiliki kemampuan  bermain teater.   Di Amphytheater Tembi Rumah Budaya, Dhenok menyajikan monolog dengan judul seperti disebut di atas. Mengenakan kostum serba hitam, termasuk topi yang dikenakan. Dhenok berpindah dari satu karakter ke karakter lainnya, perpindahan karakter itu dia jalani dengan penuh sadar, sehingga tak ada karakter yang tumpang tindih saat dia mainkan.   Semasa masih di Yogyakarta dan tercatat sebagai mahasiswi IKIP Sanata Dharma, sekarang menjadi Universitas Sanata Dharma, Dhenok telah aktif menulis puisi. Tahun 1979-an puisi-puisi karyanya dimuat di media cetak seperti Sinar Harapan, Berita Nasional, Minggu Pagi, Basis, Suara Karya dan sejumlah media lainnya.   Puisi karyanya juga masuk dalam sejumlah antologi puisi bersama; ‘Penyair 3 Generasi’, ‘Menjaring Kaki Langit’, ‘Tugu’, “Tonggak 4’, ‘ Akulah Musi, ‘Beranda Rumah Cinta, ‘Suluk Mataram’, ‘Hati Perempuan’ dan lainnya. Antologi puisi berjudul ‘2 Di Batas Cakrawala’ dan ‘Berkata Kaca’ bersama dengan penyair Nana Ernawati.   Puisi karyanya beberapa kali dibacakan di acara Sastra Bulan Purnama, baik dibacakan sendiri atau dibacakan pembaca lain. Dhenok juga beberapa kali membacakan puisi karya penyair lain, saat tampil di Sastra Bulan Purnama, misalnya ketika sejumlah penyair dari beberapa kota launching buku ‘Penyair Indonesia 1987’  Dhenok membacakan puisi dari salah satu karya penyair yang ada dalam antologi puisi itu. Meski tak lagi menetap di Yogya, Dhenok masih sering mengunjungi kota tempat tinggalnya dulu: selain karena melepas rindu pada ibunya, sekaligus dia melakukan kegiatan sastra di Yogya, entah membaca puisi, diskusi atau bertemu teman-teman penyair lainnya, yang tentu saja masih dia kenal, termasuk bertemu penyair-penyair yang lebih muda.   Yogya dan puisi, tampaknya tak bisa  dilepaskan dari Dhenok Kristianti. Setidaknya dunia sastra dan Yogya, tak bisa dijauhkan dari Dhenok. Bahkan, belum lama ini, sekitar satu minggu yang lalu, Dhenok ke Yogya untuk kegiatan diskusi buku ‘Dongeng Negeri Kita’, yang nama dia ikut dalam proses penerbitan itu.   Beberapa bulan sebelulmnya, dia juga datang ke Yogya untuk diskusi buku puisi dari 5 penyair, salah satunya adalah buku puisi karya Dhenok.   Jadi, Jakarta, Yogya dan sastra, tak bisa dijauhkan dari Dhenok, Ditengah kesibukannya sebagai guru, tapi puisi selalu setia menemani.  Dhenok Kristianti, penyair Yogya yang kini tinggal di Jakarta.   Ons Untoro   Dhenok Kristianti Penyair Yogya yang kini tinggal di Jakarta ketika tampil membaca puisi di Tembi Rumah Budaya, foto: dok: Tembi PROFIL

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 27-02-16

    Di Antara Para Warta

    “Saya bukan penyair dan pernah menjadi wartawan, dan saya terbiasa membaca puisi. Saya sengaja datang di Sastra Bulan Purnama ini karena kangen... more »
  • 27-02-16

    Kamis Paing Ini Hari

    Pranatamangsa masuk mangsa Kasanga (9), umurnya 25 hari, mulai 1 s/d 25 Maret, curah hujan mulai berkurang. Masa birahi anjing dan sejenisnya.... more »
  • 27-02-16

    Mie Ayam Grabyas Rar

    Mie ayam tergolong salah satu menu terpopuler di negeri kita. Ada satu menu mie ayam yang agak unik, namanya mie ayam grabyas. Dulu istilah... more »
  • 27-02-16

    Vitadewi Baru Kali I

    Perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) hingga yang ke-11 ini merupakan acara yang ditunggu-tunggu masyarakat Yogyakarta, dan daerah... more »
  • 26-02-16

    Buku Rujukan Seni Or

    Judul   : Ornamen Nusantara. Kajian Khusus tentang Ornamen Indonesia Penulis   : Drs. Aryo Sunaryo, M.Pd. Seni Penerbit... more »
  • 26-02-16

    Kesetiaan Total Nyi

    Sudah selama 28 tahun, Nyi Sri Muryani mengabdi di Museum Dewantara Kirti Griya (DKG) Tamansiswa Yogyakarta. Selama itu pula, ia dengan setia... more »
  • 25-02-16

    Tiga Fungsi Historio

    Muhamad Agus Burhan yang akrab dipanggil Burhan adalah pengajar di jurusan Seni Lukis Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta... more »
  • 25-02-16

    Terima Kasih Tanpa B

    Bagi perupa kelahiran Padangpanjang, Sumatera Barat, yakni Stefan Buana, sosok Wardi Bajang (almarhum) merupakan sosok yang unik. Baginya, Wardi... more »
  • 24-02-16

    Dhenok Kristianti Pe

    Ada banyak penyair yang dulu berproses di Yogya, bahkan berasal dari Yogya, untuk kemudian pinda ke kota lain. Di kota tempat tinggalnya itu dia... more »
  • 24-02-16

    Eksplorasi Musik Ge

    Di bidang musik, tak jarang para seniman bereksperimen melalui media dan bunyi-bunyian. Keunikan warna suara yang dihasilkan dari media-media... more »