Begini Seluk Beluk Pertunjukan Wayang

16 Jun 2016 Judul              : Bauwarna Kawruh Wajang (Wewaton Kawruh Bab Wayang). Djilid II

Penulis                    : R.M. Sajid

Penerbit          : Widya Duta, 1981, Surakarta

Bahasa                   : Jawa

Jumlah halaman   : 160

Dalam pertunjukan wayang kulit, wayang ditata berderet rapi ditancapkan dalam batang pisang di depan kelir. Cara ini disebutanyumping,yang terdiri dari beberapa tahap, mulai dari menata batang pisang, memasang kelir, memasangblencongatau lampu untuk menerangi kelir dan menata wayang. 

Anyumping berasal dari katasumping,yang bisa diartikan membuat sesuatu itu bila dipandang dari tengah kelihatan seimbang. Jadi dalam menata wayang harus seimbang antara kiri dan kanan, rapi, dan semua bentuk wajah wayang harus kelihatan agar bila dibutuhkan mudah dicari. Anyumping juga berarti menyiapkan wayang yang tidak ikut dipasang berderet, tetapi nantinya diperlukan dalam pertunjukan.

Anyumping merupakan tahap yang penting sebelum pertunjukan karena sangat  berperan dalam suksesnya pertunjukan wayang. Sumpingan yang baik dan rapi akan terlihat indah dipandang dan dalang pun tidak akan kesulitan dalam mencari wayang yang diperlukan. Orang yang bertugas anyumping wayang disebutpanyumping/paniti,yang juga turut serta membantu dalang pada waktu pentas.

Buku ini selain menerangkan tentang cara-cara anyumping, tugas penyumping pada waktu pertunjukan, tatakrama dalang dan penyumping juga berisi hal-hal lain yang berkaitan dengan wayang. Misalnya nama-nama wayang purwa dan bentuk muka (wanda), sumpingan kanan dan kiri, bagian-bagian wayang berdasarkan jenisnya (semisal wayangpanggungan, katongan, ricikan,dan lain-lain), lakon wayang, bahasa Kawi yang masih digunakan, wayanggeculan,bahkancandrasengkalaberdasarkan bentuk wayang.

Kusalamani

Bagian dalam isi buku yang disertai ilustrasi gambar wayang Sampul depan buku Bagian dalam isi buku EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 23-06-16

    Pelajar SMP Bopkri G

    Walaupun di bulan Ramadhan, kunjungan pelajar ke museum tetap berjalan, salah satunya ke Tembi. Mereka diajak ke museum, agar mengenal sejarah,... more »
  • 23-06-16

    In Memoriam Jon Bati

    Jon, tak pernah lepas dari gitar. Pada banyak pembukaan pameran di Yogya, seringkali dia tampil dengan petikan gitar untuk mengisi acara. Dia banyak... more »
  • 21-06-16

    Pelajar SMP Bopkri G

    “Kolamnya Indah Banget..!”  Ungkap rombongan pelajar SMP Bopkri Godean yang baru saja diajak keliling ke Tembi Rumah Budaya dalam kunjungannya... more »
  • 21-06-16

    Prabakusuma Remaja y

    Asma kinarya japa, yang artinya bahwa nama adalah ‘media’ orang tua untuk mendaraskan doa serta harapan bagi si anak. Demikianlah selanjutnya ketika... more »
  • 20-06-16

    Pada Rabu Pon Pekan

    Pranatamangsa: mangsa Karolas berakhir pada 21 Juni 2016 dan memasuki mangsa Kasa. Usia mangsa Kasa 41 hari terhitung mulai 22 Juni sampai dengan 1... more »
  • 20-06-16

    Liputan Kongres Orga

    Setelah organisasi Boedi Oetomo (BO) terbentuk di tahun 1908, kemudian di tahun-tahun selanjutnya bermunculanlah organisasi-organisasi pergerakan... more »
  • 18-06-16

    Dewi Nugroho, Pengga

    Keluarga besar Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, organisasi museum di Yogyakarta,  kehilangan salah satu anggotanya, yaitu Dewi Nugroho (85... more »
  • 18-06-16

    Ramadhan dalam Puisi

    Sastra Bulan Purnama edisi ke-57 dalam suasana Ramadhan, karena itu tajuk dari acara tersebut memberikan konteks suasana ‘Ramadhan Dalam Puisi’, yang... more »
  • 17-06-16

    Banjaran Ontorejo, G

    Seperti tahun sebelumnya, Paguyuban Dalang-dalang Muda Yogyakarta ‘Sukrakasih’ setiap malam Sabtu terakhir pada setiap bulan, menggelar pentas wayang... more »
  • 17-06-16

    ART|JOG|9, Berusaha

    Yogyakarta merupakan kota dengan segudang aktivitas seni yang tinggi, salah satu perhelatan yang selalu dinanti yaitu  ART|JOG. Pameran seni... more »