Museum Benteng Vredeburg Gelar Pasar Malam

04 Dec 2015

Event museum di malam hari diminati oleh para pengunjung, terutama kaum muda. Apalagi, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tampak begitu romantis karena bangunan kuno peninggalan Belanda ini sangat terawat bagus.

Pasar malam di Yogyakarta identik dengan pasar malam Sekaten yang sebentar lagi digelar di alun-alun utara Kraton Kasultanan Yogyakarta. Namun pasar malam yang satu ini tidak ada kaitannya dengan pasar malam Sekaten. Itulah yang baru saja dilaksanakan oleh Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang menggelar acara bertajuk “Pasar Malam Museum” pada tanggal 27 November – 3 Desember 2015 bertempat di halaman dalam museum.

Gagasan mengadakan acara seperti ini, karena masih sangat jarang museum di DIY menggelar event di malam hari. Padahal event museum di malam hari diminati oleh para pengunjung, terutama kaum muda. Apalagi, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tampak begitu romantis karena bangunan kuno peninggalan Belanda ini sangat terawat bagus. Lagi pula Museum Benteng Vredeburg berada di tengah kota Yogyakarta, di ujung jalan selatan Malioboro Yogyakarta.

Selama acara pasar malam museum berlangsung, tempat ruang pameran koleksi pun dibuka untuk umum sedari pukul 16.30 hingga 21.30 WIB, tanpa dipungut biaya alias gratis. Salah satu pengunjung bernama Rahmat dari Palu, Sulawesi Tengah, mengaku senang dengan event malam di museum tersebut, kata dia, “Suasana pameran museum sangat hidup, sehingga aku merasa senang bisa ikut melihat acara ini.”

Pengunjung selain dapat melihat koleksi museum, mereka juga dapat menikmati aneka makanan, minuman, serta membeli aneka asesoris yang dijual oleh para pedagang di stan-stan yang tersedia di kanan kiri teras museum. Salah satu asesoris khas Yogyakarta yang dijajakan di sini adalah kerajinan wayang kulit karya Sukirman dari Kulonprogo. Buatannya halus dan bagus. Harga dari Rp 50.000 (ukuran mini) hingga jutaan rupiah (ukuran besar).

Yang tidak kalah menarik dari acara pasar malam museum di Museum Benteng Vredeburg adalah pentas musik setiap malam. Berbagai grup musik ditampilkan. Pengunjung bebas melihat, disediakan pula kursi-kursi berderet yang jumlahnya ratusan. Acara seperti ini semoga bisa ditiru oleh museum-museum lain di Yogyakarta agar masyarakat semakin mencintai museum, seperti semboyan museum “Museum di Hatiku.”

Naskah dan foto: Suwandi

Pasar Malam Museum Benteng Vredeburg, 27 Nov—3 Des 2015, sumber foto: Suwandi/Tembi Pasar Malam Museum Benteng Vredeburg, 27 Nov—3 Des 2015, sumber foto: Suwandi/Tembi Pasar Malam Museum Benteng Vredeburg, 27 Nov—3 Des 2015, sumber foto: Suwandi/Tembi Berita BUDAYA

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 08-12-15

    Catatan Bung Tomo Te

    Karena terlibat secara langsung, tidak heran apabila Bung Tomo bisa menggambarkan pertempuran Surabaya secara detail. Seperti sebuah peristiwa ketika... more »
  • 08-12-15

    Joglo di Bantul Buat

    Kompleks bangunan rumah joglo milik Raditya Wahyu Kumara ini seluas sekitar 900 m persegi. Luas tanah sekitar 1.960 meter persegi. Rumah ini... more »
  • 07-12-15

    Ki Margiono Suguhkan

    Ki Margiono (65), dalang senior yang juga dosen Institut Seni Indonesia Yogyakarta jurusan Pedalangan membawakan lakon Kumbakarno Gugur dengan serius... more »
  • 07-12-15

    Lampah Kasiswan, Aja

    Buku ini tidak dijelaskan bahasa aslinya dan tahun penciptaannya. Namun demikian, terjemahan dalam bahasa Jawa dicetak tahun 1938. Buku terjemahan... more »
  • 05-12-15

    Cablek-Cablek Lemut

    Dari sekian abdi/pembantu, abdi yang bertugas cablek-cablek lemut umumnya adalah orang yang memang tidak memiliki kemampuan khusus yang bisa... more »
  • 05-12-15

    Tergiur Manisnya Bib

    Ternyata kemangkiran Adipati Gendrasekti disebabkan oleh karena ia sibuk bersuka ria dengan seorang ledhek (penari) yang bernama Sariti. Bahkan... more »
  • 05-12-15

    Kesatuan Militer Keb

    Pasukan Siliwangi pada awal berdirinya tidak tampil sebagaimana idealnya sebuah pasukan. Penampilannya sederhana bahkan bisa dikatakan memprihatinkan... more »
  • 05-12-15

    Sabtu Kliwon Ini Har

    Sabtu Kliwon, 12 Desember 2015, kalender Jawa tanggal 29, bulan Sapar, tahun 1949 Jimawal, hari baik untuk berbagai macam keperluan. Namun jika pergi... more »
  • 04-12-15

    Festival Teater Jaka

    Tatanan estetika panggung dan tata cahaya menjadi tema besar perhelatan akbar tahunan Festival Teater Jakarta yang ke-43. Bagaimana pekerja teater... more »
  • 04-12-15

    Museum Benteng Vrede

    Event museum di malam hari diminati oleh para pengunjung, terutama kaum muda. Apalagi, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tampak begitu romantis... more »