Bakmi dan Bajigur di Bintaran Kulon Yogya

Author:kombi / Date:17-07-2013 / Tag: Makan Yuk / Makan yuk ..!

Bakmi dan Bajigur di Bintaran Kulon Yogya

Bakmi kuahnya enak. Telor bebeknya meresap, dan irisan dagingnya empuk. Kuahnya, yang masih panas, menambah rasa enak. Bawang putihnya tidak terasa mencolok, dan rasa gurih cukup dominan. Apalagi memasaknya pakai anglo dan arang, tidak menggunakan kompor, sehingga rasanya khas bakmi Jawa di Yogya.

Bakmi godog Babilon, Bakmi Bintaran Kulion, foto: Ons Untoro
Bakmi godog

Mencari angkringan bakmi di Yogya sangat mudah, karena di setiap sudut kota, bahkan sampai dusun bisa kita temui, tetapi warung bakmi yang sekaligus menyediakan wedang bajigur tidak setiap warung bakmi menyediakan. Kuliner Tembi, Jumat malam 12 Juli 2013 mendatangi warung bakmi itu, yang lokasinya di Jalan Bintaran Kulon no 1, Yogyakarta.

Nama yang tertulis di tembok warungnya, ‘Babilon’ kependekan dari Bakmi Bintaran Kulon. Menyediakan bakmi goreng, godog, nasi goreng dan magelangan, yang artinya nasi goreng campur bakmi.

Wedang bajigur (minuman bajigur), memang sudah lama dikenal di Yogya. Sudah puluhan tahun, wedang bajigur akrab bagi orang Yogya. Tetapi, jenis minuman ini tidak mudah ditemukan, dan anak-anak muda tidak terlalu akrab pada wedang bajigur, malah mungkin tidak (lagi) mengenali wedang bajigur.

Warung bakmi Babilon ini memang sudah lama ada. Ciri khasnya di depan warung ada pohon waru. Karena di Bintaran ada beberapa warung bakmi dan bajigur, yang ada pohon waru hanyalah Babilon, dan letaknya tidak jauh dari bakmi Kadin, bahkan bisa dikatakan berhadapan.

Penjual bakmi Babilon merupakan generasi ketiga. Generasi keduanya dijalankan kakaknya. Namun, meski sudah berganti generasi, rasa bakminya masih tetap enak, dan rasa enak itu seperti terbawa sampai ke rumah. Mungkin bisa dikatakan, bakmi rasa bergenerasi.

Wedang bajigur mendampingi bakmi godog (kuah) di Babilon. Foto: Ons Untoro
Wedang Bajigur

Ketika kuliner Tembi memesan bakmi godog (kuah), harus menunggu urutan kelima. Urutan yang sangat pendek, karena biasanya lebih dari lima. Sebelum urutan sampai pada kuliner Tembi, masih ada yang menunggu lima orang lagi. Dan ketika pesanan kuliner Tembi dihidangkan, lima orang pengunjung masuk, tentu saja harus rela menunggu urutan kelima berikutnya.

Bakmi kuahnya enak. Telor bebeknya meresap, dan irisan dagingnya empuk. Kuahnya, yang masih panas, menambah rasa enak. Bawang putihnya tidak terasa mencolok, dan rasa gurih cukup dominan. Apalagi memasaknya pakai anglo dan arang, tidak menggunakan kompor, sehingga rasanya khas bakmi Jawa di Yogya.

Memadukan wedang bajigur dan bakmi godog (kuah), terasa sekali khas Yogya-nya. Meski wedang bajigurnya sudah ada variasi dengan ditambahi irisan roti tawar. Tetapi kuah santan dan rasa ‘manis jangan’ sangat terasa, serta irisan kelapa muda memberikan rasa bajigur tambah, dalam istilah Bondan Winarno, mak nyus. Perpaduan kolang-kaling dan irisan kelapa muda memberikan rasa enak menikmati bajigur dan bakmi Jawa.

Di Bintaran setidaknya ada tiga warung bakmi yang sekaligus menyediakan wedang bajigur, selain Babilon dan bakmi Kadin, ada satu warung bakmi yang letaknya di Bintaran Tengah, sekitar 300 meter dari Babilon, Bakmi Bintaran Kulon.

Di Babilon, satu porsi bakmi cukup membayar Rp 15.000 dan segelas wedang bajigur Rp 4000. Penjual bakmi tidak sekaligus penyedia minuman, penjualnya lain orang, tetapi dalam satu atap. Sehingga ketika membayar, harus di dua tempat, yakni penjual bakmi dan penjual minuman. Sebuah interaksi ekonomi yang harmonis dan saling menghidupi.

Makan yuk ..!

Naskah & foto:Ons Untoro

Makan Yuk Source Link: Jakarta

Latest News

  • 25-08-14

    Raine Abang Dluwang

    Ungkapan raine abang dluwang menggambarkan atau menyimbolkan bahwa orang yang dimaksudkan wajahnya merah seperti kertas, padahal yang dimaksudkan... more »
  • 25-08-14

    Cerita Janet Steele

    Janet Steele menulis buku mengenai sejarah majalah Tempo berjudul “Wars Within: The Story of Tempo, an Independent Magazine”. Profesor Jurnalisme... more »
  • 23-08-14

    Rini Widyastuti, San

    Wanita kelahiran Purworejo, 22 Desember 1974 ini seakan mewakili idealisasi kecantikan, keelokan, bahkan keseksian wanita Jawa. Kebaya, kain jarit,... more »
  • 23-08-14

    Hari Keberuntungan O

    Orang Wuku Bala punya watak pemberani, tak ada yang ditakuti, senang berada di tempat yang sepi, tetapi cenderung sombong, senang pamer, senang... more »
  • 23-08-14

    Masdjid dan Makam Do

    Judul : Masdjid dan Makam Doenia Islam  Penulis :  Penerbit : Balai Poestaka, 1932, Batavia-Centrum  Bahasa : Indonesia dan... more »
  • 23-08-14

    Ketut Adi Candra Mem

    Setiap siang Ketut sudah berada di ruang pamer Tembi Rumah Budaya. Dia temui tamu dan juga teman-temannnya yang datang. Pendek kata, Ketut tak mau... more »
  • 23-08-14

    Di Museum Sandi Yogy

    Lembaga itu diberi nama Lembaga Sandi Negara (awalnya bernama Dinas Kode). Personil yang diberi tugas untuk mendirikan sekaligus sebagai pemimpin... more »
  • 21-08-14

    Hendrawan Nadesul In

    Selain dikenal sebagai dokter, ia juga penyair. Sejak tahun 1970-an dia sudah menulis puisi. Dalam ‘peta penyair’ di Indonesia, Hendrawan tercatat... more »
  • 21-08-14

    Ukir Perak Kotagede

    Judul : Ukir Perak Kotagede.  Penulis : Dr. Widya Nayati, M.A., dkk  Penerbit : Balai Pelestarian Nilai Budaya + Pusat Sudi... more »
  • 21-08-14

    Ayam Goreng Sentolo

    Ayam yang diungkeb ini kemudian digoreng dengan waktu yang cepat sehingga tekstur daging dan kulit ayam tidak mengeras seperti ayam goreng pada... more »