Bubur Kepiting Hokie Yang Tak Pernah Sepi Pengunjung

09 Oct 2015

Agar tetap mendapatkan kualitas kepiting yang terbaik, sampai sekarang kepiting didatangkan langsung dari Tarakan, Kalimantan Utara. Rasa khas kepiting mejadikan bubur itu tergolong spesial.

Bubur ayam sudah sering kita dapatkan di berbagai tempat, tapi bagaimana dengan bubur kepiting? Ada di kawasan Pasar Lama, Jalan Kisamaun, Kota Tangerang. Namanya Bubur Kepiting Hokie. Ini satu-satunya yang menjual bubur kepiting. Tidak heran jika banyak pengunjung setiap hari di tempat ini.

Meski tempatnya sangat sederhana ala kaki lima ini, tapi hampir selalu tidak pernah kosong oleh para penikmatnya. Aroma kepiting yang begitu khas, seolah menarik pengunjung Pasar Lama untuk sejenak mampir dan mencicipinya. Isian bubur tersebut sebenarnya sederhana, bubur dengan suwiran kepiting, cakwe, tongcai (sayuran lobak yang diasinkan), daun bawang, bawang goreng dan kerupuk. Namun, yang menarik adalah sensasi rasa kepitingnya dan rasa unik ketika semua bahan dicampur menjadi satu.

Mengolah kepiting tidaklah mudah. Rakhmat (26) atau biasa di panggil ko’ Med, si penjual bubur kepiting Hokie, mengaku, ia dan ayahnya, Liem Jan Lie (66) atau dikenal julukan Om Bewok, banyak membuang kepiting untuk mendapat rasa kepiting yang pas dan enak. “Kami membuang 10 kg untuk membuat resep kepiting ini agar meminimalisir bau amisnya jika dicampur dengan bubur panas tetapi tetap enak,” kata Ko’ Med.

Kisah bubur kepiting ini bermula ketika ko’ Med sedang merantau di Kalimantan. Melalui perkenalan dengan seorang produsen kepiting di Kalimantan, ko’ Med tercetus ide untuk membuat usaha di Tangerang. Namun ia belum tahu usaha yang mau dirintisnya. Idenya tersebut disampaikan pada ayahnya, yang ditanggapi positif oleh ayahnya, sehingga terjadilah usaha bubur Kepiting yang mereka namani Bubur Kepiting Hokie ini sejak tahun 2006.

Agar tetap mendapatkan kualitas kepiting yang terbaik, sampai sekarang kepiting didatangkan langsung dari Tarakan, Kalimantan Utara. Rasa khas kepiting mejadikan bubur itu tergolong spesial. Tak hanya itu, Bubur Kepiting Hokie juga menyediakan bubur juhi, bubur ayam, bubur keju, bubur abon sapi hingga menu bakmi kepiting. Harganya pun bervariasi dari Rp 18.000 – Rp 25.000.

Ko’ Med berkisah kepada Tembi, sebelum berjualan di Pasar Lama, mereka lama berkeliaran di Kota Tangerang sejak 2006. “Usaha bubur sudah 9 tahun. Di Pasar lama baru sekitar 3 tahunan, sebelumnya di dekat Hotel Mentari, Pengadilan Tangerang, dan King,” jelas ko’ Med.

Ia mengaku menu bubur kepiting bisa laku sampai kurang lebih 100 mangkuk setiap hari. Bubur Kepiting Hokie buka dari pukul 5 sore hingga 11 malam. Bagi penikmat Bubur Kepiting Hokie yang tidak bisa menikmati makan di malam hari, boleh berbahagia karena warung ini akan buka juga pada siang hari.

Naskah & Foto: Marcellina Rosiana

Bubur Kepiting Hokie, Pasar Lama, Kota Tangerang, foto: Marcellina Rosiana Bubur Kepiting Hokie, Pasar Lama, Kota Tangerang, foto: Marcellina RosianaBubur Kepiting Hokie, Pasar Lama, Kota Tangerang, foto: Marcellina RosianaBubur Kepiting Hokie, Pasar Lama, Kota Tangerang, foto: Marcellina Rosiana Bubur Kepiting Hokie, Pasar Lama, Kota Tangerang, foto: Marcellina Rosiana Bubur Kepiting Hokie, Pasar Lama, Kota Tangerang, foto: Marcellina Rosiana Bubur Kepiting Hokie, Pasar Lama, Kota Tangerang, foto: Marcellina Rosiana Bubur Kepiting Hokie, Pasar Lama, Kota Tangerang, foto: Marcellina Rosiana Bubur Kepiting Hokie, Pasar Lama, Kota Tangerang, foto: Marcellina Rosiana Bubur Kepiting Hokie, Pasar Lama, Kota Tangerang, foto: Marcellina Rosiana Bubur Kepiting Hokie, Pasar Lama, Kota Tangerang, foto: Marcellina Rosiana KULINER

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 20-08-16

    Mangut Beyong di War

    Ada cukup banyak kuliner khas, unik, yang sesungguhnya berangkat dari menu-menu tradisional Jawa. Salah satunya adalah mangut ikan salem (sejenis... more »
  • 20-08-16

    Kisah Kemuliaan Hati

    Judul         : Sita. Sedjarah dan Pengorbanan serta Nilainja dalam Ramayana Penulis       : Imam Supardi... more »
  • 20-08-16

    Ada Tiga Hari Baik P

    Pranatamangsa: mulai 25 Agustus memasuki Mangsa Surya III Mangsa Katelu, usia 24 hari, sampai dengan 17 September 2016. Candrane: Suta Manut ing Bapa... more »
  • 20-08-16

    Macapatan di Museum

    Sri Sultan Hamengkubuwana II adalah salah satu raja di Yogyakarta yang disegani oleh Belanda di kala itu.  Ia mewarisi sikap ayahnya, yakni... more »
  • 19-08-16

    Hardi: Sang Presiden

    Sekitar pertengahan 2000-an, saya pernah melihat sebuah gambar yang terpampang di tangga rumah seorang sastrawan yang kebetulan saya kenal secara... more »
  • 19-08-16

    Wisuda MC Jawa Lanju

    Para wisudawan kursus Panatacara Pamedharsabda MC Basa Jawa di Tembi Rumah Budaya angkatan IX rupanya mempunyai pandangan yang hampir sama. Kesamaan... more »
  • 18-08-16

    Obituari Slamet Riya

    Mestinya, pada  Sastra Bulan Purnama edisi ke-59, yang  digelar 18 Agustus 2016, pukul 19.30  di Tembi Rumah Budaya,  Slamet... more »
  • 18-08-16

    Peserta Badan Diklat

    Sebanyak 80 orang SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) baik provinsi, kabupaten, dan kota dari seluruh Indonesia yang berkunjung ke Tembi Rumah... more »
  • 16-08-16

    Karyawan Bir Bintang

    Menjelang maghrib hari Kamis 11 Agustus 2016, Tembi Rumah Budaya dikunjungi oleh karyawan PT Bir Bintang Jakarta sejumlah 100 orang. Mereka datang ke... more »
  • 16-08-16

    Suara Malam dan Peso

    Sastra Bulan Purnama edisi ke-59, yang akan diselenggarakan Kamis, 18 Agsutus 2016, pukul 19.30 di Tembi Rumah Budaya, Sewon, Bantul, Yogyakarta akan... more »