Achmad Charis Zubair Menikmati Pagi di Tembi Rumah Budaya

05 Apr 2016 Achmad Charis Zubair, pengajar di Fakultas Filsafat UGM yang dikenal sebagai pemerhati kebudayaan serta menjabat sebagai Ketua Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta, menulis status di akun Facebook-nya begini:

“Pagi-pagi menikmati kesegaran Rumah Budaya Tembi Bantul”.

Charis, demikian panggilannya, memang sedang menginap di Tembi bersama dengan beberapa peserta lain yang sedang melakukan pertemuan, 1-2 April 2016. Ketika  istirahat makan siang di Restoran Pulo Segaran Tembi Rumah Budaya, dan kebetulan saya sedang menjamu lima teman yang datang ke Tembi Rumah Budaya, bertemu dengan dia.

“Wow, sedang pertemuan ya,” saya menyapa.

“Iya, bersama teman-teman lain,” jawabnya.

Tak lama Priyo Mustiko dari Dewan Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memasuki Pulo Segaran. Kita bertemu sambil sejenak berbincang saling akrab.

Rupanya, Achmad Charis Zubair bersama peserta lainnya menginap di Tembi Rumah Budaya, dan beberapa fotonya dia upload sambil memberi teks pada foto-foto itu:

“Menikmati sejuknya Rumah Budaya Tembi Bantul. Resort dengan suasana desa dengan sentuhan kekinian..” tulis Achmad Charis Zubair.

Tampaknya, dia menikmati area Tembi Rumah Budaya, sehingga beberapa foto yang dia unggah menunjukkan beberapa tempat di mana dia sedang berada di Tembi Rumah Budaya. Ada foto saat dia di area Taman Bulus, dan foto dia sedang di pendapa kecil belakang dekat Amphytheater Tembi Rumah Budaya, sekaligus mengambil foto pintu masuk rumah Krian Lor dan Kidul.

Tidak ketinggalan, Achmad Charis Zubair mengunggah foto kolam renang dari sisi yang berbeda, sehingga terlihat menarik dan khas. Selain itu, dia meng-upload foto saat dia sedang berada di tempat tidur yang terlihat kelambunya, sehingga memberikan suasana romantis dan indah pada kamar yang sedang dia tinggali.

Dari komentar yang dia sampaikan serta foto-foto yang di-upload, tampaknya Achmad Charis zubair menikmati tinggal di Tembi Rumah Budaya. Mungkin dari sini dia mendapat inspirasi untuk mengembangkan Kotagede, kawasan heritage, tempat dia tinggal dan penuh peduli pada kawasan itu.

Achmad Charis Zubair lahir di Yogyakarta, 25 Juli 1952. Sejak tahun 1980 dia sebagai staf Pengajar Fakultas Filsafat UGM, mengajar mata kuliah Etika, Etika Pancasila dan Metode Penelitian Filsafat. Di Kotagede, kawasan tempat tinggalnya, dia dikenal sebagai penggagas Pusat Dokumentasi Kotagede, yang menggunakan rumah tinggalnya di Kampung Baharen, Purbayan, Kotagede, sebagai kantor sekretariat.

Begitu pedulinya pada kawasan Kotagede sehingga tesis untuk S2-nya mengambil lokasi di sana dengan judul “Nilai-Budaya Masyarakat Jawa di Kotagede Sebagai Landasan Etika  Lingkungan Hidup”.

Mungkin karena terpesona pada imajinasi Kotagede masa lalu, yang membuat dia menikmati tinggal di Tembi Rumah Budaya.

Ons Untoro 

Achmad Charis Zubair sedang berada di area Taman Bulus mengenakan sarung seolah sedang menikmati pagi dan seperti di rumah sendiri, foto: Facebook: Achmad Charis Zubair Achmad Charis Zubair di dekan Pendhapa Kecil di area Amphytheater Tembi Rumah Budaya, foto: Facebook Achmad Charis Zubair Achmad Charis Zubair di ruang tempat tidurnya dan duduk diranjang yang berkelambu, foto: Facebook Achmad Charis Zubair PROFIL

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 13-04-16

    Denmas Bekel 13 Apri

    Denmas Bekel 13 April 2016 more »
  • 13-04-16

    Pameran Keramik Tiga

    Pameran keramik di Tirana House yang berakhir pada 5 April lalu bisa dikatakan sebagai penegasan atas lahirnya sarjana perupa. Perupa yang dihasilkan... more »
  • 13-04-16

    Iqbal, Puisi dan Bio

    Penyair muda penuh bakat ini namanya Iqbal H Saputra, yang biasa dipanggil Iqbal. Lahir di Belitong, 8 November 1989, dan kini tinggal di Yogya.... more »
  • 12-04-16

    Eksplorasi Tanpa Beb

    Berkesenian sejatinya adalah sebuah proses. Penegasan pada proses ini berulang kali disampaikan sejumlah seniman terkemuka, baik sastrawan, pemain... more »
  • 12-04-16

    Bercermin dari Kehan

    Memasuki ruang pamer di Museum Perjuangan Yogyakarta, pertama-tama koleksi yang dihadirkan adalah replika kapal layar VOC, hasil rempah-rempah, dan... more »
  • 12-04-16

    Pameran Seni Rupa Tr

    Tropis: Keragaman Nusantara, itulah tema yang diambil dalam pameran seni rupa bersama angkatan 2014 Pasca-Sarjana ISI Yogyakarta. Pameran... more »
  • 11-04-16

    Sang Anak Pun ikut U

    Dalam pengertian umum foto sering ditempatkan sebagai kesaksian atas satu peristiwa. Lewat foto kita diminta percaya bahwa peristiwa itu benar... more »
  • 11-04-16

    Kesaksian Tentang Le

    Konon letusannya terdengar berkali-kali sampai terdengar di Prambanan. Pagi harinya terjadi hujan abu dan berlangsung selama dua hari. Ketebalannya... more »
  • 10-04-16

    Yoni Karanggede sete

    Yoni di situs Karanggede terletak di Kring Karanggede, Pedukuhan Ngireng-ireng, Kalurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Propinsi... more »
  • 09-04-16

    Kamis Wage Pekan Ini

    Pranatamangsa masuk mangsa Kasepuluh (10), umurnya 24 hari, mulai 26 Maret s/d 18 April. Musim padi tua, burung-burung sedang membuat sarang. Ternak-... more »