Bakmi Tomang Jalan Mangkubumi Didatangkan dari Jakarta

Author:kombi / Date:01-11-2013 / Tag: Makan Yuk / Makan yuk ..!

Bakmi Tomang Jalan Mangkubumi Didatangkan dari Jakarta

Kuah Bakmi Tomang terlihat bening serta tidak berlemak. Ketika dicecap gurihnya pas. Bukan gurih pekat seperti gurih yang ditimbulkan oleh adanya bumbu masak (vetsin). Kuah bening juga memberikan efek lebih menyegarkan, tidak memberikan kesan eneg.

Mie Ayam Spesial T-M dan Pangsit Goreng dari Bakmi Tomang siap dinikmati, difoto: Sabtu siang, 26 Oktober 2013, foto: a.sartono
Mie ayam spesial T-M dan pangsit goreng Bakmi Tomang siap dinikmati

Istilah bakmi atau mie mengacu pada pengertian yang sama, yakni jenis bahan atau masakan berbahan baku mie yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai noodle. Istilah bak dalam tradisi Tionghoa sebenarnya lebih mengacu pada pengertian daging. Jadi makanan yang diawali dengan istilah bak umumnya memang mengandung daging (tidak mesti daging babi).

Dari sekian rumah makan yang menyajikan menu utama mie, Bakmi Tomang Jakarta merupakan salah satu mie yang konon terkenal di kawasan Jakarta selain Mie Pasar Baru, Mie GM, Bakmi Tebet, atau mie-mie yang lain.

Bakmi Tomang dari Jakarta Barat itu kini sudah dapat dinikmati di Yogyakarta tanpa harus pergi ke Jakarta. Setidaknya ada dua rumah makan atau counter Bakmi Tomang Jakarta di Yogyakarta. Satu di Ambarukmo Plaza dan yang satunya lagi berada di Jl P Mangkubumi No 9 Gowongan, atau tepatnya 50 meter di sisi utara Stasiun Tugu.

Bakmi Tomang memang memiliki spesifikasi tidak mengandung pengawet dan pewarna. Karakter mie-nya kenyal sekalipun bentuknya kecil dan pipih. Tidak mbedhel (mudah putus dan hancur), nglepeg, eneg, benyek, di lidah.

Tampilan Mie Ayam Spesial T-M dan Pangsit Goreng dari Bakmi Tomang, menunggu ritual penyantapan, difoto: Sabtu siang, 26 Oktober 2013, foto: a.sartono
Mie ayam spesial T-M yang mengundang selera

Bahan baku mie dari Bakmi Tomang didatangkan dari Jakarta langsung. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan rasa khas Bakmi Tomang sehinga standar kualitas bahan maupun rasanya terjaga. Bakmi Tomang ini bila dikenyam di lidah akan terasa “memes” (lunak namun bukan benyek/jemek). Selain itu, sekalipun mie-nya direndam relatif lama dalam kuah, tetap tidak ledrek (becek).

Kuah Bakmi Tomang terlihat bening serta tidak berlemak. Ketika dicecap gurihnya pas. Bukan gurih pekat seperti gurih yang ditimbulkan oleh adanya bumbu masak (vetsin). Kuah bening juga memberikan efek lebih menyegarkan, tidak memberikan kesan eneg.

Toping untuk Bakmi Tomang sebenarnya tidak jauh beda dengan mie ayam lainnya. Namun irisan daging ayamnya memang sengaja dipilihkan yang jauh dari lemak. Irisan daging ayam dan jamur merangnya telah dimasak lebih dulu dengan bumbu rempah dan sedikit tekanan pada rasa manis yang berpadu dengan rasa asin gurih yang ringan dari keseluruhan mie dan kuahnya. Sementara irisan cai sim atau sawi hijaunya memberikan efek menyegarkan.

Pangsit goreng dari Bakmi Tomang juga cukup istimewa. Tidak ada kata “mbeling” untuk pangsitnya. Pangsit dibuat dan digoreng sedemikian rupa sehingga “meprel” jika digigit dan dikunyah. Tidak ada bunyi klethuk atau klethik ketika pangsitnya dikunyah.

