Penghargaan Anugerah Budaya 2015 Kepada Pelaku Budaya DIY

04 Jan 2016 Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Dinas Kebudayaan DIY memberikan penghargaan Anugerah Budaya 2015 kepada 14 pelaku budaya DIY yang meliputi: Seniman Budayawan, Pelestari Adat dan Tradisi, serta Pelestari Warisan Budaya. Pemberian penghargaan dilangsungkan dalam acara “Malam Anugerah Budaya” di Bangsal Kepatihan Kantor Gubernur DIY pada Jumat, 18 Desember 2015 pukul 19.00—21.00. Penghargaan kepada para pelaku budaya DIY rutin diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 1981.

Penghargaan Anugerah Budaya diberikan kepada pelaku budaya DIY, karena merekalah yang menjaga kekayaan dan kehidupan budaya di Yogyakarta sehingga menguatkan karakteristik Yogyakarta sebagai salah satu pusat kebudayaan yang penting di Indonesia. Demikian ungkap Drs Umar Priyono MPd, Kepala Dinas Kebudayaan DIY dalam sambutannya.

Para penerima penghargaan tersebut, kategori Seniman dan Budayawan, adalah : 1) E Suharjendro (praktisi sastra dan budaya Jawa); 2) Erwito Wibowo (penggagas Upacara Bedhol Keprajan di Kotagede); 3) Mas Panewu Cermo Sutedjo (dalang); 4) Dr Marjiyo MSn (akademisi dan seniman); serta 5) Sardjana (pemain ketoprak asal Bantul).

Untuk kategori Pelestari Warisan Budaya, penghargaan diberikan kepada: 1) Dalem Monumen Mijosastran (alamat: Pundong II, Tirtoadi, Sleman); 2) Bangunan Tradisional Jawa Joglo (alamat: Desa Wisata Brayut Pandowoharjo, Sleman); 3) Bangunan Indis (alamat: Balai Yasa PT KAI Jl Kusbini 1 Yogyakarta); 4) Bangunan Indis, Gereja Kristen Jawa Wates (alamat: Jl Bhayangkara 3 Dusun Terbah, Wates Kulon Progo); dan 5) Bangunan Indis, Perumahan PG Madukismo Blok Barat (alamat: Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul).

Untuk kategori Lembaga dan Pelestari Adat Tradisi, penghargaan diberikan kepada: 1) Hastanata (perias pakem/gaya Yogyakarta); 2) Upacara Adat Cing-Cing Goling (Kearifan Lokal dari Karangmojo, Gunungkidul); 3) D Mulyono (penggagas upacara adat Saparan Rebo Pungkasan); serta 4) Sunanta SE (pelestari upacara adat Kupatan Jalasutro, Bantul).

Dalam acara “Malam Anugerah Budaya DIY 2015” tersebut, sebelum penghargaan diberikan kepada para pelaku budaya, para undangan yang jumlahnya lebih dari 200 orang, disuguhi film profil singkat dari masing-masing pemenang. Salah satu penerima penghargaan E Suharjendro dalam profil film tersebut berharap supaya generasi muda tidak melupakan seni sastra dan budaya Jawa yang adiluhung serta dapat melestarikan dan mengembangkan sesuai dengan perkembangan zaman.

Aacara malam itu juga dimeriahkan dengan dua tarian, yakni Dholog Manis Rengga dan tari Gareng. Tari Gareng pernah meraih juara 1 tingkat nasional dalam Festival Tari Tradisi Nusantara 2015 di Jakarta.

Naskah dan Foto:Suwandi

Penghargaan Anugerah Budaya DIY 2015 di Bangsal Kepatihan DIY, Jumat 18 Desember 2015, sumber foto: Suwandi/Tembi Penghargaan Anugerah Budaya DIY 2015 di Bangsal Kepatihan DIY, Jumat 18 Desember 2015, sumber foto: Suwandi/Tembi Penghargaan Anugerah Budaya DIY 2015 di Bangsal Kepatihan DIY, Jumat 18 Desember 2015, sumber foto: Suwandi/Tembi Penghargaan Anugerah Budaya DIY 2015 di Bangsal Kepatihan DIY, Jumat 18 Desember 2015, sumber foto: Suwandi/Tembi Berita BUDAYA

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 13-01-16

    Sensasi Merapi dalam

    Kenangan dan penghargaan atas keberadaan gunung bisa saja dilakukan melalui kuliner. Mengapa tidak ? hal itulah yang dilakukan Warung Dhahar (WD)... more »
  • 13-01-16

    Buku Propaganda Jepa

    Buku berbahasa dan beraksara Jawa ini dikarang oleh orang Jepang T Murakami tahun 1945 (dalam naskah asli tertulis tahun Jepang 2605) yang... more »
  • 12-01-16

    Gapura Bajang Ratu 8

    Foto tersebut adalah Gapura Bajang Ratu, salah satu sisa peninggalan Keraton Majapahit. Foto ini dibuat pada kisaran tahun 1930-an. Tampaknya... more »
  • 12-01-16

    Ki Seno Nugroho Dala

    Nugroho, ganjaran, peparing atau anugerah adalah ‘kabegjan’ yang diberikan  Tuhan kepada umatnya. Turunnya nugroho bukan karena prestasi... more »
  • 11-01-16

    Citraksi dan Citraks

    Dari seratus anak Dewi Gendari, hasil pernikahannya dengan Adipati Destarastra, dua diantaranya lahir kembar, yang diberi nama Citraksa dan... more »
  • 11-01-16

    Kirab Ageng KGPAA Pa

    Pada Kamis Legi, 7 Januari 2016, waktu sore hari, Kadipaten Pura Paku Alaman Yogyakarta menggelar Kirab Ageng Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya... more »
  • 11-01-16

    Pameran Lukisan Perm

    Para tokoh tingkat nasional, yang kini sudah tiada, yang dulu pernah berproses di Yogyakarta, bisa ditemukan di dinding Waroeng Bu Ageng, Jalan... more »
  • 09-01-16

    Senin Kliwon Hari Ba

    Perhitungan ini sering disebut perhitungan Panca Suda. Panca = 5 dan suda = kurang. Maksudnya 5 dikurangi 1 atau 5 kurang 1 sama dengan 4. Ada empat... more »
  • 09-01-16

    Serunya Kegiatan Ont

            Rendi tidak menyangka sama sekali, ketika mengikuti kegiatan ontheling di Tembi bersama grupnya dari PT Unilever Jakarta... more »
  • 09-01-16

    Denmas Bekel 9 Janua

    Denmas Bekel 9 Januari 2016 more »