Ketua LPSK Pidato Kebudayaan Di Tembi

02 Oct 2015

Dalam melakukan sosialisasi, kata Semendawai, LPSK pernah menggunakan kesenian wayang kulit. Dari kesenian ini, kita memberi muatan pada pergelaran wayang kulit. Dan kali ini, kita bekerjasama dengan para penyair melalui komunitas Sastra Bulan Purnama Tembi Rumah Budaya, menyampaikan hal-hal yang menyangkut LPSK dan saksi korban melalui puisi.

Sastra Bulan Purnama edisi ke-48, yang diisi launching antologi puisi berjudul “Jalan Remang Kesaksian” hasil kerjasama dengan Lembaga Perlindungan Saksi Korban, dilengkapi dengan pidato kebudayaan oleh Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Abdul Haris Semendawai. Mengenakan baju batik, Semendawai, demikian panggilannya, sudah beberapa kali hadir dalam acara baca puisi di Tembi.

“Saya merasa senang, karena LPSK yang selama ini bergerak di dunia hukum, bisa bersentuhan dengan sastra, khususnya puisi. 40 penyair dari beberapa kota di Jawa, kita ajak bertemu untuk berdialog. Rupanya, penyair yang selama ini menulis puisi dengan tema bebas, bisa menulis puisi dengan diberikan satu tema tertentu,” kata Semendawai.

Dalam melakukan sosialisasi, demikian kata Semendawai, LPSK pernah menggunakan kesenian wayang kulit. Dari kesenian ini, kita memberi muatan pada pergelaran wayang kulit. Dan kali ini, kita bekerjasama dengan para penyair melalui komunitas Sastra Bulan Purnama Tembi Rumah Budaya, menyampaikan hal-hal yang menyangkut LPSK dan saksi korban melalui puisi.

“Tentu saja, tidak semua puisi dimuat dalam antologi puisi ini. Para kurator, yang terdiri dari para penyair senior seperti Iman Budhi Santosa, Slamet Riyadi Sabrawi, memilih sekitar 400 puisi karya dari 40 penyair dan masing-masing penyair dipilih 5 puisi,” ujar Semendawai.

Saya berharap, demikian Semendawai mengatakan, melalui puisi, para seniman khususnya penyair dan masyarakat umumnya, akhirnya mengerti betapa pentingnya saksi. Karena kehadiran saksi dalam proses peradilan akan menghadirkan keadilan dan kebenaran, sehingga kehadiran saksi sangat berarti dalam proses peradilan.

Puisi dalam antologi ini, lanjut Semendawai, tidak hanya dibacakan oleh para penyairnya, tetapi juga dibacakan oleh para tokoh yang bergerak di bidang penegak hukum dan tokoh masyarakat lainnya. Kehadiran AKP Ati Dwiarti, mewakili Kapolres Bantul. Cipi Perdana, SH.,MA, Kasipidum Kajari Bantul, Rina Listyawati, Hakin Adhoc Tipikor Yogya, Kardi, SH., mantan Kajari Yogya, dan Sihono, Ketua PWI Yogya untuk membacakan puisi karya penyair, kiranya memberikan nilai tersendiri.

“Melalui karya seni seperti puisi dan jenis karya seni lainnya, kiranya, masyarakat akan semakin menyadari bahwa kehadiran saksi merupakan suatu hal yang penting dan berarti,’ kata Semendawai.

Para penyair yang tampil membaca puisi: Bonton Sukandar (Tegal), Aming Aminoedhin (Surabaya), Ardi Susanti, (Tulungagung), Seruni (Solo), Wicahyati (Magelang), Sumanang Tirtasujana (Purworejo), Wanto Tirta (Purwokerto), Agus Ania (Yogya) dan beberapa penyair lainnya.

Ons Untoro 
Foto: Sartono

Abdul Haris Semendawai, Ketua LPSK Pidato Kebudayan di Amphytheater Tembi Rumah Budaya, Foto: Sartono Berita BUDAYA

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 06-10-15

    Didik Nini Thowok Be

    Ia adalah perias yang piawai, ia juga bisa melukis, ia manajer yang baik, ia juga seorang pengajar di berbagai institusi, komedian, pantomimer,... more »
  • 06-10-15

    Kali Ketiga Highfiel

    Seperti dua kali kunjungan sebelumnya, mereka kali ini juga melakukan kegiatan budaya, dengan tujuan agar mereka mengenal budaya lokal Nusantara... more »
  • 05-10-15

    Batik Kudus di Hari

    Setelah peluncuran labelnya ‘Bali Java’ desainer Denny WIrawan membuat aneka kreasi Batik Kudus. Dalam rangka Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2... more »
  • 05-10-15

    Demi Kemerdekaan RI,

    Candu juga pernah digunakan pemerintah Republik Indonesia sebagai dana perjuangan. Faktor yang mendorong adalah kondisi sosial, ekonomi dan keuangan... more »
  • 03-10-15

    Para Penegak Hukum M

    Sastra Bulan Purnama edisi ke-48, yang diselenggarakan Selasa, 29 September 2015 tidak hanya menampilkan para penyair, yang puisinya tergabung dalam... more »
  • 03-10-15

    Rabu Pon Hari Baik d

    Jika Anda tidak mau celaka, jangan menuju ke arah di mana sang naga berada, karena ia akan mencelakai Anda. Apalagi jika ‘naga dina’ bersamaan... more »
  • 03-10-15

    Rumah Kreasi Indones

    JPN Center merupakan lembaga pendidikan nonformal dalam bidang Art & Culture Edutainment. Tujuan lembaga ini untuk membangun masyarakat bermental... more »
  • 02-10-15

    Ketua LPSK Pidato Ke

    Dalam melakukan sosialisasi, kata Semendawai, LPSK pernah menggunakan kesenian wayang kulit. Dari kesenian ini, kita memberi muatan pada pergelaran... more »
  • 02-10-15

    Para Komponis Muda B

    Pada lokakarya yang diselenggarakan di museum Tembi Rumah Budaya, Sabtu, 26 September 2015, KKM 6,5 Composers Collective mengundang komponis tamu... more »
  • 02-10-15

    Aja Mung Mikir Wudel

    Pepatah ini mengimbau agar manusia yang hidup di dunia ini tidak hanya memikirkan kepentingannya sendiri atau egois. Pepatah atau peribahasa Jawa “... more »