KYAI PANCO TOKOH SAKTI DARI KASIHAN, BANTUL

21 Jul 2011 KYAI PANCO: TOKOH SAKTI DARI KASIHAN, BANTULTidak jauh dari kompleks Sendang Kasihan Bantul terdapat sebuah kompleks pemakaman yang dinamakan Makam Bibis. Makam ini secara administratif terletak di Dusun Bibis, Kalurahan Tamantirto, Kasihan, Bantul. Keletakannya berada di sisi selatan aliran Sungai Konteng. Pada kompleks makam ini terdapat salah satu makam tokoh yang cukup terkenal di zamannya, yakni makam Kyai Panco. Selain itu di sisi timur makam Kyai Panco juga terdapat makam tua dengan nisan yang juga cukup tua, yakni makam dari Kyai Rajasuta.

Menurut Kasbiarjo (76) Kyai Panco adalah orang yang pernah tinggal di wilayah Kasihan di masa lalu. Tidak diketahi dengan pasti tentang titimangsa atau tahun kehidupan Kyai Panco ini. Hanya saja diyakini bahwa Kyai Panco tinggal di Kasihan pada masa lampau. Tidak diketahui pula siapa sesungguhnya jatidiri tokoh ini. Leluhurnya pun tidak diketahui. Hal yang terekam kuat dalam ingatan masyarakat zaman itu hingga zaman-zaman berikutnya adalah bahwa tokoh ini dikenal sangat sakti. Bahkan kesaktian yang dimilliki Kyai Panco seperti sudah demikian melekat atau menyatu kedalam dirinya. Hal ini berakibat bahwa apa saja yang dikerjakannya kelihatan aneh atau ajaib di mata orang biasa sementara bagi dirinya sendiri hal itu adalah lakuan biasa atau lakuan sehari-hari.

Lakuan sehari-hari yang di mata orang awam kelihatan luar biasa itu di antaranya jika Kyai Panco menginginkan mengambil buah kelapa, ia hanya tinggal menjentikkan jemarinya (metheti). Dengan dipetheti saja maka pucuk-pucuk pohon kelapa akan merunduk dan batangnya melengkung. Dengan demikian, maka Kyai Panco pun tinggal memetik kelapa yang dipilihnya tanpa harus memanjat pohonnya.

Hal nyleneh lain yang sering dilakukan oleh Kyai Panco ialah dalam hal mencari ikan. Mencari ikan bagi Kyai Panco di masa lalu merupakan bagian dari kegiatan utamanya. Namun anehnya jika ia hendak mencari ikan ia tidak turun ke sungai untuk memasang jebakan ikan (bubu), melainkKYAI PANCO: TOKOH SAKTI DARI KASIHAN, BANTULan ia memasang bubunya di atas genteng atau wuwungan rumahnya. Anehnya, meskipun bubu itu digantangnya di atas wuwungan rumah, ikan-ikan pun pada masuk ke dalam bubunya itu. Jika bubunya telah penuh, ia pun menurunkannya. Hal-hal semacam inilah yang dilakukan Kyai Panco hampir dalam setiap harinya.

Tidak ada yang tahu pasti mengapa atau dengan jalan apa ia bisa memiliki kesaktian semacam itu. Menurut banyak dugaan hal itu terjadi karena ia dalam sekian lama hidupnya selalu berprihatin (bertapa) hingga bertapanya mencapai tingkatan yang sangat tinggi. Oleh karena itu pula ia juga dipercaya memiliki kesaktian atau kelebihan-kelebihan lain. Dua kesaktian yang disebutkan di atas hanyalah merupakan bagian kecil dari kesaktian Kyai Panco. Hal ini menjadikan Kyai Panco merupakan tokoh yang sangat disegani di masanya. Bahkan banyak orang yang berprofesi sebagai gedhor ’rampok’, begal, kecu, maling, dan lain-lain merasa takut masuk di wilayah Kasihan saat itu.