Junaidi (no. 3 dari kiri) bersama rekan-rekannya sesama pengelola Bakmi Tomang Cabang Jakarta di Jl. P. Mangkubumi No. 9 Yogyakarta, difoto: Sabtu siang, 26 Oktober 2013, foto: a.sartono
Junaidi (no. 3 dari kiri) bersama rekan-rekannya
sesama pengelola Bakmi Tomang Cabang Jakarta
di Jl P Mangkubumi No. 9 Yogyakarta

Menurut Junaidi (36) Bakmi Tomang Jakarta di Jl P Mangkubumi 9 Yogyakarta ini berdiri tahun 2006. Restoran ini diawaki oleh empat orang, termasuk Junaidi. Sementara Bakmi Tomang di Jakarta Barat membuka usahanya sejak tahun 2004. Restoran ini buka pukul 07.00 – 21.30 WIB.

Selain ada menu regular, ada pula menu paket sarapan pagi di restoran ini. Untuk menu sarapan tersedia mulai jam 07.00-10.00 WIB, dengan harga Rp 12.500 hingga Rp 17.000. Selain itu ada 20-an jenis minuman di Bakmi Tomang, 18 jenis menu mie, tujuh jenis menu nasi, ada pula kwetiauw, bihun, ifumi, pangsit, bakso, ayam ca jamur, ayam goreng Tomang, dan bebek Tomang.

Makan yuk ..!

Naskah & foto:A. Sartono

Makan Yuk Source Link: Jakarta

Latest News

  • 26-07-14

    Lukisan Kaca dari Em

    Pameran seni lukis kaca ini, yang berlangsung dari 11 Juli sampai 11 Agustus, baru pertama kali diselenggarakan di ruang pamer Tembi Rumah Budaya.... more »
  • 26-07-14

    Hari Keberuntungan O

    Kelebihan orang Wuku Maktal adalah sentosa budinya, setia pendiriannya. Namun, ia mudah kecewa jika pekerjaannya dianggap kurang benar oleh orang-... more »
  • 26-07-14

    Pasinaon Basa Jawa K

    Berikut ini contoh penerapan kata pada tataran bahasa Jawa saat ini, dengan keterangan: n = singkatan dari bahasa ngoko, na = bahasa ngoko halus, k... more »
  • 26-07-14

    Benarkah di Bantul P

    Mereka sempat menduga itu merupakan kerangka kuda atau sapi. Namun demi melihat struktur tulang lehernya yang kelihatan jenjang, mereka punya pikiran... more »
  • 26-07-14

    Ada Rumah Limasan Te

    Pameran foto ini menampilkan keindahan dan kekhasan aspek budaya, religi dan alam di Yogyakarta. Rencananya, foto yang dipajang akan diganti setiap... more »
  • 26-07-14

    Pelabuhan Sunda Kela

    Memang pada masa lalu Pelabuhan Sunda Kelapa yang dikenal dengan sebutan Bandar Empat Zaman memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia: zaman Hindhu... more »
  • 25-07-14

    Pesan Visual dari Ta

    Ada 7 judul karya dengan tema besar Papua Sehat yang diputar di Goethe Haus oleh Forum Lenteng. Film-film tersebut mendokumentasikan masalah... more »
  • 25-07-14

    Main Kartu Sambil Be

    Permainan kartu modifikasi ini dinamai Tatepat, singkatan dari Karuta Tembang Macapat. Karuta adalah permainan kartu di Jepang yang mengilhami... more »
  • 25-07-14

    Mengajak Anak Muda M

    Acara tersebut bukan hanya diisi dengan tembang macapat dan lantunan geguritan, namun juga pelatihan bagi generasi muda untuk bisa membuat tembang... more »
  • 25-07-14

    Buka Bersama Seniman

    Faruk HT, selaku Kepala PKKH UGM mengajak para seniman dan budayawan kembali ke UGM. Karena pada masa tahun 1970-an sampai 1980-an, ketika Purna... more »