Kwetiau Pontianak Memberi Rasa Berbeda

Author:kombi / Date:22-08-2013 / Tag: Makan Yuk / Makan yuk ..!

Kwetiau Pontianak Memberi Rasa Berbeda

Warna kwetiau-nya tidak kuning laiknya kwetiau umumnya, tetapi kwetiau ini warnanya putih, dan setelah dimasak warnanya agak coklat campur hitam, sehingga memberi tampilan berbeda.

Seorang pembeli sedang menikmati kwetiau goreng, foto: Ons Untoro
Kwetiau goreng sedang disantap seorang pembeli

Jenis menu kwetiau di Yogya memang tidak terlalu susah dicari. Tidak hanya di restoran China menu ini mudah didapat, tapi juga di warung tenda. Ini ada satu warung, atau restoran yang menyajikan menu kwetiau dan jenis menu lainnya, yang diolah secara agak lain, setidaknya berbeda variasi. Restorannya dikenal dengan nama "Kwetiau Pontianak", terletak di Jalan Prof Herman Yohanes 1125, Yogyakarta.

Pilihan menunya bermacam, ada kwetiau goreng, kwetiau siram, kwetiau bun, nasi goreng, ayam goreng, udang goreng dan sejumlah menu lainnya. Minumannya juga bermacam-macam. Tapi tidak tersedia jus. Ada es sari kacang ijo, jeruk nipis dan beberapa jenis minuman lannya.

Kuliner Tembi pada Minggu malam 18 Agustus 2013 mengunjungi warung ‘Kwetiau Pontianak’ dan memesan kwtiau sapi goreng, bukan kwetiau seafood. Kwetiaw siram. Minumnya, yang terasa enak adalah jeruk nipis panas.

Kwetiau dari Pontianak ini sajiannya berbeda. Warna kwetiau-nya tidak kuning laiknya kwetiau umumnya, tetapi kwetiau ini warnanya putih, dan setelah dimasak warnanya agak coklat campur hitam, sehingga memberi tampilan berbeda. Selain ada sayur sawi hijau, ada juga tauge. Ada hiasan wortel yang diiris.

Jadi, kwetiau Pontianak ini sama sekali tidak meninggalkan sayuran, tetapi tidak pakai kol seperti bakmi Jawa. Karena memilih kwetiau sapi, maka ada daging sapi dalam menu ini. Tentu, ada telor dan baksonya yang sudah diiris-iris tipis. Mungkin karena ala Pontianak, kwetiaunya disajikan secara berbeda.

Selain kwetiau sapi, tersedia juga kwetiau seafood. Pada kwetiau disebut kedua, perbedaannya hanya pada udang dan cumi-cumi yang disertakan, sayurnya sama. Ada juga irisan bakso. Hal yang sama juga kita temukan pada kwetiau siram. Pada menu kwetiu ini, ada kuah yang menyertai, tetapi berbeda dengan kwetiau kuah. Mungkin, kalau dalam bakmi Jawa disebut sebagai bakmi nyemek.

Menikmati kwetiau Pontianak, kita akan menemukan rasa berbeda dengan kwetiau lain, yang biasa ditemukan pada restoran China, atau warung tenda lainnya. Pada kwetiau Pontianak, dengan daging sapi atau seafood, kita akan mendapatkan rasa, yang memadukan antara tauge, sayur hijau, dan bumbu bawang putihnya tidak terasa menyengat. Seolah kita seperti ‘diajak’ menikmati selera rasa yang ‘belum dikenali’.

Bumbu lokal Pontianak, agaknya mempengaruhi, sehingga memberi rasa berbeda. Pada kali pertama mengunyah, kita akan membayangkan rasa yang, sepertinya ‘belum dikenali’. Pada kunyahan berikutnya kita seperti tidak ingin berhenti makan, bahkan tidak ingin segera menghabiskannya.

Dengan kata lain, pelan-pelan menikmati kwetiau Pontianak sambil mengenali rasa yang lain dan membuat ingin kembali pada hari lain, untuk lebih mengenali lagi. Setidaknya dari segi sajian kwetiau-nya sudah berbeda.

Di Yogya, memang ada banyak restoran atau ruang makan yang menyediakan menu kwetiau, tetapi kwetiu Pontianak ini memberikan rasa yang agak berbeda.

Makan yuk ..!

Naskah & foto:Ons Untoro

Makan Yuk Source Link: Jakarta

Latest News

  • 21-08-14

    Hendrawan Nadesul In

    Selain dikenal sebagai dokter, ia juga penyair. Sejak tahun 1970-an dia sudah menulis puisi. Dalam ‘peta penyair’ di Indonesia, Hendrawan tercatat... more »
  • 21-08-14

    Ayam Goreng Sentolo

    Ayam yang diungkeb ini kemudian digoreng dengan waktu yang cepat sehingga tekstur daging dan kulit ayam tidak mengeras seperti ayam goreng pada... more »
  • 21-08-14

    Sinta Ilang, Menghar

    Ki Faizal Noor Singgih menyampaikan pesan pada cerita ‘Sinta Ilang’ bahwa Sinta adalah manusia lemah, namun begitu berharga dan bernilai tinggi di... more »
  • 20-08-14

    Wayang Pusaka Kerato

    Setiap malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon pusaka itu diberi berbagai macam sesaji berikut asap dupa ratus. Tujuannya supaya keadaan wayang terjaga... more »
  • 19-08-14

    Monolog Garingan dar

    Meski monolog garingan, tetapi penampilan Thomas cukup bagus. Ia tampil sungguh-sungguh dengan penghayatan peran memikat. Sering kali ia bermain... more »
  • 19-08-14

    Gending Djaduk Tanda

    Tidak muluk yang diharapkan Djaduk Ferianto sebagai seorang musisi di usianya yang sudah setengah abad. Lewat musik ia ingin berdialog dengan siapa... more »
  • 19-08-14

    Kunjungan SMK I Sewo

    Kunjungan ini dirasa perlu untuk melengkapi pengetahuan siswa tentang berbagai aspek kehidupan manusia dan masyarakat yang ada di sekitarnya.... more »
  • 19-08-14

    Konser ‘Kembali ke A

    Dalam konsernya kali ini mereka akan memberikan ‘gimmick’ yang berbeda, tentunya dengan komposisi baru yang belum pernah direkam. Undangan... more »
  • 19-08-14

    Ketoprak Tjontong Su

    Faridan mau mengatakan bahwa Jepang harus meninggalkan Kotabaru, walaupun hal itu harus ditebus dengan nyawa. Namun tidaklah mudah untuk menyampaikan... more »
  • 18-08-14

    Denmas Bekel 18 Agus

    more »