ALAT MEMBATIK: GAWANGAN DAN DHINGKLIK BATIK (8)

Author:kombi / Date:27-01-2009 / Tag: Ensiklopedi Aneka Rupa / Ensiklopedi

ALAT MEMBATIK: GAWANGAN DAN DHINGKLIK
BATIK (8)

Hampir dapat dipastikan, ketika seseorang pembatik yang umumnya adalah kaum wanita, ketika sedang melakukan proses membatik manual (batik tulis) memerlukan beberapa alat seperti canthing, gawangan, dhingklik, anglo, wajan kecil, dan sebagainya. Jika pada edisi sebelumnya sedikit banyak sudah diuraikan bab alat canthing, maka pada edisi kali ini mencoba membahas seputar alat membatik lain berupa gawangan dan dhingklik. Kedua alat ini termasuk juga penting keberadaannya dan harus ada ketika seseorang sedang melakukan kegiatan membatik. Kehadiran kedua alat ini sebenarnya untuk memudahkan proses membatik, khususnya saat membuat pola batik hingga menorehkan canthing berisi lilin atau malam ke kain yang sudah tergambar pola-pola batik.

Gawangan menurut pengertiannya adalah sebuah alat bantu dalam membatik berbentuk menyerupai gawang dengan dua kaki di kanan dan kiri yang berfungsi sebagai penyangga sebuah bilah atau pilar. Kadang-kadang jumlah pilar atau bilah lebih dari satu. Tinggi gawangan sekitar 50 cm dan panjang bilah sekitar 1 meter. Alat membatik ini biasanya terbuat dari bahan besi, kayu, atau bambu.Ketiga bahan tersebut sering dijumpai di sentra-sentra batik maupun di museum-museum yang mempunyai koleksi tentang perbatikan. Gawangan yang terbuat dari besi biasanya lebih awet, namun biaya pembuatan cukup mahal. Sebaliknya gawangan yang terbuat dari kayu atau bambu lebih cepat rusak, namun biaya pembuatan lebih murah. Di sentra-sentra kerajinan batik tulis, khususnya yang berada di pedesaan, kebanyakan ditemui gawangan yang terbuat dari kayu atau bambu. Sementara di sentra-sentra kerajinan batik tulis di perkotaan dengan modal besar, telah menggunakan gawangan terbuat dari besi.

Fungsi utama gawangan tentu saja sebagai tempat untuk menaruh kain yang akan diberi pola batik dan proses pembatikan awal, yakni menorehkan lilin atau malam ke kain dengan alat bantuan canthing. Kain yang akan diberi pola atau proses pembatikan pada umumnya disampirkan ke gawangan. Setelah itu pembatik bisa memulai dari ujung kain untuk kemudian memberi pola dan melakukan proses pembatikan awal. Demikian seterusnya hingga proses pembuatan pola dan pembatikan awal selesai dilakukan.

Sementara alat bantu membatik berupa dhingklik sebenarnya berfungsi sebagai tempat duduk bagi para pembatik. Fungsi alat dhingklik sama dengan kursi, sebagai tempat duduk, hanya saja dhingklik biasanya tidak ada sandarannya. Alat yang satu ini pun biasanya juga dibuat dari bahan kayu atau bambu. Tinggi dhingklik bervariasi, mulai dari 5 cm hingga 15 cm, disesuaikan dengan postur tinggi pembatik dan sedapat mungkin membuat nyaman bagi yang duduk. Dengan duduk di dhingklik ini memungkinkan para pembatik lebih leluasa melakukan membatik. Namun demikian, ada kalanya pembatik tidak duduk memakai dhingklik, tetapi duduk lesehan di lantai beralaskan tikar.

Jadi, hadirnya dua alat bantu membatik ini hanyalah suatu usaha untuk memudahkan proses membatik yang sering dilakukan oleh para perajin batik tulis yang sering dijumpai di sentra-sentra batik di berbagai tempat di Jawa. Bisa jadi, di tempat lain nama kedua alat tersebut berbeda.

Teks dan foto : Suwandi/tembi

Ensiklopedi Aneka Rupa Source Link: Jakarta

Latest News

  • 24-12-14

    Rumah Kebangsaan. Da

    KRT Jayadipura adalah salah satu tokoh gerakan kebangsaan. Karena itu, tidak heran apabila dalem Jayadipuran sering dipakai untuk pertemuan atau... more »
  • 24-12-14

    Cuplikan dari Festiv

    Kirab atau pawai ini merupakan awal atau pembukaan Festival Seni Budaya Klasik yang diselenggarakan oleh Pura Paku Alaman pada tanggal 17-20 Desember... more »
  • 23-12-14

    Gladhen Tembang Maca

    Pada Gladhen 22 ini tembang yang dipakai untuk belajar adalah tembang Asmarandana yang dilagukan dengan notasi Slobok. Sedangkan teks tembang,... more »
  • 23-12-14

    Pembacaan Puisi untu

    Jalan menuju Desa Kedunggubah sedikit terjal, dan terasa agak terpencil, jauh dari pusat kota. Jalann menuju desa bukan hanya berlubang, tetapi juga... more »
  • 23-12-14

    Pameran Tunggal Visu

    Bulan Desember 2014 ini Ong ditantang untuk berpameran tunggal oleh Bentara Budaya Yogyakarta, yang sempat membuat dirinya ragu-ragu, antara meng-iya... more »
  • 22-12-14

    Ini Buku Akutansi Za

    Perpustakaan Tembi, yang terbuka untuk umum, menyimpan buku kuno ini yang berisi tentang pengantar ilmu dagang. Istilah sekarang akuntansi. Buku... more »
  • 22-12-14

    “Kecubung Pengasihan

    Perkumpulan Seni Nusantara Baca (PSBN) menggarap cerpen karya Danarto itu menjadi sebuah pertujukan, yang memadukan antara musik, alunan dan... more »
  • 22-12-14

    Tangis Gandrik dalam

    Lakon Tangis yang merupakan naskah karya almarhum Heru Kesawa Murti yang berjudul Tangis, memang menyuguhkan kritik sosial tentang pusaran tipu-tipu... more »
  • 20-12-14

    Denmas Bekel 20 Dese

    more »
  • 20-12-14

    Sothil, Teman Setia

    Sothil sendiri dalam proses menggoreng berfungsi untuk membolak-balik lauk yang digoreng agak matangnya merata dan tentu saja agar tidak gosong.... more »