Kaya Siniram Banyu Sewindu Lawase

07 May 2013 Bothekan

Kaya Siniram Banyu Sewindu Lawase

Kaya Siniram Banyu Sewindu Lawase

Pepatah atau ungkapan Jawa di atas secara harafiah berarti seperti ter (di)-siram air (yang telah didiamkan selama) satu windu lamanya.

Air yang telah didiamkan selama satu windu (8) tahun akan terasa demikian dingin. Bukan dingin seperti es atau es yang mencair, tetapi dingin yang amat menyegarkan.

Sebenarnya pepatah atau ungkapan banyu sewindu di atas lebih bersifat atau bermakna hiperbolis. Pernyataan satu windu atau delapan tahun yang dimaksudkan bukanlah ungkapan dalam arti sesungguhnya. Akan tetapi merupakan ungkapan tentang perumpaan. Artinya bahwa air dingin yang amat menyegarkan itu diibaratkan seperti air yang telah mengalami penyimpnanan selama satu windu,

Pepatah di atas lebih banyak digunakan untuk menggambarkan orang yang telah berputus asa di dalam menjalani hidupnya karena sepertinya memang tidak ada lagi harapan, namun tiba-tiba saja mendapatkan pertolongan yang tidak disangka-sangka.Hal semacam ini diibaratakan seperti orang yang kehausan atau selama beberapa hari tidak mandi yang tiba-tiba saja kemudian mendapatkan air jernih dingin yang menyegarkan tanpa pernah ia duga sama sekali.

a.sartono

Source Link: Jakarta

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 23-01-16

    Penuntun Manusia Men

    Judul    : Weddha Brata (Panuntun. Jilid II) Penulis    : Mas Sajimin Prawiraatmaja Penerbit    : TB... more »
  • 23-01-16

    Selasa Kliwon Hari B

    Perhitungan ini berdasarkan perhitungan primbon Panca Suda. Panca = lima, suda = dikurangi. Lima dikurangi satu sama dengan empat. Ada empat... more »
  • 23-01-16

    Jose Rizal Manua, Pe

    Jose panggilannya, dari nama lengkap Jose Rizal Manua, adalah nama yang cukup dikenal di kalangan teater dan sastra. Selain karena aktif di teater... more »
  • 22-01-16

    Gunungan Sebagai Pe

    Dinamakan gunungan karena bentuknya menggambarkan gunung. Gunungan disebut juga kayon, artinya pohon. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar... more »
  • 22-01-16

    Awalnya besi yang di

    Supriyadi yang rambutnya memutih, terus mengayunkan palu, memukul besi membara yang dicapit kuat. Percikan api melesat kesana kemari. Adu palu (... more »
  • 21-01-16

    SMAN 1 Sleman Singga

    Setelah rombongan SMA 1 Mejobo Kudus meninggalkan Tembi, Selasa, 12 Januari 2016, rombongan SMAN 1 Sleman yang berjumlah sekitar 190 siswa dan... more »
  • 21-01-16

    Berbagi Ilmu Tata Pa

    Masih ingat kesuksesan pementasan kolosal yang mengangkat kebudayaan Indonesia, “Matah Ati” yang kemudian dipentaskan di Singapura dan Kuala... more »
  • 20-01-16

    Potret Keindahan Ind

    Mencintai Tanah Air yang diperlukan bukan slogan dan celotehan tapi bagaimana mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat, begitu kira-kira hal... more »
  • 19-01-16

    Konser Perkusi, Aksi

    Suguhan aksi Kelompok Studi Perkusi (Kesper) berhasil menyita perhatian para penonton. Dengan menampilkan suguhan yang atraktif membuat  ... more »
  • 19-01-16

    Sistem Religi Bonoke

    Judul   : Sistem Religi Komunitas Adat Bonokeling, di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas Penulis   : Bambang... more »