Suduk Gunting Tatu Loro

06 Jun 2015

Pepatah atau peribahasa suduk gunting tatu loro secara luas dapat dimaknai sebagai orang yang menderita kesusahan/kesedihan berganda/rangkap. Keadaan macam ini dapat terjadi atau menimpa siapa pun yang hidup di muka bumi ini. Kesedihan atau kesusahan berganda itu pun wujudnya bisa bermacam-macam.

Peribahasa Jawa ini secara harafiah berarti (ter)-tikam gunting luka dua. Seperti diketahui, gunting memiliki dua bilah tajam dan runcing di kedua ujungnya. Jika gunting ini digunakan untuk menikam, maka luka bekas tikaman akan berjumlah dua buah.

Pepatah atau peribahasa suduk gunting tatu loro secara luas dapat dimaknai sebagai orang yang menderita kesusahan/kesedihan berganda/rangkap. Keadaan macam ini dapat terjadi atau menimpa siapa pun yang hidup di muka bumi ini. Kesedihan atau kesusahan berganda itu pun wujudnya bisa bermacam-macam.

Sebagai satu contoh, ada orang yang kecopetan ketika naik angkot. Begitu sampai rumah ternyata rumahnya dibobol maling. Dapat juga terjadi orang harus menampung dua pengaduan dari dua orang. Orang yang satu mengadu demikian, orang yang satunya lagi mengadu begitu. Jika semua aduan ini dibuka maka akan melukai satu dengan yang lainnya. Artinya, akan ada dua orang yang terlukai. Orang yang menerima dua pengaduan itu sendiri seperti menyimpan dua kesusahan sekaligus.

Contoh lain lagi, ada satu keluarga mempunya dua orang anak. Anak yang satu kebetulan tidak naik kelas, sementara anak yang lainnya terkena masalah indisipliner di sekolahnya. Contoh lain tentang hal ini dapat juga dicermati sendiri di tengah kehidupan masyarakat.

asartono

EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 11-06-15

    Hujan Terakhir di Ke

    Puisi karya Slamet Riyadi Sabrawi berjudul “Hujan Terakhir di Kelopak Mei” digubah menjadi lagu dan digarap model orkestra oleh ‘Alfries and Friends... more »
  • 11-06-15

    Sebuah Buku Penting

    Buku koleksi Perpustakaan Tembi ini tergolong lama, terbitan tahun 1955. Buku berbahasa Belanda ini termasuk salah satu referensi penting dalam studi... more »
  • 10-06-15

    Mahasiswa Wisma Baha

    Mereka start dari gerbang Tembi masuk menyusuri sawah-sawah yang kala itu padi sedang tumbuh menghijau, kemudian masuk ke desa-desa yang pernah... more »
  • 10-06-15

    Denmas Bekel 10 Juni

    Denmas Bekel 10 Juni 2015 more »
  • 10-06-15

    Buku yang Komprehens

    Buku ini berisi berbagai hal tentang Sumatra dari abad ke-16 sampai saat ini. Di dalamnya mengungkap tentang kehidupan elit kerajaan, masyarakat... more »
  • 09-06-15

    FMT 2015: Pertunjuka

    Hanyaterra, kelompok kolektif musik keramik dari Jatiwangi Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, tampil memukau dalam Festival Musik Tembi (FMT) 2015,... more »
  • 09-06-15

    FMT 2015: Proses Men

    Berdasarkan penilaian pengamat musik dan audiens, diputuskan lima terpilih yang masuk dalam album kompilasi MTB 2015 adalah Kemlaka, Kelu, Ruas Bambu... more »
  • 09-06-15

    #SaveMusicIndonesia

    Gerakan ini sebagai salah satu apresiasi terhadap musik, musisi, dan industri musik Indonesia. Pembajakan, minimnya musik anak, perizinan pemutaran... more »
  • 08-06-15

    Mereka Juga Meramaik

    Para pembaca puisi ini kebanyakan sudah berulang kali datang menghadiri Sastra Bulan Purnama (SBP), sehingga memang sudah mengenal acara ini. Namun... more »
  • 08-06-15

    Sandy Thema Pamerkan

    Merek perhiasan lokal, Pistos dengan desainernya Sandy Thema mempersembahkan koleksi perhiasan terbarunya ‘Archipelago’. Terinspirasi dari kekayaan... more »