Sensasi Blusukan dengan Naik Andong

Author:editortembi / Date:03-04-2014 / Naik andong bagi orang kota tentulah merupakan sensasi tersendiri. Betapa tidak. Karena begitu kaki penumpang menginjak foot step, untuk bisa naik ke andong, per andong yang tertekan beban akan menggoyangkan seluruh bodi andong.

Berandong ria bersama, membangkitkan kegembiraaan, difoto: Senin, 24 Maret 2014, foto: a,sartono
Berandong ria menyusur jalan desa

Tembi Rumah Budaya selain sebagai tempat tujuan wisata budaya, tapi juga menyelenggarakan kegiatan wisata budaya tradisional, yang ternyata banyak diminati para pengunjung.

Pada hari Senin tanggal 24 Maret 2014 rombongan dari karyawan-karyawati Manulife memilih plesiran naik andong (delman) keliling desa dan areal persawahan di seputaran kompleks  Tembi.

Menikmati kesegaran alam desa dari atas andong, difoto: Senin, 24 Maret 2014, foto: a,sartono
Di antara sawah memberikan suasana yang sungguh berbeda

Naik andong bagi orang kota tentulah merupakan sensasi tersendiri. Betapa tidak. Karena begitu kaki penumpang menginjak foot step, untuk bisa naik ke andong, per andong yang tertekan beban akan menggoyangkan seluruh bodi andong. Orang yang akan naik pun jadi kaget.

Belum lagi jika kuda penarik andong bertingkah. Kuda yang bertingkah juga sering menimbulkan rasa takut bagi calon penumpang andong. Namun, justru di situlah sensasi yang didapat penumpang andong.

Rehat sejenak di Pasar Seni Gabusan, Bantul, difoto: Senin, 24 Maret 2014, foto: a,sartono
Menyisir pinggir Kota Bantul

Setelah semua peserta berada di kursi andong, andong-andong itu pun berjalan berurutan, blusukan ke perkampungan dan areal persawahan. Suasana alam pedesaan memberikan sensasi tersendiri bagi rombongan dari Manulife. Kesuntukan hidup dan bekerja di tengah kota seolah terhapus sejenak oleh aktivitas naik andong ini, yang tentu tidak didapatkan di mobil Alphard, misalnya.

Andong memberikan sentuhan kealamiahan kendaraan. Tidak bisa dipacu dengan sangat cepat. Irama kecepatannya selaras dan seiring dengan tapak kaki kuda yang menghelanya. Kesegaran yang dirasakan selama berkendara tidak didapatkan dari hembusan angin AC, namun hembusan angin alami.

Berfoto bersama di depan andong untuk kenang-kenangan menuju pulang, difoto: Senin, 24 Maret 2014, foto: a,sartono
Berfoto bersama dengan andong untuk kenang-kenangan

Kendaraan andong juga sangat terbuka tanpa perlu diberi kaca. Jadi mata penumpang bisa diedarkan kemana pun. Intinya, bisa menikmati pemandangan seluas-luasnya dan sebebas-bebasnya dari atas andong.

Alam desa, sawah, lorong desa, kebun, ladang, dan suasana yang bebas dari kebisingan menjadi pemandangan yang dapat memberikan rasa fresh kembali bagi orang-orang yang biasa suntuk dengan komputer, mesin, ketegangan dan kebisingan kota. Penyegaran kembali jiwa dan raga tentu bermanfaat untuk lebih menumbuhkan semangat, produktivitas, kreativitas, dan meningkatnya kualitas kerja.

a.sartono

Latest News

  • 05-04-14

    Pasinaon Basa Jawa K

    Pancen menawi dipun tandhingaken kaliyan jaman rumiyin, undha-usuk basa Jawi samenika langkung ringkes. Dene ing jaman rumiyin undha-usuk basa Jawi... more »
  • 05-04-14

    Jejak Pahlawan Nasio

    Hari besar tersebut untuk mengenang jasa-jasa besar dia yang berusaha memajukan pendidikan wanita agar setara dengan pria. Hal itu dilatarbelakangi... more »
  • 05-04-14

    Kesuksesan dan Kesej

    Orang Wuku Tolu kokoh pendiriannya, teliti, serius dalam pembicaraan dan sabar, namun sedikit sombong dan mau berbohong. Agar terhindar dari mara... more »
  • 05-04-14

    Sang Hyang Patuk Ber

    Banyak orang mengira bahwa anak nomor dua yaitu Sang Hyang Patuk dan anak nomor sembilan yaitu Batara Temboro lahir kembar, karena wajah keduanya... more »
  • 04-04-14

    Judul Buku 90

             ... more »
  • 04-04-14

    Menjelajah Nusantara

    Apalagi koleksi kopi di Tirana akan terus ditambah. Dalam waktu dekat ini, akan datang anggota baru dari Toraja dan Papua. Kopi Toraja sudah banyak... more »
  • 04-04-14

    Stasiun Winongo, Sal

    Stasiun Winongo dibangun sekitar tahun 1874. Stasiun ini dibangun sebagai rangkaian dari rute kereta api yang dikembangkan NISM/NIS (Nederlands... more »
  • 03-04-14

    Empat Tahun Perjalan

    Panggung Musik Tradisi Baru (MTB) menjadi benang merah sekaligus penanda visi Forum Musik Tembi (FMT) untuk memberi ruang kreatif bagi para musisi... more »
  • 03-04-14

    Lintang Panjer Wengi

    Buku antologi puisi yang memuat karya 90 penyair Yogya, Sabtu, 29 Maret 2014, diluncurkan di Taman Budaya Yogya, Jalan Sri Wedari 1. Dalam buku itu... more »
  • 03-04-14

    Sensasi Blusukan den

    Naik andong bagi orang kota tentulah merupakan sensasi tersendiri. Betapa tidak. Karena begitu kaki penumpang menginjak foot step, untuk bisa naik ke... more »