Watak Orang Minggu Legi Mirip dengan Selasa Pon (Berdasarkan Weton Hari dan Pasaran Kelahiran pada 23 s/d 29 November 2014)

22 Nov 2014 Watak orang Selasa Pon : tenang, konsisten, murah senyum dan kasih kepada saudara, mudah menyerap ilmu yang diajarkan, tidak suka ditanya untuk mengungkapkan masalahnya sendiri, tetapi lebih suka menasihati orang lain. Oleh karenanya ia dapat dijadikan tempat untuk konsultasi permasalahan keluarga.

Bumi dan alam semesta selalu bergerak. Satu rotasi perputaran Bumi membutuhkan kurang lebih 24 jam atau 1.440 menit atau 86.400 detik. Dikarenakan gerakan Bumi tidak pernah berhenti, maka setiap detik posisinya berubah. Untuk kembali pada posisi yang sama, membutuhkan siklus waktu tertentu. Rata-rata siklus hari membutuhkan waktu 24 jam, siklus pasaran (Pon, Wage, Kliwon, Legi dan Paing) membutuhkan waktu 5 hari. Siklus minggu membutuhkan waktu 7 hari. Sedangkan siklus gabungan antara hari dan pasaran (misal: Senin dan Kliwon) membutuhkan waktu selapan, atau 35 hari. Setiap siklus berhubungan dengan posisi orbit Bumi.

Dengan latar belakang tersebut, maka kelahiran manusia di alam semesta ini dengan sendirinya akan menempati salah satu siklus yang ada. Orang yang lahir pada hari Minggu Wage, akan masuk ke dalam siklus Minggu Wage atau weton Minggu Wage yang telah dihuni oleh banyak orang sebelumnya.

Berikut ini watak dari orang yang menempati siklus Wuku Warigagung, wuku urutan ke-8 dan pasaran kelahiran satu minggu ke depan:

Minggu Legi, 23 November 2014, kalender Jawa tanggal 30 bulan Sura, tahun 1948 Ehe. Hari kelahiran Minggu, diangkakan = 5 ditambah pasaran kelahiran Legi, diangkakan = 5. Jumlah weton 5 + 5 = 10. Watak: tenang, konsisten, murah senyum dan kasih kepada saudara, mudah menyerap ilmu yang diajarkan, tidak suka ditanya untuk mengungkapkan masalahnya sendiri, tetapi lebih suka menasihati orang lain. Oleh karenanya ia dapat dijadikan tempat untuk konsultasi permasalahan keluarga.

Senin Paing, 24 November 2014, kalender Jawa tanggal 1, bulan Sapar, tahun 1948 Ehe. Hari kelahiran Senin, diangkakan = 4 ditambah pasaran kelahiran Paing, diangkakan = 9. Jumlah weton 4 + 9 = 13. Watak: bicaranya menyenangkan, hatinya baik, mendambakan kerukunan dan kedamaian keluarga dan saudara, tidak mempunyai nafsu jahat, kuat untuk menahan tidur, cepat mencapai sejahtera lahir batin, rajin dan tekun jika mau berdagang. Namun ia perlu hati-hati karena wataknya yang baik, banyak pujian yang dapat mengakibatkan kesombongan.

Selasa Pon, 25 November 2014, kalender Jawa tanggal 2, bulan Sapar, tahun 1948 Ehe. Hari kelahiran Selasa, diangkakan = 3 ditambah pasaran kelahiran Pon, diangkakan = 7. Jumlah weton 3 + 7 = 10. Watak: tenang, konsisten, murah senyum dan kasih kepada saudara, mudah menyerap ilmu yang diajarkan, dapat menjadi konsultan permasalahan keluarga, tidak suka ditanya untuk mengungkapkan masalahnya sendiri, tetapi lebih suka menasihati orang lain.

Rabu Wage, 26 November 2014, kalender Jawa tanggal 3, bulan Sapar, tahun 1948 Ehe. Hari kelahiran Rabu, diangkakan = 7 ditambah pasaran kelahiran Wage, diangkakan = 4. Jumlah weton 7 + 4 = 11. Watak: pada dasarnya baik, percaya diri, pemberani, tidak takut mati. Suka memberi kepada sesamanya. Sayangnya jika terpojok dan tertekan ekonominya, ia dapat melakukan perbuatan yang tidak terpuji, yaitu mencuri.

