Film Dokumenter tentang Tato Mentawai, Tato politik kekuasaan tubuh
30 Mar 2013 / Tag: Berita BUDAYA Berita BudayaFilm Dokumenter tentang Tato Mentawai: Tato politik kekuasaan tubuh
Selain konon tato Mentawai menjadi seni rajah tertua di dunia, tato dianggap penanda sejarah seseorang melalui motifnya.
Tato adalah politik tubuh dan perlawanan terhadap kuasa kebijakan sosial
Film dokumenter ini merupakan rekaman perjalanan Aman Durga, seorang seniman tato, yang melakukan riset tentang tato Mentawai di pedalaman Siberut Selatan. Durga juga melakukan kolaborasi workshop tato di Sakuddei, Mentawai Barat dengan Sipatiti (ahli tato Mentawai) dari beberapa kali mengunjungi Matotonan dan Sakuddei. Dari interaksinya langsung dengan penduduk di pedalaman Siberut, film ini menuturkan arti penting tato bagi masyarakat adat Mentawai.
Budaya Mentawai telah mengenal tato sebagai bagian dari tradisi dalam hidup mereka selama beratus-ratus tahun lalu. Selain konon tato Mentawai menjadi seni rajah tertua di dunia, tato dianggap penanda sejarah seseorang melalui motifnya. Ini terlihat oleh scene-scene yang disuguhkan sang sutradara Rahung Nasution dalam mendetailkan motif tato di tubuh orang-orang Mentawai.
Ada beberapa cara yang dilakukan dalam merekam perubahan masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Pendokumentasian tato ini merupakan representasi dari masyarakat Siberut, Mentawai, yang sudah melewati masa animisme.
Berkembangnya film dokumenter etnografis sebagai salah satu sub-genre dokumenter di Indonesia, juga menjadi kritik atas persoalan bentuk-bentuk representasi, kolaborasi, kontribusi dan proses pelibatan subyek masyarakat dalam pendokumentasian. Hal tersebut merujuk pada bagaimana keterlibatan antropolog dalam melihat dinamika dan fenomena ini melalui medium dokumentasi etnografis.
Jika kanon-kanon film etnografis dalam tradisi antropologi di dunia utara masih berkutat dengan dilema jarak dalam mengintip “eksotika” budaya lokal, di Indonesia tantangannya cenderung ditandai dengan kesenjangan subyek sebagai kelas yang terpinggirkan dari akses media dan pengetahuan modern serta partisipasi politik sipil.
Penandaan ini terjadi di beberapa kasus di suku pedalaman di Indonesia. Impresi dan visi utopis yang didapat melalui film ini; keinginan mengembalikan gagasan tentang tato dan tubuh yang menjalani, bukan semata-mata style dan fashion, namun bagaimana menolak ketertundukan pada stereotip. Hal ini menjadi metafor yang jelas antara tato sebagai identitas politik personal dan tato sebagai medium pilihan untuk bergaya.
Alia Damaihati
Kembali Merajah Mentawai|Sutradara : Rahung Nasution| Produser : Aman Durga dan Rahung Nasution|Durasi : 31.47|Produksi tahun : 2010.
