Wong Kleyang Kabur Kanginan

18 Dec 2012 Bothekan

Wong Kleyang Kabur Kanginan

Pepatah wong kleyang kabur kanginan secara luas sebenarnya ingin menggambarkan tentang kondisi seseorang yang tidak memiliki tempat tinggal, hidup dan berjalan tidak tentu arah, serta tidak tahu akan tujuan hidupnya sendiri.

Wong Kleyang Kabur Kanginan

Pepatah Jawa di atas secara harafiah berarti orang (yang) (seperti) terbang/melayang tertiup angin.

Kata atau istilah kleyang sebenarnya mengacu pada pengertian benda (umumnya berbentuk lembaran/helai) yang jatuh dari atas, kemudian jatuhnya membentuk gerakan bergoyang ke kiri dan ke kanan atau gerakan tidak beraturan. Bukan seperti jatuhnya batu yang langsung melesat ke bawah. Contoh dari benda yang demikian misalnya daun kering, kertas, dan sebagainya.

Istilah kabur mengacu pada pengertian lepas diterbangkan/tertiup angin. Contoh dari kasus ini misalnya diterbanglepaskannya benda-benda ringan (kertas, daun kering, plastik, dan sebagainya) oleh tiupan angin yang keras.

Pepatah wong kleyang kabur kanginan secara luas sebenarnya ingin menggambarkan tentang kondisi seseorang yang tidak memiliki tempat tinggal, hidup dan berjalan tidak tentu arah, serta tidak tahu akan tujuan hidupnya sendiri. Hal seperti ini bisa dilihat atau diamati di tengah-tengah masyarakat dengan adanya gelandangan atau tuna wisma yang umumnya juga tuna karya.

a.sartono

Source Link: Jakarta

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 01-09-15

    Langit Jernih dan Bu

    Pertunjukan Sastra Bulan Purnama (SBP) edisi ke-47, yang menampilkan penyair dari dua kota Kebumen dan Yogyakarta dengan mengenalkan tiga antologi... more »
  • 01-09-15

    Koleksi Unik di Ruan

    Lukisan diri Soekarno memiliki keunikan, karena lukisan ini jika dilihat secara seksama dari samping kiri, maka di bagian jantung akan tampak... more »
  • 31-08-15

    Napak Tilas Schmutze

    Foto yang dipamerkan di kompleks Gereja HKTY Ganjuran ini mencoba menampilkan kembali wujud visual karya keluarga Schmutzer. Pada beberapa sisi upaya... more »
  • 31-08-15

    Arimba, Raksasa Berw

    Arimba gugur dalam perang tanding yang jujur. Sebagai seorang ksatria sejati Arimba menerima kekalahannya dengan lapang dada. Sebelum meninggal ia... more »
  • 29-08-15

    Cabrini Asteriska In

    Meski bertubuh mungil, suara wanita kelahiran 6 Maret 1988 ini terbilang sangat matang. Lama bergabung dengan kelompok musik Bara Suara, ia resmi... more »
  • 29-08-15

    Hari Baik dan Hari B

    Orang yang lahir pada Kamis Kliwon, usia 0 s/d 12 tahun, adalah ‘PA’ Pandhita, baik. Usia 12 s/d 24 tahun, adalah ‘HA’ Hajar, tidak baik. Usia 24 s/d... more »
  • 29-08-15

    Pergulatan Wayang Ku

    Dengan membaca buku ini kita akan mengetahui perkembangan dan perubahan pertunjukan wayang kulit, terutama di masa Orde Baru. Bagaimana seorang... more »
  • 28-08-15

    Tari Golek Lambangsa

    Doktor Theresia Suharti dengan sangat piawai menarikan Tari Golek Lambangsari. Nenek dengan beberapa cucu ini tampak tetap anggun dan kenes menarikan... more »
  • 28-08-15

    Macapatan Rabu Pon,

    Badui mengurungkan niatnya, ia termangu cukup lama di depan Katim. Mengapa engkau demikian tulus merelakan hidupmu? Si Katim pun menjawab, bahwa itu... more »
  • 27-08-15

    Belajar Membatik di

    Selama membuka sanggar membatik tersebut, bermacam karakter dan tingkah pengunjung sudah Hartini temui. Satu pengalaman yang berkesan adalah ketika... more »