Pameran Lukisan Permanen di Warung Butet

11 Jan 2016 Para tokoh tingkat nasional, yang kini sudah tiada, yang dulu pernah berproses di Yogyakarta, bisa ditemukan di dinding Waroeng Bu Ageng, Jalan Tirtodipuran, Yogyakarta. Warung ini milik Butet Kertaredjasa dan dikelola oleh istrinya. Para tokoh, yang ditampilkan dalam bentuk lukisan dan drawing, adalah tokoh yang dikenal luas, tidak hanya di Yogya, tetapi di Indonesia.

Ada wajah tokoh Sri Sultan HB IX; wajah pemikir kebudayaan, Umar Kayam; Sejarawan andal, Sartono Kartodirdja; Kuntowijaya; penyair Linus Suryadi AG, pencipta tari Bagong Kusudiardja dan sejumlah nama lain.

“Para tokoh yang wajahnya ditampilkan di dinding ruang pamer ini syaratnya tidak mudah, yakni harus sudah almarhum,” kata Butet Kertaradjesa ketika memberi sambutan pembukan pameran, Minggu, 27 Desember 2015.

Pameran ini hanya sekali dan untuk selamanya, tidak akan diganti karya lain, seperti pameran pada umumnya. Sebut saja, demikian kata Butet, ini pameran permanen. Tapi pameran ini bisa ditambah tokoh lain yang sudah meninggal, misalnya ditambah wajah Djoko  Pekik, tapi itu nanti.

        Doko Pekik yang hadir dalam pameran lukisan dan drawing ini diminta untuk memberi komentar. Dia menyambut baik akan upaya Butet untuk ‘mendokumentasi’ wajah tokoh melalui karya seni.

“Hanya saja saya tidak setuju kalau syaratnya sudah almarhum, lha kalau saya dilukis ketika saya sudah mati,  saya tidak bisa menikmati karya itu,” ujar Djoko Pekik yang disambut tawa dari hadirin.

Para tokoh yang ditampilkan tidak hanya seniman, tetapi juga ada tokoh politik dan agama seperti IJ. Kasimo, Ahmad Dahlan, Soegiyapranata. Driyarkara dan lainnya. Sebelum mereka menjadi tokoh di tingkat nasional mereka pernah berproses dan tumbuh di Yogya, bahkan sampai akhir hayatnya tinggal di Yogya.

Butet mengaku bahwa masih kurang tokoh dari perempuan, bukan hanya terkenal, tetapi memiliki arti bagi masyarakat. Maka tokoh seperti ‘Mbok Berek’ seorang perintis ayam goreng wajahnya dipajang, karena apa yang dilakukan oleh mbok Berek memberi kontribusi pada banyak orang.

“Kalau teman-teman memiliki informasi tokoh perempuan yang pernah berproses di Yogya dan tampil di tingkat nasional, tolong saya diberi tahu, syukur sekaligus ada fotonya,” ujar Butet.

Dalam acara pembukaan ini, secara spontan ada pertunjukan musik puisi, yang disebut sebagai lagu puisi. Untung Basuki didaulat untuk tampil membawakan lagu puisi.

“Kalau kita melihat para tokoh ini, kita tidak bisa melupakan mas Untung Basuki, yang sejak tahun 1970-an telah mengolah puisi menjadi lagu, maka mas Untung kita minta maju untuk membawakan lagu-lagu puisinya,” kata Butet.

Utung tak bisa menolak, dengan senang hati dia melagukan beberapa puisi, yang diikuti oleh Butet dan Jadug serta para hadirin lainnya. Lagu puisi Untung Basuki seperti mengajak kembali ke masa lalu tahun 1970-an semasa para tokoh yang gambarnya dipamerkan masih hidup seperti Umar Kayam, Linus Suryadi AG, yang akrab dengan lagu-lagu Untung Basuki.

Ons Untoro

Wajah para tokoh yang dipemarkan secara permanen di Waroeng Bu Ageng, foto Ons Untoro Linus Suryadi seorang penyair yang dikenal luas, salah satu karyanya Prosa Lirik ‘Pengakuan Pariyem’ diterjemahkan dalam sejumlah bahasa ikut dipamerkan, foto: Ons Untoro Berita BUDAYA

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 12-01-16

    Gapura Bajang Ratu 8

    Foto tersebut adalah Gapura Bajang Ratu, salah satu sisa peninggalan Keraton Majapahit. Foto ini dibuat pada kisaran tahun 1930-an. Tampaknya... more »
  • 12-01-16

    Ki Seno Nugroho Dala

    Nugroho, ganjaran, peparing atau anugerah adalah ‘kabegjan’ yang diberikan  Tuhan kepada umatnya. Turunnya nugroho bukan karena prestasi... more »
  • 11-01-16

    Citraksi dan Citraks

    Dari seratus anak Dewi Gendari, hasil pernikahannya dengan Adipati Destarastra, dua diantaranya lahir kembar, yang diberi nama Citraksa dan... more »
  • 11-01-16

    Kirab Ageng KGPAA Pa

    Pada Kamis Legi, 7 Januari 2016, waktu sore hari, Kadipaten Pura Paku Alaman Yogyakarta menggelar Kirab Ageng Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya... more »
  • 11-01-16

    Pameran Lukisan Perm

    Para tokoh tingkat nasional, yang kini sudah tiada, yang dulu pernah berproses di Yogyakarta, bisa ditemukan di dinding Waroeng Bu Ageng, Jalan... more »
  • 09-01-16

    Senin Kliwon Hari Ba

    Perhitungan ini sering disebut perhitungan Panca Suda. Panca = 5 dan suda = kurang. Maksudnya 5 dikurangi 1 atau 5 kurang 1 sama dengan 4. Ada empat... more »
  • 09-01-16

    Serunya Kegiatan Ont

            Rendi tidak menyangka sama sekali, ketika mengikuti kegiatan ontheling di Tembi bersama grupnya dari PT Unilever Jakarta... more »
  • 09-01-16

    Denmas Bekel 9 Janua

    Denmas Bekel 9 Januari 2016 more »
  • 08-01-16

    Kisah Hidup Tentara

    Judul   : Mereka yang Terlupakan. Memoar Rahmat Shigeru Ono. Bekas Tentara Jepang yang memihak Republik Penulis   : Eiichi... more »
  • 08-01-16

    Kunjungan Akhir Tahu

    Pada Minggu 20 Desember 2015, Tembi Rumah Budaya mendapat kunjungan dari para pelajar SMP Al-Azhar Jakarta yang berjumlah 165 orang. Mereka... more »