Berita BUDAYA Source Link: JakartaBaca Juga
- 25-08-16
Pawai Jalanan Pembuka Fetival Kesenian Yogyakarta Ke-28
Perhelatan seni tahunan di Yogyakarta yang disebut dengan Festival Kesenian Yogyakarta telah dibuka secara resmi pada hari Selasa sore, 13 Agustus... more » - 04-08-16
Pesona Tebing Breksi di Yogyakarta
Salah satu tempat wisata yang saat ini sedang booming di Yogyakarta yaitu Tebing Breksi. Obyek wisata alam yang mulai dibuka untuk umum sejak Mei... more » - 02-08-16
Pria Sawo Matang di Antara Puisi-Puisi Dunia di Tepian Danau Zug
Musim panas telah tiba. Di Zug, sebuah kota kecil di tengah daratan Swiss dengan penduduk sekitar 28.600 jiwa, sejumlah kursi berwarna oranye bersama... more » - 30-07-16
Kemah Budaya ke-10 Berlangsung di Candi Prambanan
Iringan musik tradisional Jawa yang begitu rancak, bertalu-talu, dan meriah membuat para tamu undangan kemah budaya ikut manggut-manggut dan... more » - 29-07-16
Bincang-bincang dengan Yok Koeswoyo dan Djaduk Ferianto
Yok Koeswoyo adalah salah satu personil grup musik pop Koes Plus yang legendaris di Indonesia. Di masa jayanya, Koes Plus yang beranggotakan Yok, Yon... more » - 25-07-16
Prahara Identitas Bali dalam Sabung Ayam
Di sebuah desa terpencil di Bali pada awal April 1958, antropolog asal Amerika Serikat, Clifford Geertz, dan istrinya, dikejutkan oleh kehadiran... more » - 21-07-16
Bakda Kupat Pandeyan: Wujud Syukur dan Mengenang Jasa Para Wali
Hal demikian menjadi simbol bahwa orang yang bersangkutan mengakui bahwa dirinya tidak sempurna, lepat (salah/berdosa/lemah/berkekurangan, dan... more » - 20-07-16
Konser Gus Teja, Alunan Seruling dari Surga untuk Bumi
Gus Teja, maestro seruling dari Bali, menyebut kelompok musik yang hari itu bermain bersamanya sebagai “band.” Namun tidak seperti band pada umumnya... more » - 19-07-16
Menikmati Suasana Angkringan Tembi
Apa yang terbersit dalam pikiran ketika mendengar kata ‘angkringan’? Gerobak coklat dengan rentengan minuman sachet berbagai varian, ceret yang... more » - 15-07-16
Sastra Bulan Purnama #58
Rabu, 20 Juli 2016, pukul 19.30: Sastra Bulan Purnama #58 ‘Puisi Wayang dalam Syawalan Sastra(wan)’ Launching buku antologi puisi ‘Tancep Kayon... more »
Artikel Terbaru
- 30-08-16
“Paket Kemerdekaan”
Agustus tiba, Agustus pergi. Layaknya pengulangan yang tak akan berhenti, Agustus di Indonesia adalah perayaan yang memiliki “paketnya” sendiri.... more » - 30-08-16
Wilayah Praja Mangku
Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tidak hanya terkenal setelah dibangunnya Kompleks Pemakaman Keluarga Suharto, Presiden RI ke-2... more » - 29-08-16
Monolog dan Gerak Pu
Dua puisi karya Resmiyati, yang dimuat dalam antologi puisi ‘Membelah Bulan’, masing-masing berjudul ‘Katresnan’ dan ‘Sephia 2’ diolah dalam bentuk... more » - 29-08-16
Buku Pelajaran Sejar
Judul : Leerboek der Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie Penulis ... more » - 29-08-16
Kawasan Panggung Kra
Panggung Krapyak adalah salah satu bangunan cagar budaya yang berlokasi di Dusun Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul... more » - 27-08-16
Bayi Kelahiran Mangs
Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya III Mangsa Katelu, 25 Agustus sampai dengan 17 September 2016, umur 24 hari. Candrane: Suta Manut ing Bapa,... more » - 27-08-16
Topeng, Tradisi yang
Topeng, merupakan salah satu koleksi di Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta. Ada sekitar 15 topeng kuno yang dikumpulkan oleh Bapak Drs P Swantoro,... more » - 27-08-16
Pameran Kriya Besar
Tanggal 22-28 Agustus 2016 secara khusus Jogja Gallery, di Jl Pekapalan 1, Alun-alun Utara Yogyakarta menyelenggarakan pameran besar kriya... more » - 26-08-16
Teater Gandrik Penta
Lakon “Orde Tabung” karya Heru Kesawa Murti akan dipentaskan Teater Gandrik dalam bentuk dramatic reading di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (... more » - 26-08-16
Alfian Emir Adytia d
"Bisa karena biasa", menjadi pegangan bagi Alfian Emir Adytia (24) dalam menapaki jenjang kariernya di dunia musik. Pemuda kelahiran Ngawi, 24 Juni... more »