Pecel Wader Bu Amad, Kesederhanaan yang Nikmat

Author:kombi / Date:17-08-2013 / Tag: Makan Yuk / Makan yuk ..!

Pecel Wader Bu Amad, Kesederhanaan yang Nikmat

Pecelnya sendiri memang nikmat. Meski sama-sama pecel ikan, jangan samakan dengan pecel lele yang memakai lalapan seadanya. Pecel wader memang pecel sungguhan. Pecel yang terdiri dari daun bayam, sawi putih, tauge, kembang turi dan kacang panjang. Semuanya hasil rebusan sehingga teksturnya lembut.

Pecel Wader Bu Amad Yogyakarta, foto: Barata
Wader yang renyah dan nasi pecel yang sedap, perpaduan harmonis

Kuliner kampung dengan tampilan sederhana dan rasa sederhana namun mengantarkan kenikmatan yang lembut, inilah pecel wader ramuan Bu Amad. Warungnya berlokasi persis di pojok pertigaan jalan, di sisi gerbang selamat datang Bandara Adisucipto, Yogyakarta.

Pecelnya sendiri memang nikmat. Meski sama-sama pecel ikan, jangan samakan dengan pecel lele yang memakai lalapan seadanya. Pecel wader memang pecel sungguhan. Pecel yang terdiri dari daun bayam, sawi putih, tauge, kembang turi dan kacang panjang. Semuanya hasil rebusan sehingga teksturnya lembut. Lantas dilengkapi dengan bumbu pecel yang sedap dan gurih.

Walhasil, pecel ini disantap tanpa tambahan pelengkap pun cita rasanya sudah nikmat. Umumnya pecel semacam ini dilengkapi rempeyek kacang. Namun pecel wader, sesuai namanya, dilengkapi dengan ikan wader goreng. Ikan-ikan wader seukuran jari tangan dihidangkan dalam piring kecil, terpisah dari nasi pecel.

Pecel Wader Bu Amad Yogyakarta, foto: Barata
Warung Bu Amad yang terletak di sisi gapura Bandara Adisucito Yogyakarta, foto: Barata

Tembi mengawali dengan menggado wader. Ikan jenis ini memang kerap dijadikan snack dalam kemasan. Rasanya gurih, sedikit tajam, tanpa rasa pahit. Wadernya digoreng benar-benar garing sehingga ‘kemripik’ atau ‘crispy’, serta dapat dikunyah hingga duri dan tulangnya.

Warung ini menyediakan wader goreng dengan tepung maupun tanpa tepung. Yang memakai tepung terasa sedikit lebih renyah. Tetapi paling nikmat memang ketika menyantap wader bersama nasi pecel. Sedikit rasa tajam wader diperlunak oleh gurihnya pecel yang lembut. Pecel dan wader memang pasangan rasa yang “harmonis”, terlebih hasil olahan Bu Amad ini.

Padahal cara mengolah menu wader “sederhana” saja. Rina (26 tahun), putri Bu Amad yang setia membantu ibunya, menuturkan bahwa awalnya ikan-ikan ini ‘dibeteti’ sampai benar-benar bersih. Dengan begitu rasa pahitnya ikut hilang. Lantas diberi bawang putih, ketumbar dan garam. Sebagian ikan-ikan yang ada dibaluri tepung tipis. Supaya benar-benar ‘crispy’ ikan digoreng dua kali, dari setengah basah sampai benar-benar kering.

Pecel Wader Bu Amad Yogyakarta, foto: Barata
Bu Amad setia menekuni kuliner yang tergolong jarang, pecel wader

Pecel wader Bu Amad memang disukai banyak oranf. Bisa diterka dari usia warung ini yang sudah lebih dari 60 tahun. Menurut Bu Amad (57 tahun), sebelum ia lahir warung ini sudah berdiri, dikelola oleh ibunya, Mbah Bongso. Ketika Mbah Bongso wafat pada 1995, Bu Amad mengubah nama warung ini sesuai dengan namanya.