Menurut Kusbiarjo sosok Kyai Panco adalah tinggi besar dan berkulit kehitaman. Sementara pakaian yang dikenakannya sering berganti-ganti. Kadang berpakaian Jawa lengkap. Kadang hanya mengenakan celana hitam komprang dengan telanjang dada dan memaki iket (udheng) sinthingan ’berjumbai ujung kain udhengnya’. Demikian gambaran mengenai Kyai Panco yang pernah didengar oleh salah satu peziarah yang pernah nenepi di makam Kyai Panco.

Makam Kyai Panco ini dulu sangat ramai diziarahi orang, khususnya saat undian nomer lotere baik Toto Koni, Loda, maupun SDSB begitu marak. Umumnya orang yang berziarah di makam Kyai Panco membawa ubarampe berupa kembang telon dan kemenyan atau dupa. Namun ubarampe ini bukan merupakan sesuatu yang mutlak. Ada pula yang datang berziarah dengan membawa ubarampe bentuk lain. Entah itu kembang setaman, bunga tabur, kemenyan saja, atau hanya datang tanpa membawa ubarampe apa pun.

Ketika zaman undian nomor lotere marak, makam Kyai Panco tidak pernah sepi dari kunjungan para peziarah. Bahkan bKYAI PANCO: TOKOH SAKTI DARI KASIHAN, BANTULanyak yang melakukan ziarah dengan menginap di tempat ini. Untuk itu maka warga setempat pun membuat semacam brak atau tempat berteduh darurat di dekat makam. Brak ini selain berfungsi sebagai tempat berteduh juga difungsikan untuk tempat berlindung jika para peziarah tidur malam di tempat ini.

Untuk menyampaikan ujub umumnya peziarah dipersilakan menyampaikannya sendiri setelah peziarah tersebut meletakkan ubarampe di dekat nisan Kyai Panco. Jurukunci setempat hanya mengantarkannya saja. Setahu Kurbiarjo, selama ini banyak peziarah yang tidak menceritakan ujubnya kepada dirinya. Banyak pula yang tidak menyampaikan sasmita yang mereka terima. Namun ada satu dua orang yang menceritakannya juga kepada dirinya.

Menurut Kusbiarjo dulu ada orang yang nenepi di tempat ini dengan ujub dapat menebak secara jitu nomor-nomor lotere yang ia beli. Entah pada malam ke berapa, orang itu seperti mendapatkan mimpi. Mimpi tersebut hanya berupa penampakan nomer berderet sebanyak tiga angka. Orang itu pun mengingat-ingat mimpinya. Ketika nomor tersebut dibelinya ternyata memang jitu. Artinya sesuai dengan nomor lotere yang dikeluarkan oleh pihak pengelola lotere. Orang itu pun mendapatkan hadiah uang lumayan banyak di masa itu sehingga ia bisa membeli sepeda baKYAI PANCO: TOKOH SAKTI DARI KASIHAN, BANTULru dan beberapa alat rumah tangga baru.

Itu semua cerita dari salah satu peziarah yang berhasil mendapatkan wangsit untuk menebak nomor lotere. Padahal ada sekain banyak peziarah yang berhasil dalam membeli nomor lotere setelah berziarah di tempat ini. Orang-orang ini pun mestinya memiliki cerita yang menarik. Hanya saja tidak banyak dari mereka yang mau menceritakannya kepada jurukunci. Demikian tutur Kusbiarjo.

Tidak ada wewaler apa pun untuk menziarahi makam Kyai Panco. Demikian menurut Kusbiarjo. Perilaku yang baik dan tidak merugikan orang lain lah yang diharapkan selalu ada pada diri peziarah. Hal seperti itulah yang diharapkan agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan bersama. Sementara itu ada pula beberapa godaan atau semacam ujian bagi orang yang berziarah di tempat ini. Akan tetapi apakah wujud godaan itu, sumber setempat tidak bisa menerangkan secara rinci. Pasalnya, godaan yang dialami orang satu dengan orang yang lain bisa berbeda-beda. Ada yang merasa dirinya didatangi ular besar. Ada juga orang yang nenepi dan kemudian merasa mendapatkan tiupan angin yang keras. Sementara orang lain lagi sepertinya mendengar suara-suara yang terasa aneh dan tidak kelihatan sumber sKYAI PANCO: TOKOH SAKTI DARI KASIHAN, BANTULuaranya.

