Selalu Sedia Makanan Rumahan di Pulo Segaran

Author:kombi / Date:04-02-2013 / Tag: Makan Yuk / Makan yuk ..!

Selalu Sedia Makanan Rumahan di Pulo Segaran

Secara umum bisa dikatakan, menu di rumah makan ini “berani” dengan bumbu tradisional. Jangan berharap rasa enak yang berasal dari kekuatan rasa vitsin. Tapi, rasa enak tercipta karena kepiawaian juru masaknya dalam mengolah masakan.

Warung Dhahar Pulo Segaran, Tembi Rumah Budaya, Foto: Barata
Oblok-oblok Godhong Tela dan Buntil Buntel Tembi yang sedap dan gurih

Nikmat dan nyaman, begitulah kesan bersantap ria di Warung Dhahar Pulo Segaran, Tembi Rumah Budaya. Nikmat karena rasa makanannya yang memang enak. Nyaman karena suasana warungnya yang ayem, beraksen tradisi Jawa, serta semi terbuka dan bernuansa alam. Di sisi warung terdapat hamparan sawah, rindang pepohonan dan kolam ikan. Pada malam hari, paduan suara kodok kerap menemani.

Menu di warung ini umumnya khas kuliner Jawa. Sebagian terinspirasi dari Serat Centhini, ensiklopedi Jawa yang juga memuat soal kuliner. Sebagian adalah menu gabungan antara kuliner Jawa dan kuliner Barat. Sebagian lagi adalah makanan rumahan, yakni makanan “sederhana” sehari-hari yang biasanya dimasak di rumah. Cocoklah dipadu dengan suasana “rumahan” kompleks Tembi Rumah Budaya.

Secara umum bisa dikatakan, menu di rumah makan ini “berani” dengan bumbu tradisional. Jangan berharap rasa enak yang berasal dari kekuatan rasa vitsin. Tapi, rasa enak tercipta karena kepiawaian juru masaknya dalam mengolah masakan.

Untuk makanan rumahan yang berupa sayur (bahasa Jawa: jangan), sebut saja Oblok-oblok Godhong Tela, Buntil Buntel Tembi, Jangan Asem Tembi, Jangan Tempe Lombok Ijo Wonosari, dan Bobor Gandul. Di antara ini yang paling sering dipesan tamu adalah sayur asem.

Sayur asemnya memang terasa segar, apalagi jika disantap pada siang hari. Campuran rasa manis dan asamnya terasa. Rasa manisnya mencuat tapi moderat, yang antara lain berasal dari jagung dan labu, ditambah gula merah. Keras empuknya sejumlah komponen juga terjaga sehingga enak dikunyah. Misal, labunya yang tidak terlalu empuk sehingga “krenyes-krenyes” saat dikunyah. Kuahnya agak bening.

Warung Dhahar Pulo Segaran, Tembi Rumah Budaya, Foto: Barata
Oblok-oblok dan buntil, disajikan bersama teh poci, tempe mendoan
dan ikan nila goreng, melengkapi “klangenan”

Sayur oblok-obloknya tak kalah nikmat. Khas masakan Jawa yang gurih terwakili di sini. Kelapa parut, daun singkong dan ikan terinya --beserta sejumlah bumbu-- menyumbang rasa gurih ini. Kekhasan Jawa berupa rasa manis juga muncul.

Jangan lupa dicoba buntilnya. Rasanya senada dengan oblok-oblok, perpaduan gurih dan manis. Buntil di sini memakai daun pepaya, yang tidak terasa pahit. Disajikan dalam kuah bersantan, daun pepayanya berisi kelapa parut, cabe dan ikan teri.

Rasa ketiga menu ini, dalam istilah Jawa, ‘sedep’, untuk menggambarkan rasa yang tak sekadar enak tapi juga mewakili kekhasan kuliner Jawanya.

Sebagai makanan rumahan, tampilan menunya sederhana. Tapi ternyata racikannya cukup banyak. Oblok-oblok dan buntil misalnya, seperti dituturkan kepala juru masak Ebiet Wibowo, diracik dengan sedikitnya 11 jenis bumbu, belum termasuk komponen lainnya. Agaknya ini menunjukkan kepiawaian nenek moyang dalam menciptakan komposisi masakan, yang kemudian diwariskan turun-temurun.

Makanan rumahan di Warung Dhahar Pulo Segaran, karenanya, mencerminkan pula tema Tembi Rumah Budaya bahwa masa lalu selalu aktual.

Warung Dhahar Pulo Segaran, Tembi Rumah Budaya, V
Suasana Warung Dhahar Pulo Segaran, etnik dan alami

Makan yuk ..!

Barata

Makan Yuk Source Link: Jakarta

Latest News

  • 05-09-14

    Tidak Bisa Disangkal

    Banyak fotografer yang menjadi kurang sadar etika ketika membidikkan kameranya. Lihat saja pada peristiwa upacara keagamaan Waisak di Borobudur.... more »
  • 05-09-14

    55 Penyair Membaca B

    Penyair yang menulis Bantul bukan hanya mereka yang tinggal di Bantul, tetapi penyair yang pernah bersentuhan dengan Bantul, apapun bentuk... more »
  • 05-09-14

    Macapatan Malam Rabu

    Ibarat hidup adalah sebuah tanaman, macapatan dan gendhing-gendhing Jawa adalah pupuknya. Tanaman akan tumbuh dengan sehat dan segar jika selalu... more »
  • 04-09-14

    Denmas Bekel 4 Septe

    more »
  • 04-09-14

    Festival Museum DIY

    Festival Museum Yogyakarta 2014 yang mengambil tema “Membangun Karakter Generasi Muda melalui Museum” dan tagline “Museum Goes to School” akan... more »
  • 04-09-14

    Baca Geguritan untuk

    Memang, geguritan yang dibacakan oleh para penggurit tidak berkisah langsung mengenai seni rupa, tetapi tema Jawa pada karya Apri Susanto yang ‘... more »
  • 03-09-14

    Kidung Tantri Kediri

    Judul : Kidung Tantri Kediri  Penulis : Revo Arka Giri Soekatno  Penerbit : EFEO, Obor + KITLV, 2013, Jakarta  Bahasa :... more »
  • 03-09-14

    Sing Bisa Njejegake

    Pepatah Jawa yang berbunyi “sing bisa njejegake adil” berlaku tidak saja untuk pemimpin atau penguasa namun juga bawahan atau orang awam pada umumnya... more »
  • 03-09-14

    Konser Nostalgia 10

    Band beraliran blues Gugun Blues Shelter rayakan hari jadinya yang ke-10 di Kafe Star Deli Kemang, Jakarta Selatan. Konon kafe ini yang mau memberi... more »
  • 02-09-14

    Sudah Lebih dari Set

    Kompleks bangunan PG-PS Madukismo didirikan di atas bekas PG Padokan yang telah rata dengan tanah karena dibumihanguskan dalam peristiwa Clash II... more »