Bajigur-Q dengan Penganan Serba Dua Ribu Rupiah

Author:kombi / Date:09-11-2013 / Tag: Makan Yuk / Makan yuk ..!

Bajigur-Q dengan Penganan Serba Dua Ribu Rupiah

Di Warung Wedangan Bajigur-Q orang juga dapat menikmati penganan yang juga khas, yakni apem, pisang rebus, dan Mr Lemet. Apem dibuat langsung di tempat. Jadi jika Anda ingin menikmatinya dapat memesan langsung dan bisa disantap dalam keadaan masih panas.

Charles Purwanto alias Ucok berpose di warung wedangan-nya yang diberi nama Bajigur-Q di Jl. Monjali Sinduadi Mlati Sleman, difoto: Selasa malam, 05 November 2013, foto: a.sartono
Ucok berpose di warung wedangannya yang diberi nama Bajigur-Q

Ada banyak tempat nongkrong yang mengasyikkan di Yogyakarta, mulai dari kelas kafe yang bertarif mahal hingga kaki lima. Tempat nongkrong ini sering identik dengan tempat orang jual makanan dan minuman. Salah satunya adalah warung wedangan yang menyuguhkan wedang bajigur di Jl Monumen Yogya Kembali, di sisi barat selatan Reservoir PDAM, Gemawang, Sinduadi, Mlati, Sleman atau di sisi selatan Apotek K 24.

Warung wedangan ini dikelola oleh Charles Purwanto (35) yang biasa disebut Ucok, tapi dia bukan orang Batak. Namanya Warung Wedangan BAJIGUR-Q (bajigur ki). Seperti diketahi istilah bajigur sering digunakan sebagai bentuk umpatan dalam khasanah budaya Jawa. Akan tetapi umpatan ini sesungguhnya bukan makian yang kasar dan bernada kebencian, namun lebih merupakan umpatan karena keterkejutan (kaget), keakraban, dan kehangatn hubungan antarsahabat.

“Sejarah Wedang Bajigur mungkin dimaksudkan sebagai hal demikian pada masa dulu,” kata Ucok sampil tertawa lebar.

Jadi, ketika orang menyeruput jenis wedang ini orang pun akan terkejut (senang) dan mengumpat, “Bajigur ki, wedange enak tenan !” (Bajigur, wedangnya beneran enak !). Demikianlah kira-kira esensi dari istilah bajigur ini.

Beginilah tampilan Bajigur dan asesorinya di Warung Wedangan Bajigur Q, difoto: Selasa malam, 05 November 2013, foto: a.sartono
Beginilah tampilan bajigur dan penganan pelengkapnya

Wedang bajigur pada intinya merupakan minuman yang terbuat dari ramuan santan, gula jawa, kayu manis, jahe, sereh, dan cengkeh. Kecuali itu di dalam Bajigur juga terdapat irisan kelapa muda dan roti tawar. Jenis minuman ini sangat cocok diminum pada malam hari, lebih-lebih dalam cuaca yang dingin. Namun dalam susana malam yang gerah pun cukup cocok dengan menambahkan butiran es batu.

Rasa bajigur memang cukup unik. Rasa manis dari minuman ini tidaklah menyengat seperti manis dari gula batu atau gula pasir. Rasa manisnya mengalir lembut di lidah. Hangat ramuan rempahnya akan sangat terasa di dalam rongga dada dan tenggorokan. Selain itu ada sedikit sentuhan asin yang samar-samar yang melembutkan sengatan manis dari rasa gulanya.

Gurih dari santan juga melembutkan keduanya dan sekaligus melembutkan hentakan panas-pedas sereh dan jahe. Aroma harum kayu manis, cengkeh, sereh, dan jahe yang padu menawarkan sensasi aroma minuman yang kaya rempah. Terasa lokal banget, khas Nusantara.

Sentuhan yang agak berbau Barat mungkin terasakan melalui irisan roti tawar yang menjadi topping dari minuman ini, yang sesungguhnya akan lebih nikmat jika ditenggelamkan dalam cairan wedangnya. Degan atau kelapa muda yang diiris tipis dan dimasak bersama wedangnya juga memberi sensasi tersendiri karena terasa kenyal dan klenyer-klenyer gurih segar.

