Menyantap Gurihnya Bakmi Jawa di Tembi Rumah Budaya

Author:kombi / Date:23-03-2013 / Tag: Makan Yuk / Makan yuk ..!

Menyantap Gurihnya Bakmi Jawa di Tembi Rumah Budaya

Salah satu kekhasannya adalah rasa gurih yang berasal dari kaldu ayam. Patut dipuji bahwa bakmi Jawanya tidak mengandalkan vetsin. Selain kaldu, kepala juru masak Ebiet Wibowo juga menambahkan bumbu “rahasia” yang memperkuat aroma gurih dan wangi.

Bakmi Jawa, Tembi Rumah Budaya, foto: Barata
Seporsi bakmi goreng Jawa siap disantap

Gerobak bakmi Jawa di sisi pendapa Tembi Rumah Budaya hampir genap setahun melayani pembeli setiap Sabtu dan Minggu malam. Selama ini, ia setia memanjakan lidah penyantapnya dengan rasa gurihnya yang khas.

Salah satu kekhasannya adalah rasa gurih yang berasal dari kaldu ayam. Patut dipuji bahwa bakmi Jawanya tidak mengandalkan vetsin. Selain kaldu, kepala juru masak Ebiet Wibowo juga menambahkan bumbu “rahasia” yang memperkuat aroma gurih dan wangi. Yang jelas, usai menyantap bakmi Jawa di sini, tidak ada rasa tersekat di tenggorokan seperti jika kita menyantap bakmi Jawa yang ber”vetsin ria”.

Terutama pada bakmi gorengnya, selain rasa gurih, juga mencuat rasa manis ala masakan Jawa. Ditambah sedikit rasa asin yang pas, yang tidak menganggu tapi menambah lezatnya keseluruhan kombinasi rasa. Lantas pemakaian anglo dan arang sebagai alat pemasak jelas ikut memengaruhi cita rasa lezat yang tradisional.

Bakmi Jawa, Tembi Rumah Budaya, foto: Barata
Kaldu ayam dituang, menambah rasa gurih

Bumbu dan sayurannya, kata Ebiet, seperti biasa. Bawang putih, kol, sledri, loncang (daun bawang), kecap, garam, merica, serta timun, tomat, dan brambang goreng. Plus kaldu ayam dan “bumbu rahasia” tadi. Kaldunya berasal dari satu ekor ayam kampung, yang bisa dipakai untuk sekitar 20 porsi. Tentu saja tak ketinggalan suwiran daging ayam. Oya, telur yang dipakai adalah telur ayam, bukan telur bebek. Jadi tidak amis.

Sebagaimana umumnya bakmi Jawa, di sini ditawarkan empat macam menu, yakni bakmi goreng, bakmi rebus, nasi goreng dan nasi magelangan (nasi goreng campur bakmi). Semuanya dibandrol Rp 9.000 per porsi. Soal minuman dan cemilan, kita dapat memesannya di angkringan yang letaknya berdampingan dengan gerobak bakmi Jawa ini. Minuman yang disediakan juga khas angkringan, mulai dari beragam kopi, teh, jeruk dan jahe, sampai air mineral dan softdrink.

Bakmi Jawa ini tidak terletak di dalam warung tertutup. Tapi di ruangan terbuka yang berdampingan dengan sawah. Dimanja dengan semilir angin, kita dapat memilih tempat duduk dan posisi duduk yang enak dan nyaman. Baik kursi di sisi gerobak bakmi, bangku di sisi angkringan, maupun lesehan di pendapa yang letaknya bersisian. Kita bisa bersantai sambil ngobrol, atau sembari browsing internet karena di sini disediakan pula fasilitas hot spot cuma-cuma.

Bakmi Jawa, Tembi Rumah Budaya, foto: Barata
Bakmi sedang dimasak di atas anglo

Hal yang patut diperhitungkan, sebagaimana lazimnya bakmi Jawa, adalah cara memasaknya yang dilakukan per porsi. Jadi memasaknya bertahap, satu porsi demi satu porsi. Tapi memasaknya cukup cepat, satu porsi tidak sampai 5 menit. Untungnya suasana di Tembi Rumah Budaya ini nyaman untuk berleha-leha.

Selain jadwal reguler di ujung minggu, bakmi Jawa ini terkadang tampil pada acara-acara pementasan seni di Tembi Rumah Budaya. Jadi pengunjung dapat menikmati bakmi Jawa sambil menonton pentas wayang, pembacaan sastra atau pertunjukan musik.

Yang pasti, jika ingin “klangenan” ala Jawa, mampir saja di Tembi Rumah Budaya pada Sabtu malam atau Minggu malam, menikmati bakmi Jawa yang “ngangeni”.

Bakmi Jawa, Tembi Rumah Budaya, foto: Barata
Gerobak bakmi Jawa yang berdampingan dengan angkringan dan pendapa

Makan yuk ..!

Barata

Makan Yuk Source Link: Jakarta

Latest News

  • 03-09-14

    Kidung Tantri Kediri

    Judul : Kidung Tantri Kediri  Penulis : Revo Arka Giri Soekatno  Penerbit : EFEO, Obor + KITLV, 2013, Jakarta  Bahasa :... more »
  • 03-09-14

    Sing Bisa Njejegake

    Pepatah Jawa yang berbunyi “sing bisa njejegake adil” berlaku tidak saja untuk pemimpin atau penguasa namun juga bawahan atau orang awam pada umumnya... more »
  • 03-09-14

    Konser Nostalgia 10

    Band beraliran blues Gugun Blues Shelter rayakan hari jadinya yang ke-10 di Kafe Star Deli Kemang, Jakarta Selatan. Konon kafe ini yang mau memberi... more »
  • 02-09-14

    Sudah Lebih dari Set

    Kompleks bangunan PG-PS Madukismo didirikan di atas bekas PG Padokan yang telah rata dengan tanah karena dibumihanguskan dalam peristiwa Clash II... more »
  • 02-09-14

    Batu yang Berbicara

    Lithografi adalah teknik yang merupakan cikal bakal dunia percetakan modern dan cukup sulit karena menggunakan batu sebagai medium cetaknya. Dalam... more »
  • 02-09-14

    KunoKini Ajak “Kemba

    Tidak pernah sedikit pun mereka kehilangan antusiasme menyebarkan Virus “Revolusi Budaya” ala mereka yaitu virus yang merevolusi seni tradisi... more »
  • 01-09-14

    Pasinaon Basa Jawa K

    Ing ngadhap menika tuladha trap-trapanipun tembung wonten ing undha-usuk basa Jawi samenika, kanthi katrangan: n = cekakan saking basa ngoko, na =... more »
  • 01-09-14

    Suluk Waleh

    Judul : Suluk Waleh  Penulis : Mangunmitra  Penerbit : Penerbit dan tahun terbit tidak disebutkan. Diterbitkan di Surakarta ... more »
  • 01-09-14

    Festival Film Arkipe

    Tahun kedua ARKIPEL International Documentary & Experimental Film Festival akan mengangkat tema Electoral Risk, yang mencoba melihat bagaimana... more »
  • 01-09-14

    Tayub Selalu Hadir d

    Tayub sendiri menurut beberapa ahli berasal dari kata ditata kareben guyub (ditata supaya rukun). Ada pula yang menyatakan berasal dari kata mataya... more »