Kamis Kliwon, 27 November 2014, kalender Jawa tanggal 4, bulan Sapar, tahun 1948 Ehe. Hari kelahiran Kamis, diangkakan = 8 ditambah pasaran kelahiran Kliwon, diangkakan = 8. Jumlah Weton 8 + 8 = 16. Watak: bicaranya menyenangkan tidak menyakitkan, pemaaf, banyak komentar atas hasil orang lain, apa yang dikerjakan dapat terwujud, hal makanan mempunyai seleranya sendiri. Namun, ia tidak lancar dalam perkawinan.

Jumat Legi, 28 November 2014, kalender Jawa tanggal 5, bulan Sapar, tahun 1948 Ehe. Hari kelahiran Jumat, diangkakan = 6, ditambah pasaran kelahiran Legi diangkakan = 5. Jumlah weton 6 + 5 = 11. Watak: pada dasarnya baik, percaya diri, pemberani, tidak takut mati. Suka memberi kepada sesamanya. Sayangnya jika terpojok dan tertekan ekonominya, ia dapat melakukan perbuatan yang tidak terpuji, dengan menginginkan harta orang lain.

Sabtu Paing, 29 November 2014, kalender Jawa tanggal 6, bulan Sapar, tahun 1948 Ehe. Hari kelahiran Sabtu, diangkakan = 9 ditambah pasaran kelahiran Paing, diangkakan = 0. Jumlah weton 9 + 9 = 18. Watak: kurang perhitungan, kelewat berani, suka pamer, sombong dan panas hati, bergaya sok kaya. Kurang rendah hati, jika bertengkar dengan siapa pun tak pernah mau mengalah karena rasa malu lebih menonjol. Tetapi sesungguhnya kalau digertak ia akan kalah, dan nampak pada mukanya yang pucat.

Herjaka HS

PRIMBON

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 07-03-16

    Langgeng Tan Ana Sus

    Pepatah atau peribahasa Jawa di atas secara harafiah berarti abadi tidak ada susah tidak ada kegembiraan/kesenangan.   Secara lebih... more »
  • 07-03-16

    Batu Akik Berkualita

    Ketika masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya terjangkit demam batu akik beberapa waktu lalu, Museum Geoteknologi Mineral UPN Veteran Yogyakarta... more »
  • 07-03-16

    Ages Dwiharso, Guru

    Beberapa pekan lalu, menjelang senja ditemani secangkir teh hangat serta hujan deras menyelimuti kawasan Palmerah Selatan, Jakarta Barat,... more »
  • 05-03-16

    Mangsa Kasanga Curah

    Pranatamangsa masuk Mangsa Kasanga (sembilan), umurnya 25 hari, mulai 1 s/d 25 Maret, curah hujan mulai berkurang. Masa birahi anjing dan... more »
  • 05-03-16

    Soto Betawi Bang H P

    Saat ini tidak lagi sulit untuk dapat menikmati soto betawi, makanan khas Jakarta, di Yogyakarta. Salah satu tempat untuk menikmati makanan itu... more »
  • 05-03-16

    Cermin Pluralisme ya

    Judul    : Akulturasi Lintas Zaman di Lasem : Perspektif Sejarah dan Budaya (Kurun Niaga – Sekarang) Penulis    : Dwi... more »
  • 05-03-16

    Ciri Khas Pasar Peni

    Ada cukup banyak pasar lama peninggalan Belanda di wilayah Bantul. Pasar-pasar tersebut tersebar di sejumlah desa, antara lain Pasar Celeb, Pasar... more »
  • 04-03-16

    Obituari Ayu Sutarto

    Seringkali kita melihat orang yang disebut sebagai budayawan,  tinggal di kota-kota  besar, atau setidaknya kota yang memiliki aktivitas... more »
  • 04-03-16

    Widodo Basuki Bertek

    Beberapa kali Widodo Basuki, sastrawan, wartawan, sekaligus redaktur Majalah Jaya Baya yang berkantor di Surabaya, berkunjung ke Tembi Rumah... more »
  • 04-03-16

    Denmas Bekel 4 Maret

    Denmas Bekel 4 Maret 2016 more »