Bahwa warung ini, dengan kesederhanaannya, terus berdiri sampai saat ini jelas ikhtiar yang patut dipuji. Kini, menurut Rina, dalam satu atau dua hari, warung ini memesan 20 kg ikan wader mentah. Ikan air tawar ini dipasok dari Solo. Di Yogya, kata Rina, sudah sulit mencari pasokan wader.

Warung ini buka pukul 07.00 hingga 18.00. Rina dan pegawainya mulai mengolah wader sejak subuh. Biasanya pagi-pagi penumpang pesawat atau karyawan di sekitar Bandara Adisucipto sudah mampir di warung ini. Bagi yang ingin menikmati pecel dengan kembang turi diharapkan datang sebelum pukul 11.00. Biasanya setelah jam itu, kembang turinya sudah tandas.

Pecel Wader Bu Amad Yogyakarta, foto: Barata
Tersedia pecel wader dan menu lainnya

Harga pecel wadernya termasuk lumrah, Rp 8.000 per porsi. Selain pecel wader, warung ini juga menyediakan menu lain. Ada babat iso yang merupakan menu lama sejak zaman Mbah Bongso. Ada ikan lele, nila, pindang, serta nasi rames, soto dan rawon. Dulu, kata Bu Amad, warung ini juga menyediakan sambel belut tapi sekarang tidak lagi.

Warung pecel wader memang terbilang jarang. Dan yang rasanya layak dijagokan pastinya lebih jarang. Salah satunya adalah warung pecel wader Bu Amad ini.

Makan yuk ..!

Naskah dan foto:Barata

Makan Yuk Source Link: Jakarta

Latest News

  • 21-08-14

    Hendrawan Nadesul In

    Selain dikenal sebagai dokter, ia juga penyair. Sejak tahun 1970-an dia sudah menulis puisi. Dalam ‘peta penyair’ di Indonesia, Hendrawan tercatat... more »
  • 21-08-14

    Ukir Perak Kotagede

    Judul : Ukir Perak Kotagede.  Penulis : Dr. Widya Nayati, M.A., dkk  Penerbit : Balai Pelestarian Nilai Budaya + Pusat Sudi... more »
  • 21-08-14

    Ayam Goreng Sentolo

    Ayam yang diungkeb ini kemudian digoreng dengan waktu yang cepat sehingga tekstur daging dan kulit ayam tidak mengeras seperti ayam goreng pada... more »
  • 21-08-14

    Raya Indonesia Menga

    Raya Indonesia merupakan pertunjukan yang mengajak generasi muda untuk bangun dan meninggalkan ketidakpedulian akan bangsa dan Tanah Air-nya yang... more »
  • 21-08-14

    Faces Of Java, Puisi

    Faces of Java merupakan judul antologi puisi dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris karya Iman Budhi Santosa. Ia penyair yang aktif menulis puisi... more »
  • 21-08-14

    Sinta Ilang, Menghar

    Ki Faizal Noor Singgih menyampaikan pesan pada cerita ‘Sinta Ilang’ bahwa Sinta adalah manusia lemah, namun begitu berharga dan bernilai tinggi di... more »
  • 20-08-14

    Wayang Pusaka Kerato

    Setiap malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon pusaka itu diberi berbagai macam sesaji berikut asap dupa ratus. Tujuannya supaya keadaan wayang terjaga... more »
  • 19-08-14

    Monolog Garingan dar

    Meski monolog garingan, tetapi penampilan Thomas cukup bagus. Ia tampil sungguh-sungguh dengan penghayatan peran memikat. Sering kali ia bermain... more »
  • 19-08-14

    Gending Djaduk Tanda

    Tidak muluk yang diharapkan Djaduk Ferianto sebagai seorang musisi di usianya yang sudah setengah abad. Lewat musik ia ingin berdialog dengan siapa... more »
  • 19-08-14

    Kunjungan SMK I Sewo

    Kunjungan ini dirasa perlu untuk melengkapi pengetahuan siswa tentang berbagai aspek kehidupan manusia dan masyarakat yang ada di sekitarnya.... more »