The Apem, Mr. Lemet, dan Gedhang Godhok di Warung Wedangan Bajigur Q, difoto: Selasa malam, 05 November 2013, foto: a.sartono
The Apem, Mr. Lemet, dan Gedhang Godhok di Warung Wedangan Bajigur Q

Di Warung Wedangan Bajigur-Q orang juga dapat menikmati penganan yang juga khas, yakni apem, pisang rebus, dan Mr Lemet. Apem dibuat langsung di tempat. Jadi jika Anda ingin menikmatinya dapat memesan langsung dan bisa disantap dalam keadaan masih panas. Ketiga penganan ini cocok untuk teman menyeruput bajigur sambil nongkrong dan ngobrol santai. Jika pun Anda datang bersendiria tidak perlu khawatir karena Ucok sang pedagang dapat menjadi teman berbincang yang hangat karena ia sangat ramah dan murah senyum.

Dengan sengaja Ucok memilih usaha berjualan wedang bajigur dengan asesori seperti di atas karena ia ingin berbeda dengan yang lain. Sekalipun jenis sajian yang dijualnya sederhana, namun khas dan tidak ada atau belum banyak di tempat lain.

Dengan sengaja Ucok memilih usaha berjualan wedang bajigur dengan asesori seperti di atas karena ia ingin berbeda dengan yang lain. Sekalipun jenis sajian yang dijualnya sederhana, namun khas dan tidak ada atau belum banyak di tempat lain.

Warung Bajigur-Q buka pukul 18.30-23.30 WIB. Untuk satu gelas bajigur dibanderol dengan harga Rp 3.000, demikian pun dengan wedang sangkrah (wedang uwuh). Selain itu Ucok juga menyediakan kopi dan teh. Sedangkan untuk tiga biji apem (The Apem) dibanderol Rp 2.000. Untuk tiga biji Mr. Lemet juga dibanderol dengan harga Rp 2.000. juga Gedang Godok (Mas Gedhang Godhok Sakgandheng) juga diberi harga Rp 2.000.

Suasana wedangan lesehan di Warung Wedangan Bajigur Q, difoto: Selasa malam, 05 November 2013, foto: a.sartono
Suasana lesehan di Warung Wedangan Bajigur Q

Pada daftar menu, jika kita cermati ada tulisan yang lucu namun cerdas: Semoga Mas Bakul kembali ke jalan yang benar.

Makan yuk ..!

Naskah & foto:A. Sartono

Makan Yuk Source Link: Jakarta

Latest News

  • 26-07-14

    Lukisan Kaca dari Em

    Pameran seni lukis kaca ini, yang berlangsung dari 11 Juli sampai 11 Agustus, baru pertama kali diselenggarakan di ruang pamer Tembi Rumah Budaya.... more »
  • 26-07-14

    Hari Keberuntungan O

    Kelebihan orang Wuku Maktal adalah sentosa budinya, setia pendiriannya. Namun, ia mudah kecewa jika pekerjaannya dianggap kurang benar oleh orang-... more »
  • 26-07-14

    Pasinaon Basa Jawa K

    Berikut ini contoh penerapan kata pada tataran bahasa Jawa saat ini, dengan keterangan: n = singkatan dari bahasa ngoko, na = bahasa ngoko halus, k... more »
  • 26-07-14

    Benarkah di Bantul P

    Mereka sempat menduga itu merupakan kerangka kuda atau sapi. Namun demi melihat struktur tulang lehernya yang kelihatan jenjang, mereka punya pikiran... more »
  • 26-07-14

    Ada Rumah Limasan Te

    Pameran foto ini menampilkan keindahan dan kekhasan aspek budaya, religi dan alam di Yogyakarta. Rencananya, foto yang dipajang akan diganti setiap... more »
  • 26-07-14

    Pelabuhan Sunda Kela

    Memang pada masa lalu Pelabuhan Sunda Kelapa yang dikenal dengan sebutan Bandar Empat Zaman memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia: zaman Hindhu... more »
  • 25-07-14

    Pesan Visual dari Ta

    Ada 7 judul karya dengan tema besar Papua Sehat yang diputar di Goethe Haus oleh Forum Lenteng. Film-film tersebut mendokumentasikan masalah... more »
  • 25-07-14

    Main Kartu Sambil Be

    Permainan kartu modifikasi ini dinamai Tatepat, singkatan dari Karuta Tembang Macapat. Karuta adalah permainan kartu di Jepang yang mengilhami... more »
  • 25-07-14

    Mengajak Anak Muda M

    Acara tersebut bukan hanya diisi dengan tembang macapat dan lantunan geguritan, namun juga pelatihan bagi generasi muda untuk bisa membuat tembang... more »
  • 25-07-14

    Buka Bersama Seniman

    Faruk HT, selaku Kepala PKKH UGM mengajak para seniman dan budayawan kembali ke UGM. Karena pada masa tahun 1970-an sampai 1980-an, ketika Purna... more »