Cungkup makam Kyai Panco telah dibangun, tetapi tampak belum selesai. Cungkup dibuat dari tembok dengan ukuran sekitar 6 x 3 m dan ketinggian sekitar 2,2 meter. Atap dari cungkup ini tampak belum dipasang. Sedangkan panjang nisan Kyai Panco sekitar 2,25 m, lebar 60 Cm, dan tinggi sekitar 75 Cm. Nisan makam Kyai Panco terbuat dari semen yang dilapisi keramik. Hanya ada satu nisan di dalam cungkup makam Kyai Panco karena diyakini bahwa tokoh ini semasa hidupnya hidup melajang.

Sementara itu Kyai Rajasuta yang makamnya ada di sebelah timur makam Kyai Panco sampai saat ini jati dirinya juga belum terungkap secara gamblang. Sekalipun demikian, tokoh ini dipercaya sebagai tokoh cikal bakal Dusun Bibis. Tidak diketahui dengan pasti silsilah dari tokoh ini. Orang pun menduga kemungkinan besar Kyai Rajasuta adalah tokoh yang berasal dari sebuah keraton yang ditugaskan oleh raja untuk membuka pemukiman di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Dusun Bibis. Nisan makam Kyai Rajasuta kelihatan tidak begitu menonjol karena kanan kirinya ditumbuhi rerumputan. Melihat bentuk dan gayanya tampak bahwa nisan Kyai Rajasuta memang merupakan nisan dengan gaya dan bentuk paling di kompleks Makam Bibis. Nisan Kyai Rajasuta terbuat dari batu andesit dengan ukuran panjang sekitar 1 m, lebar 40 Cm, dan tinggi 45 Cm.

Albes Sartono

> Source Link: Jakarta > >

Baca Juga

>

Artikel Terbaru

>
  • 31-08-16

    Rujukan untuk Mengen

    Judul            : Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia Penulis        ... more »
  • 30-08-16

    “Paket Kemerdekaan”

    Agustus tiba, Agustus pergi. Layaknya pengulangan yang tak akan berhenti, Agustus di Indonesia adalah perayaan yang memiliki “paketnya” sendiri.... more »
  • 30-08-16

    Wilayah Praja Mangku

    Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tidak hanya terkenal setelah dibangunnya Kompleks Pemakaman Keluarga Suharto, Presiden RI ke-2... more »
  • 29-08-16

    Monolog dan Gerak Pu

    Dua puisi karya Resmiyati, yang dimuat dalam antologi puisi ‘Membelah Bulan’, masing-masing berjudul ‘Katresnan’ dan ‘Sephia 2’ diolah dalam bentuk... more »
  • 29-08-16

    Buku Pelajaran Sejar

    Judul            : Leerboek der Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie Penulis  ... more »
  • 29-08-16

    Kawasan Panggung Kra

    Panggung Krapyak adalah salah satu bangunan cagar budaya yang berlokasi di Dusun Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul... more »
  • 27-08-16

    Bayi Kelahiran Mangs

    Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya III Mangsa Katelu, 25 Agustus sampai dengan 17 September 2016, umur 24 hari. Candrane: Suta Manut ing Bapa,... more »
  • 27-08-16

    Topeng, Tradisi yang

    Topeng, merupakan salah satu koleksi di Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta. Ada sekitar 15 topeng kuno yang dikumpulkan oleh Bapak Drs P Swantoro,... more »
  • 27-08-16

    Pameran Kriya Besar

    Tanggal 22-28 Agustus 2016 secara khusus Jogja Gallery, di Jl Pekapalan 1, Alun-alun Utara Yogyakarta  menyelenggarakan pameran besar kriya... more »
  • 26-08-16

    Teater Gandrik Penta

    Lakon “Orde Tabung” karya Heru Kesawa Murti akan dipentaskan Teater Gandrik dalam bentuk dramatic reading di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (... more »
> Tembi Rumah Sejarah dan Budaya , Hak Cipta Dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/
Tembi adalah Portal Berita Budaya Indonesia