Ada Nasi Jinggo Khas Bali di Angkringan Tembi Rumah Budaya
Author:kombi / Date:08-04-2013 / Tag: Makan Yuk / Makan yuk ..!Ada Nasi Jinggo Khas Bali di Angkringan Tembi Rumah Budaya
Rasanya menggigit karena campuran aromanya yang kuat dan menyengat, perpaduan rasa pedas yang mencuat, serta rasa gurih dan sedikit manis.
Nasi jinggo yang menggoda dengan ragam isinya
Sudah sekitar satu bulan ini setiap Rabu dan Jumat angkringan Tembi Rumah Budaya disambangi pendatang baru yang langsung melejit menjadi “the rising star”. Penampilannya sederhana tapi selalu dinanti pengunjung angkringan ini. Namanya nasi jinggo.
Nasi jinggo adalah nasi ramesan khas Bali. Dibungkus dengan daun pisang, tampilannya sederhana tapi dijamin uenaaak.
Nama nasi jinggo atau nasi jenggo berasal dari bahasa Cina, ‘ceng go’, yang biasa dipakai dalam bahasa pergaulan. Cenggo artinya seribu lima ratus. Awalnya nasi jinggo memang dijual seharga Rp 1.500 per porsi.
Di Bali kini harganya sekitar Rp 5.000. Sebuah maskapai penerbangan yang menyediakan nasi jinggo olahan Farah Quinn membandrolnya Rp 37.000. Meski sekarang harganya jauh di atas ‘ceng go’ tapi nama jinggo sudah terlanjur akrab dan familiar.
Di angkringan Tembi pembeli bisa menikmatinya dengan membayar Rp 4.000. Takaran nasinya cukup mengenyangkan, lebih banyak dari nasi kucing.
Keistimewaan nasi jinggo yang menonjol adalah sambal matahnya. Rasa nikmatnya melekat terus di lidah. Padahal sambal ini bahannya sederhana, hanya cabe, garam, bawang merah, bawang putih, yang lantas dicampur minyak sayur.
Dibungkus daun pisang, terasa lebih enak
Sambal itu dipadu dengan ayam suwir dan serundeng yang gurih, serta tempe kering, kacang tanah dan bakmi goreng, jadilah rasa yang klop (matching). Kombinasi yang kompak memanjakan lidah. Rasanya menggigit karena campuran aromanya yang kuat dan menyengat, perpaduan rasa pedas yang mencuat, serta rasa gurih dan sedikit manis.
Jika Anda tinggal di Yogya, tak perlu jauh-jauh pergi ke Bali untuk menikmati nasi jinggo. Datang saja ke angkringan Tembi Rumah Budaya pada hari Rabu atau Jumat, antara pukul 08.00 sampai 22.00. Jangan heran kalau Anda lantas ketagihan nasi jinggo ala angkringan Tembi.
Makan yuk ..!
Pakde Bawa
Makan Yuk Source Link: JakartaLatest News
- 30-08-14
Hari Pasaran Jadi Pu
Pada hari pasaran, pasar-pasar tersebut bisa dikatakan penuh orang berjual beli. Untuk pasaran Kliwon yang menjadi hari pasaran Pasar Bantul, maka di... more » - 30-08-14
Hari dan Pasaran Kel
Senin Pon, 1 September 2014. Hari kelahiran Senin, diangkakan = 4 ditambah pasaran kelahiran Pon, diangkakan = 7. Jumlah Weton 4 + 7 = 11. Wataknya:... more » - 30-08-14
Sang Hyang Antaboga,
Setelah mendapatkan aji tersebut, Nagasena merubah tubuhnya menjadi manusia berperawakan dewa. Ia sudah jarang berpenampilan sebagai ular perkasa,... more » - 30-08-14
Inventarisasi Perlin
Judul : Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya. Karapan Sapi Madura Penulis : Dr. Widya Nayati, M.A. Penerbit : Balai Pelestarian... more » - 29-08-14
Jogja Percussion Fes
Musik perkusi yang selama ini jarang digarap kini mendapat wadah berupa rangkaian pertunjukan akbar Jogja Percussion Festival 2014. Festival yang... more » - 29-08-14
Jogja Percussion Fes
Malam itu, Sabtu 23 Agustus 2014 Jogja Percussion Festival memanjakan para penonton dengan lineup yang sangat berkesan. Tidak sedikit dari pengisi... more » - 29-08-14
Jagang Masjid Gede K
Pada tempo dulu umumnya orang tidak mengenakan alas kaki (nyeker) sehingga dapat dipastikan bahwa kakinya kotor. Sedangkan untuk masuk masjid orang... more » - 28-08-14
Resep Sambel Goreng
Majalah Kajawen ini awalnya memang diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas saja, yang kala itu “melek” huruf atau istilahnya bisa membaca,... more » - 28-08-14
Serat Suryaraja, Pus
Karena kedudukannya sebagai pusaka, maka tak sembarang orang boleh membaca. Bahkan yang boleh memegang hanya orang-orang tertentu, yaitu mereka yang... more » - 27-08-14
Keris
Judul : Keris Penulis : Drs. Hamzari Penerbit : Djambatan, 1993, Jakarta Bahasa : Indonesia dan Inggris Jumlah... more »