Berburu Wader dan Urang Kali di Nglaras Roso, Bantul

Author:kombi / Date:29-08-2013 / Tag: Makan Yuk / Makan yuk ..!

Berburu Wader dan Urang Kali di Nglaras Roso, Bantul

Wader hasil tangkapan dari kali atau sungai memang memiliki citarasa yang khas. Dagingnya benar-benar gurih. Untuk menyantapnya kita tidak perlu mencabuti durinya. Tinggal masuk mulut, kunyah, nikmati di lidah, telan, selesai. Duri wader justru jadi krispi ketika digoreng.

Wader dan udang kali goreng di Nglaras Roso, Bantul, difoto: Selasa, 20 Agustus 2013, foto: a.sartono
Wader dan udang goreng Nglaras Roso yang menggoda

Ikon iwak kali atau ikan hasil tangkapan dari sungai tampaknya menjadi salah satu pilihan dunia kuliner yang semakin digemari. Di beberapa tempat di Yogyakarta jenis rumah makan yang mengandalkan menunya pada olahan iwak kali tampak mulai berkembang. Hal ini menjadi indikasi bahwa iwak kali menjadi salah satu menu pilihan yang digemari. Salah satu rumah makan yang menyuguhkan menu itu adalah Rumah Makan Iwak Kali Nglaras Roso yang beralamatkan di Jalan Imogiri Barat Km 5,5, Ngoto, Bangunharjo, Sewon, Bantul.

Sekalipun rumah makan ini baru berdiri 6 bulan yang lalu, namun telah banyak pelanggannya. Bahkan bukan hanya konsumen dari Yogyakarta saja yang sering mampir di rumah makan ini. Pelanggan dari Cilacap, Malang, dan Magelang acapkali mampir di tempat ini karena menunya memang khas. Demikian menurut penuturan Marganingsih (42) selaku pemilik rumah makan ini.

Marganingsih pemilik RM Nglaras Roso (baju kotak-kotak) bersama kru rumah makannya, difoto: Selasa, 20 Agustus 2013, foto: a.sartono
Marganingsih (kiri) pemilik RM Nglaras Roso

Menu yang menjadi andalan dari warung makan ini adalah ikan wader, udang, belut, kutuk (gabus air tawar), nila, dan lele. Di samping aneka sayur ndeso seperti lodeh terong. Ada pula asesori lain untuk kelengkapan menunya, yakni ayam, tahu, dan tempe.

Wader hasil tangkapan dari kali atau sungai memang memiliki citarasa yang khas. Dagingnya benar-benar gurih. Untuk menyantapnya kita tidak perlu mencabuti durinya. Tinggal masuk mulut, kunyah, nikmati di lidah, telan, selesai. Duri wader justru jadi krispi ketika digoreng. Demikian pun dengan udang kali. Ukurannya yang relatif kecil dibanding udang tambak atau laut menjadikannya juga krispi ketika digoreng.

Jika wader demikian dominan rasa gurihnya yang nagih, udang kali pun demikian. Hanya saja udang kali masih menyuguhkan rasa yang lain, yakni ada sedikit sentuhan manis di dalamnya.

Aneka ikan, tahu, tempe yang siang memanjakan lidah konsumen di RM. Nglaras Roso, difoto: Selasa, 20 Agustus 2013, foto: a.sartono
Aneka ikan dan menu lain di RM Nglaras Roso

Cara mengolah yang tepat atas hasil tangkapan sungai ini menjadikannya santapan yang nikmat dan nagih. Tidak ada bosannya rasanya menikmati wader dan udang kali ini. Mungkin hampir sama nagihnya dengan ketika kita menikmati camilan semacam kacang bawang, emping, atau kacang telur.

Dalam dunia kuliner ala anak-anak kampung di Yogya hal demikian ini sering disebut sebagai “panganan mandheg pait”. Artinya, jika kita menghentikan atau mengakhiri menyantapnya lidah kita akan terasa pahit atau mungkin rasa kecut seperti kecutnya para perokok berat yang tidak tersentuh asap bernikotin.

Bersantap wader atau udang kali goreng ini akan menjadi semakin terasa gigitan sensasi nikmatnya di lidah jika dilengkapi dengan sambal dan lalapan. RM Nglaras Roso pun menyediakan hal itu. Hanya saja menurut lidah Tembi sambal yang disajikannya masih terasa kurang sengatan pedasnya.

Bangunan RM. Nglaras Roso, Bantul, difoto: Selasa, 20 Agustus 2013, foto: a.sartono
RM Nglaras Roso Bantul

Menurut Marganingsih ia selalu bisa menyediakan menu ikan kali karena pasokannya tidak hanya dari seputaran Yogyakarta, namun yang diandalkan justru berasal dari Ambarawa. Maklum, ikan kali memang sangat sulit dibudidayakan. Sementara sungai atau kali-kali di Yogyakarta semakin kehilangan ikannya dan semakin berjibun limbahnya. Untungnya wilayah Ambarawa, khususnya di sekitar Rawapening dan Sungai Tuntang, masih cukup tersedia ikan-ikan seperti yang tersebut di atas.

Ingin menikmati wader, kutuk, dan udang kali ? Datang saja ke Nglaras Roso, Ngoto, Bantul !

Makan yuk ..!

Naskah & foto:A. Sartono

Makan Yuk Source Link: Jakarta

Latest News

  • 02-04-14

    Mengupas Keistimewaa

    Keistimewaan pada aspek budaya bagi Yogyakarta harus bisa menarik bagi wisatawan Nusantara (domestik) maupun mancanegara. Masing-masing kategori... more »
  • 02-04-14

    Kartamarma, Satu-sat

    Akhirnya Kartamarma dan Aswatama merubah rencana. Mereka ingin menyusup ke perkemahan pada malam hari untuk membunuh para Pandawa. Dalam penyusupan... more »
  • 02-04-14

    Denmas Bekel 2 April

    more »
  • 01-04-14

    Gladhen Tembang Maca

    Tembang Pocung mempunyai struktur paling sederhana. Satu ‘pada’ atau satu bait tembang jumlahnya empat ‘gatra’ atau baris. Tembang Pocung mempunyai... more »
  • 01-04-14

    Semarang Tempo Dulu.

    Judul : Semarang Tempo Dulu. Teori Desain Kawasan Bersejarah  Penulis : Wijanarka  Penerbit : Ombak, 2007, Yogyakarta  Bahasa... more »
  • 01-04-14

    Baliho-baliho Para P

    Namun, apapun strategi mereka demi mendapatkan suara patut diapresiasi, paling tidak orang-orang yang sedang kesal karena macet di jalan, bisa... more »
  • 29-03-14

    Joglo Kweden Pernah

    Sejak tahun 1960-an di tempat ini secara rutin diselenggarakan upacara merti dusun, namun selama dekadea 1970-an vakum. Merti dusun Dusun Kweden... more »
  • 29-03-14

    Hari Sangat Baik bag

    Orang Wuku Kurantil teguh pendiriannya, rajin, disenangi banyak orang, namun boros dan tidak dapat dijadikan pelindung. Agar terhindar dari mara... more »
  • 29-03-14

    Seni Fotografi dalam

    Meski ada kata amatir dalam perkumpulan ini, tetapi sesungguhnya para kreatornya adalah orang-orang yang memiliki kemampuan teknis dalam fotografi,... more »
  • 29-03-14

    Tari Gatotkaca Gandr

    Tari ini ingin menunjukkan sisi romantisme Gatotkaca yang selalu diidentikkan dengan ksatria yang gagah perkasa di medan perang. Penggambaran profil... more »