Wanita Minggu Pon Galak dan Pecemburu (Berdasarkan Weton pada 8 Februari s/d 14 Februari 2015)

07 Feb 2015 Minggu Pon, 8 Februari 2015, kalender Jawa tanggal 18 bulan Bakdamulud, tahun 1948 Ehe, tergolong hari baik untuk berbagai macam keperluan. Hari kelahiran Minggu, diangkakan = 5 ditambah pasaran kelahiran Pon, diangkakan = 7. Jumlah weton 5 + 7 = 12. Wanita yang lahir pada hari pasaran tersebut wataknya galak, mempunyai sifat cemburu yang berlebihan tetapi patuh pada lelaki.

Penggabungan antara siklus ‘Saptawara’ tujuh hari yang meliputi Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dengan ‘Pancawara’ lima hari yang meliputi Pon, Wage, Kliwon, Legi dan Paing membutuhkan waktu selapan, atau 35 hari. Kelahiran manusia di alam semesta yang dihitung dari penggabungan antara Saptawara dan Pancawara dinamakan weton. Berdasarkan weton tersebut, secara garis besar manusia dapat dikenali wataknya, khususnya watak wanita seperti yang ditulis berikut ini:

Minggu Pon, 8 Februari 2015, kalender Jawa tanggal 18 bulan Bakdamulud, tahun 1948 Ehe, tergolong hari baik untuk berbagai macam keperluan. Hari kelahiran Minggu, diangkakan = 5 ditambah pasaran kelahiran Pon, diangkakan = 7. Jumlah weton 5 + 7 = 12. Wanita yang lahir pada hari pasaran tersebut wataknya galak, mempunyai sifat cemburu yang berlebihan tetapi patuh pada lelaki.

Senin Wage, 9 Februari 2015, kalender Jawa tanggal 19, bulan Bakdamulud, tahun 1948 Ehe, tergolong hari kurang Baik untuk berbagai macam keperluan. Hari kelahiran Senin, diangkakan = 4 ditambah pasaran kelahiran Wage, diangkakan = 4. Jumlah weton 4 + 4 = 8. Wanita yang lahir pada hari pasaran tersebut mudah terpancing emosi, tidak mau kalah dengan pasangannya, tetapi biasanya pandai.

Selasa Kliwon, 10 Februari 2015, kalender Jawa tanggal 20, bulan Bakdamulud, tahun 1948 Ehe. Tanggal nahas pada bulan Bakdamulud, tergolong hari tidak baik untuk berbagai macam keperluan. Hari kelahiran Selasa, diangkakan = 3 ditambah pasaran kelahiran Kliwon, diangkakan = 8. Jumlah weton 3 + 8 = 11. Wanita yang lahir pada hari pasaran tersebut adalah sosok wanita yang tidak patuh dengan pasangannya, dan kalau tidak hati-hati mudah jatuh karena godaan.

Rabu Legi, 11 Februari 2015, kalender Jawa tanggal 21, bulan Bakdamulud, tahun 1948 Ehe, tergolong hari tidak baik untuk berbagai macam keperluan. Hari kelahiran Rabu, diangkakan = 7 ditambah pasaran kelahiran Legi, diangkakan = 5. Jumlah weton 7 + 5 = 12. Wanita yang lahir pada hari pasaran tersebut wataknya mirip dengan wanita yang lahir pada Sabtu Wage: kalau baik kelewat baik demikian juga sebaliknya kalau buruk kelewat buruk.

Kamis Paing, 12 Februari 2015, kalender Jawa tanggal 22, bulan Bakdamulud, tahun 1948 Ehe, tergolong hari baik untuk berbagai macam keperluan. Hari kelahiran Kamis, diangkakan = 8 ditambah pasaran kelahiran Paing, diangkakan = 9. Jumlah Weton 8 + 9 = 17. Wanita yang lahir pada hari pasaran tersebut adalah wanita yang patuh kepada pasangannya, tetapi sayang gampang jatuh dalam godaan.

Jumat Pon, 13 Februari 2015, kalender Jawa tanggal 23, bulan Bakdamulud, tahun 1948 Ehe, tergolong hari baik untuk berbagai macam keperluan. Hari kelahiran Jumat, diangkakan = 6, ditambah pasaran kelahiran Pon diangkakan = 7. Jumlah weton 6 + 7 = 13. Wanita yang lahir pada hari pasaran tersebut adalah wanita yang tidak asal tunduk kepada pasangannya, boros, banyak halangannya, tetapi jinurung atau permohonannya selalu dikabulkan oleh Hyang Agung.

Sabtu Wage, 14 Februari 2015, kalender Jawa tanggal 24, bulan Bakdamulud, tahun 1948 Ehe, tergolong hari baik. Untuk berbagai macam keperluan. Hari kelahiran Sabtu, diangkakan = 9 ditambah pasaran kelahiran Wage, diangkakan = 4. Jumlah weton 9 + 4 = 13. Wanita yang lahir pada hari pasaran tersebut adalah sosok wanita yang sangat patuh kepada pasangannya, pandai, teliti, hati-hati, tetapi sering kurang memperhatikan anak-anak.

Herjaka HS

PRIMBON

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 01-08-15

    Hari Baik dan Hari J

    Orang yang lahir pada Selasa Kliwon, pada periode usia 0 s/d 12 tahun, adalah ‘PA’ Pandhita, baik. Usia 12 s/d 24 tahun, adalah ‘SA’ Sunan, baik.... more »
  • 01-08-15

    Tajong Samarinda Dib

    Tajong Samarinda pada mulanya dibawa oleh para pendatang Suku Bugis Wajo yang berpindah ke Samarinda karena tidak mau patuh pada perjanjian Bongaja... more »
  • 01-08-15

    UU Tata Niaga Gula d

    Di Perpustakaan Tembi tersimpan dengan baik buku lawas ini yang berisi tentang undang-undang tata niaga gula di Hindia Belanda. Peraturan ini... more »
  • 31-07-15

    Kue Cubit Kudapan Po

    Berawal dari makanan cemilan gerobak yang banyak dijual di sekolah-sekolah dasar, kue mungil berbahan dasar tepung ini semakin populer bahkan “naik... more »
  • 31-07-15

    mas Bekel

    mas Bekel more »
  • 28-07-15

    Masalah Ekologi Indo

    Buku ini berisi tentang masalah ekologi terutama di Indonesia dalam perspektif dekade 1950-an. Pertambahan jumlah penduduk mau tidak mau memang akan... more »
  • 28-07-15

    From The New World d

    Indonesian Youth Symphony Orchestra (IYSO) kembali tampil di Tembi Rumah Budaya dengan melibatkan banyak anggota Sri Aman Orchestra, Malaysia,... more »
  • 28-07-15

    Penggurit Dua Kota A

    Para penggurit dari dua kota, Yogyakarta dan Surabaya, akan tampil bersama dalam launching antologi geguritan karya masing-masing penggurit, Jumat 31... more »
  • 28-07-15

    Prajurit Mantrijero

    Prajurit Mantrijero Sarahasta atau pembawa tombak terdiri atas beberapa jenjang kepangkatan, yakni Wedana dan Lurah, Operwahmister (Wirawredhatama)... more »
  • 28-07-15

    Warangka Ladrang (1)

    Ladrang adalah salah satu ragam bentuk warangka keris gaya Surakarta, sedangkan versi Yogyakarta disebut dengan nama branggah, walaupun keduanya... more »