Tembi Kedatangan Lebih dari 1.200 Pelajar dalam Dua Hari

25 Jul 2016 Selama hari Rabu dan Kamis 20-21 Juli 2016 Tembi Rumah Budaya Yogyakarta dibanjiri oleh pelajar SMK, SMP dan SD Yogyakarta. Ada lebih dari 1.250 pelajar berdatangan untuk mengenal lebih dekat kegiatan dan koleksi museum yang ada di Tembi. Mereka yang berkunjung di hari Rabu adalah SMPN 1 Sewon, SMP Bopkri 10 Yogyakarta, SLB Negeri 2 Yogyakarta, SDN Warungboto, dan SDN Catur Tunggal Sleman. Sementara hari Kamis, mereka berdatangan dari SMP Muhammadiyah Sewon Bantul, SMPN 1 Seyegan Sleman, dan SMK Sanjaya Pakem Sleman.

Dua hari yang melelahkan memandu pelajar 1.250 lebih tidak terasa karena mereka datang dengan semangat tinggi ingin tahu tentang Tembi. Untuk itu, pemandu Tembi terus-menerus dengan senang hati mendampingi mereka untuk memberikan informasi tentang koleksi museum, kegiatan dan fasilitas yang ada di Tembi. Seperti biasanya mereka diceritakan sejarah singkat di Tembi. Kemudian diajak berkeliling melihat-lihat koleksi museum, termasuk koleksi-koleksi unik unggulan museum, seperti kulkas kuno, keris kuno, tombak kuno berlapis emas, wayang kulit, magic com kuno alias dandang, dan sebagainya. Juga tentang kegiatan kursus tari, MC Jawa, wisata budaya, rumah inap tradisional, warung dhahar tradisional “Pulo Segaran”, dan kolam renang ala belik.

Usai berkeliling mereka diajak kembali ke pendopo untuk menikmati minuman khas Jawa, yakni wedang secang. Jika ingin mencicipi hidangan angkringan Tembi, mereka dipersilakan sambil berselfi ria. Belum sempat mereka pulang, sudah disusul rombongan lain yang datang. Pemandu Tembi hingga kewalahan melayani mereka di hari Rabu kemarin itu. Untungnya semua selalu sigap. Rombongan kedua dipandu hingga selesai, kemudian datang lagi rombongan ketiga, keempat, dan kelima. Demikian pula di hari Kamis.

Banyak kesan dari masing-masing rombongan, baik dari murid dan guru. Dua kesan di antaranya datang dari murid dan guru SMP Bopkri 10 Yogyakarta, bernama Danu dan Ibu Ninik. “Ya koleksinya bagus-bagus, juga sangat terawat,” ungkap Danu kepada Tembi. Bahkan guru Bopkri 10 Yogyakarta, bernama Ibu Ninik yang kebetulan bersama rombongannya usai kunjungan memesan nasi jinggo di angkringan, ketika ditanya Tembi, apakah nasinya dibawa pulang, mereka dengan sigap menjawab, “Tidak Mas, nasinya kita makan di sini saja. Lha wong tempatnya sangat nyaman. Kita pengin menikmati nasi jinggo sambil menikmati suasana yang nyaman ini. Tempatnya bagus banget, sayang kalau dilewatkan.” Padahal ketika itu suasana Tembi ramai banget oleh kunjungan berikutnya. Namun begitu menurut Bu Ninik dan rombongannya, suasana Tembi sungguh nyaman.

Begitulah kesan dari pelajar dan guru yang datang silih berganti datang berkunjung di hari Rabu dan Kamis minggu lalu. Mudah-mudahan mereka berkesan dan menularkan kepada pelajar lainnya untuk datang merasakan suasana nyaman di Tembi Rumah Budaya.

Naskah:Suwandi
Foto:Barata,Indra W

Kunjungan 8 rombongan ke Tembi hari Rabu dan Kamis, sumber foto: Barata, Indra W/Tembi Kunjungan 8 rombongan ke Tembi hari Rabu dan Kamis, sumber foto: Barata, Indra W/Tembi Kunjungan 8 rombongan ke Tembi hari Rabu dan Kamis, sumber foto: Barata, Indra W/Tembi Kunjungan 8 rombongan ke Tembi hari Rabu dan Kamis, sumber foto: Barata, Indra W/Tembi Kunjungan 8 rombongan ke Tembi hari Rabu dan Kamis, sumber foto: Barata, Indra W/Tembi Kunjungan 8 rombongan ke Tembi hari Rabu dan Kamis, sumber foto: Barata, Indra W/Tembi Kunjungan 8 rombongan ke Tembi hari Rabu dan Kamis, sumber foto: Barata, Indra W/Tembi Kunjungan 8 rombongan ke Tembi hari Rabu dan Kamis, sumber foto: Barata, Indra W/Tembi EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 03-08-16

    Bokor untuk Persemba

    Bokor berisi bunga setaman juga menjadi salah satu alat pelengkap yang biasanya menghiasai ruangan sentong tengah dari rumah induk masyarakat Jawa.... more »
  • 03-08-16

    Gudeg Koyor Varian d

    Jenis makanan gudeg yang telah menjadi identitas makanan khas Yogyakarta mungkin sudah tidak asing lagi banyak orang. Namun gudeg koyor mungkin masih... more »
  • 02-08-16

    Pria Sawo Matang di

    Musim panas telah tiba. Di Zug, sebuah kota kecil di tengah daratan Swiss dengan penduduk sekitar 28.600 jiwa, sejumlah kursi berwarna oranye bersama... more »
  • 02-08-16

    Ajaran Kebaikan Oran

    Judul            : Ajaran-ajaran dalam Naskah Singhalangghyala Parwa Penulis   ... more »
  • 01-08-16

    Macapat ke-148, Peng

    Mengikuti macapat malem Rebo Pon di Tembi Rumah Budaya ibarat mengikuti pengembaraan Mas Cebolang yang penuh dengan pengalaman kehidupan baik lahir... more »
  • 01-08-16

    Eksotisme Amphiteate

    Amphiteater merupakan salah satu spot luar ruangan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Merujuk pada aspek historisnya amphiteater... more »
  • 01-08-16

    Naura Sang Idola Cil

    Terhitung sudah dua album yang diproduksi penyanyi cilik ini, yang bernama lengkap Adyla Rafa Naura Ayu. Di usianya yang ke-8 tahun putri pertama... more »
  • 30-07-16

    Rabu Kliwon Pekan In

    Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya II Mangsa Karo. Usia 23 hari hari terhitung mulai 2 s/d 24 Agustus 2016. Candrane: Bantala Rengka,  artinya... more »
  • 30-07-16

    Kemah Budaya ke-10 B

    Iringan musik tradisional Jawa yang begitu rancak, bertalu-talu, dan meriah membuat para tamu undangan kemah budaya ikut manggut-manggut dan... more »
  • 30-07-16

    Dalem Kanjengan yang

    Ada beberapa bangunan penting selain kompleks makam raja-raja Mataram (Surakarta dan Yogyakarta) di Imogiri yang keberadaannya tidak terpisahkan dari... more »