Para Komponis Muda Berbagi Pengalaman

02 Oct 2015

Pada lokakarya yang diselenggarakan di museum Tembi Rumah Budaya, Sabtu, 26 September 2015, KKM 6,5 Composers Collective mengundang komponis tamu yaitu Vincent McDermott (USA) dan I Gusti Ngurah Wiryawan Budhiana (Indonesia). Kedua tokoh tersebut diundang untuk membagi ilmu komposisinya.

Dalam bermusik idealisme dapat tercermin pada pola permainan instrumen maupun dalam sebuah karya. Dalam Kelompok Kegiatan Mahasiswa (KKM) 6,5 Composers Collective diajarkan bahwa idealisme itu perlu namun jangan sampai kefanatikan itu timbul.

KKM 6,5 Composers Collective merupakan sebuah kelompok belajar mahasiswa Program Studi Penciptaan di Jurusan Musik FSP Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Sebagai salah satu penunjang mahasiswa dalam mencipta karya seni, KKM 6,5 Composers Collective tengah melaksanakan dan mempersiapkan beberapa kegiatan antara lain diskusi bulanan, diskusi internal 6,5, konser, lokakarya, serta penerbitan buletin diskusi di akhir tahun.

Pada lokakarya yang diselenggarakan di museum Tembi Rumah Budaya, Sabtu, 26 September 2015, KKM 6,5 Composers Collective mengundang komponis tamu yaitu Vincent McDermott (USA) dan I Gusti Ngurah Wiryawan Budhiana (Indonesia). Kedua tokoh tersebut diundang untuk membagi ilmu komposisinya. Maka dari itu acara pada kali ini dibagi menjadi beberapa sesi yaitu : bedah karya komponis tamu, presentasi dan diskusi repertoar oleh anggota KKM 6,5. Pada malam harinya acara ini diakhiri dengan menampilkan konser lokakarya#2. Adapun karya dari beberapa komponis muda berbakat yang dimainkan pada saat diskusi dan konser lokakarya#2 antara lain : Give Up (Ignatia Karina), Soewong No.1 (Bagas Setia. W), Appassionato ( Yayi Wira Pamungkas), Meows (Larasati Rahma Aditiara), Hidupku Berpantomim (Defy Noveanda Santoso), Honor (Harly Yoga Pradana).

Menurut Ignatia Karina (19 tahun) lokakarya ini perlu sekali diadakan, bukan sekadar untuk menambah pengetahuan tapi juga untuk saling berbagi pengalaman dalam berkarya. Selain itu acara seperti ini dapat menambah pengetahuan tentang penerapan instrumentasi dalam sebuah karya. Igna sapaan akrabnya yang saat ini menginjak semester 3 di Institut Seni Indonesia, memaparkan bahwa komposisi itu jujur. Dalam berkarya ia lebih menceritakan tentang isi hatinya. Idealisme perlu, menurut Igna, namun tetap ada batasannya.

Yayi Wira Pamungkas (20 th), koordinator acara Lokakarya#2, menyampaikan bahwa acara seperti ini merupakan kali kedua yang sebelumnya diadakan di kampus ISI Yogyakarta. Pada kesempatan ini KKM 6,5 Composers Collective bersepakat untuk membahas karya dengan format solo piano, ujarnya. Menurut Yayi acara ini penting sekali, karena sebagai salah satu media bagi komponis-komponis muda (khususnya dalam KKM 6,5) untuk berbagi pengalaman dan menjalin kebersamaan.

Menurut pembicara I Gusti Ngurah Wiryawan Budhiana, seorang cellist, komposer, conductor sekaligus pengajar di ISI Yogyakarta, idealisme dalam sebuah karya memang harus ada. Sifat idealis seorang komposer dapat diterapkan sejak awal berkarya. Tentang idealis yang mengarah ke sifat fanatik dalam berkarya seni musik, menurut Budhi Ngurah, begitu panggilan sehari-harinya, hal seperti itu merupakan pandangan sempit.

“Ada baiknya kita lebih terbuka dalam berkarya, seperti mencari referensi pada genre-genre lain supaya kita tidak merasa 'menganaktirikan' genre lagu tertentu. Secara tidak kita sadari hal tersebut akan memiskinkan kita,” kata Budhi Ngurah.

Naskah dan foto: Indra Waskito

Lokakarya#2 6,5 Composers Collective, Idealis Namun Tetap Rasional, 26 September 2015, Tembi Rumah Budaya, foto: Indra Waskito Lokakarya#2 6,5 Composers Collective, Idealis Namun Tetap Rasional, 26 September 2015, Tembi Rumah Budaya, foto: Indra Waskito Berita BUDAYA

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 06-10-15

    Didik Nini Thowok Be

    Ia adalah perias yang piawai, ia juga bisa melukis, ia manajer yang baik, ia juga seorang pengajar di berbagai institusi, komedian, pantomimer,... more »
  • 06-10-15

    Kali Ketiga Highfiel

    Seperti dua kali kunjungan sebelumnya, mereka kali ini juga melakukan kegiatan budaya, dengan tujuan agar mereka mengenal budaya lokal Nusantara... more »
  • 05-10-15

    Batik Kudus di Hari

    Setelah peluncuran labelnya ‘Bali Java’ desainer Denny WIrawan membuat aneka kreasi Batik Kudus. Dalam rangka Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2... more »
  • 05-10-15

    Demi Kemerdekaan RI,

    Candu juga pernah digunakan pemerintah Republik Indonesia sebagai dana perjuangan. Faktor yang mendorong adalah kondisi sosial, ekonomi dan keuangan... more »
  • 03-10-15

    Para Penegak Hukum M

    Sastra Bulan Purnama edisi ke-48, yang diselenggarakan Selasa, 29 September 2015 tidak hanya menampilkan para penyair, yang puisinya tergabung dalam... more »
  • 03-10-15

    Rabu Pon Hari Baik d

    Jika Anda tidak mau celaka, jangan menuju ke arah di mana sang naga berada, karena ia akan mencelakai Anda. Apalagi jika ‘naga dina’ bersamaan... more »
  • 03-10-15

    Rumah Kreasi Indones

    JPN Center merupakan lembaga pendidikan nonformal dalam bidang Art & Culture Edutainment. Tujuan lembaga ini untuk membangun masyarakat bermental... more »
  • 02-10-15

    Ketua LPSK Pidato Ke

    Dalam melakukan sosialisasi, kata Semendawai, LPSK pernah menggunakan kesenian wayang kulit. Dari kesenian ini, kita memberi muatan pada pergelaran... more »
  • 02-10-15

    Para Komponis Muda B

    Pada lokakarya yang diselenggarakan di museum Tembi Rumah Budaya, Sabtu, 26 September 2015, KKM 6,5 Composers Collective mengundang komponis tamu... more »
  • 02-10-15

    Aja Mung Mikir Wudel

    Pepatah ini mengimbau agar manusia yang hidup di dunia ini tidak hanya memikirkan kepentingannya sendiri atau egois. Pepatah atau peribahasa Jawa “... more »