Gladhen Tembang Macapat (17) Tembang Sinom

19 Mar 2014 Materi yang dipakai Gladhen atau latihan Macapat kali ini adalah tembang Sinom, dengan jenis lagu Logondang, nada Slendro Manyura.

Setelah Sahadewa membaca mantra ‘Kidung Pangruwat’ Batari Durga berubah wujud seperti semula, menjadi Batari Uma yang cantik jelita. lukisan : herjaka HS

Materi yang dipakai Gladhen atau latihan Macapat kali ini adalah tembang Sinom, dengan jenis lagu Logondang, nada Slendro Manyura.

Tembang Sinom seperti tembang macapat lainnya, mempunyai struktur yang baku dengan pericincian sebagai berikut: mempunyai ‘gatra’ atau baris Sembilan.

gatra 1, terdiri dari delapan ‘guru wilangan’ atau jumlah suku kata, dengan ‘guru lagu’ atau huruf terakhir ‘legena’ yaitu a.
gatra 2, terdiri dari delapan ‘guru wilangan’ atau jumlah suku kata, dengan ‘guru lagu’ atau huruf terakhir ‘wulu’ yaitu i.
gatra 3, terdiri dari delapan ‘guru wilangan’ atau jumlah suku kata, dengan ‘guru lagu’ atau huruf terakhir ‘legena’ yaitu a.
gatra 4, terdiri dari delapan ‘guru wilangan’ atau jumlah suku kata, dengan ‘guru lagu’ atau huruf terakhir ‘wulu’ yaitu i.
gatra 5, terdiri dari tujuh ‘guru wilangan’ atau jumlah suku kata, dengan ‘guru lagu’ atau huruf terakhir ‘wulu’ yaitu i.
gatra 6, terdiri dari delapan ‘guru wilangan’ atau jumlah suku kata, dengan ‘guru lagu’ atau huruf terakhir ‘suku’ yaitu u.
gatra 7, terdiri dari delapan ‘guru wilangan’ atau jumlah suku kata, dengan ‘guru lagu’ atau huruf terakhir ‘legena’ yaitu a.
gatra 8, terdiri dari delapan ‘guru wilangan’ atau jumlah suku kata, dengan ‘guru lagu’ atau huruf terakhir ‘wulu’ yaitu i.
gatra 9, terdiri dari duabelas ‘guru wilangan’ atau jumlah suku kata, dengan ‘guru lagu’ atau huruf terakhir ‘legena’ yaitu a.

Syair dua ‘pada’ atau bait di berikut ini diambil dari serat Kalatida karya Ranggawarsita. Dilanjutkan dengan ‘Pada’-‘pada’ dari serat Centhini ‘Pupuh’ atau Bab 285, pada 19 sampai dengan ‘pada 22.

19. Sang Brahmana mèsêm lingnya
atut pamintanta kaki
pêpacak wêwalêrira
agama Budha puniki
kudu anyêgah maring
watêk panastèn anêpsu
dahwèn salah-opènan
kêmèrèn cêthil ajail
cêngil kriwil muthakil srèi waonan

20. Darêngki mêdhit nyêngitan
anyarubiru basiwit
anyêndhu mring samoanya
sarupaning manungsèki
de lakuning rahsèki
kudu trêsna wêlas purun asih sakèh dumadya
tindak kang sêdya pinêsthi
kudu têtêp madhêp idhêp pangidhêpnya

21. Dene lakune kang manah
kudu lila lair batin
trima nalangsa lêgawa
mungguh pambudinirèki
kudu mêncar sayêkti
jêmbar sabar lan sumawur
dene pandhêngannira
kudu mindêng ênêng-êning
lawan eling mung puniku papacaknya

22. Pêpangkataning agama
kaperang dadya kakalih
golongan matang pangkat
Upasaka arannèki
siswa mara puniki
kang isih cupêt ing kawruh
iya iku manungsa
kang ngagêm myang manut maring
darma pituduhing Sang Buddha Gotama

Keterangan:
Notasi tembang yang ditulis di atas memakai nada gamelan Jawa (nada Pentatonik). Biasanya instrument gamelan yang untuk ninthing atau membidik nada adalah Gender Barung. Jika tidak ada gamelan, dapat mengunakan gitar atau piano (nada Diatonik) dengan padanan nada sebagai berikut.

Herjaka HS

Artikel Terbaru

  • 26-07-16

    Sorak Bogowonto Sema

    Bogowonto adalah nama sungai yang melintasi Bagelen Kabupaten Purworejo, letaknya di sebelah barat Sungai Progo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah... more »
  • 26-07-16

    Kriteria Orang Baik

    Orangtua zaman dulu selalu berharap kepada anaknya agar menjadi orang yang baik budi pekertinya, menghargai dan menghormati orangtua serta sesamanya... more »
  • 26-07-16

    Mesin Waktu Itu Bern

    Di dalam kompleks Tembi Rumah Budaya, Sewon, Bantul, terdapat Galeri Purworejo. Galeri ini dikhususkan untuk menyimpan benda-benda yang berkaitan... more »
  • 25-07-16

    Ujug-ujug Musik Di S

    Namanya ‘Ujug-Ujug Musik’, karena memang semua personilnya bermain musik. Bukan kali pertama kelompok ini tampil di Sastra Bulan Purnama.... more »
  • 25-07-16

    Tembi Kedatangan Leb

    Selama hari Rabu dan Kamis 20-21 Juli 2016 Tembi Rumah Budaya Yogyakarta dibanjiri oleh pelajar SMK, SMP dan SD Yogyakarta. Ada lebih dari 1.250... more »
  • 25-07-16

    Prahara Identitas Ba

    Di sebuah desa terpencil di Bali pada awal April 1958, antropolog asal Amerika Serikat, Clifford Geertz, dan istrinya, dikejutkan oleh kehadiran... more »
  • 23-07-16

    Pentas Ki Seno Nugro

    “Wong-wong sakmene iki  wis pada ngerti, yen Antasena perang karo Citraksi, mesthi menang Antasena. Ana ing crita apa wae lan ing papan ngendi... more »
  • 23-07-16

    Gerak, Tari dan Puis

    Dua puisi yang diolah menjadi pertunjukan sastra berjudul ‘Arya Sasikirana’ karya Eka Budianta dan ‘Pengakuan Badranaya’ karya Heru Mugiarso. Anton... more »
  • 23-07-16

    Selasa Paing Pekan I

    Perhitungan panca suda ini digunakan jika akan bepergian jauh, dengan cara menghitung neptu yaitu menjumlah hari dan pasaran. Setelah ketemu... more »
  • 23-07-16

    Jejak Sejarah Pangan

    Judul             : Jejak Pangan. Sejarah, Silang Budaya, dan Masa Depan Penulis  ... more »