Pameran Tunggal Ukiran Kertas The Exciotic Spirit Arita Safitri

Author:kombi / Date:18-01-2012 / Tag: Bale Rupa Pameran /

Pameran Tunggal Ukiran Kertas
The Exciotic Spirit Arita Safitri

Pameran Tunggal Ukiran Kertas The Exciotic Spirit Arita Safitri

Pameran Tunggal Ukiran Kertas The Exciotic Spirit Arita Safitri

Binatang semut menjadi visual paling menonjol dalam katalog pameran tunggal ukiran kertas (paper cut) Arita Safitri yang baru saja melangsungkan pameran tunggal ukiran kertas, bertajuk The Excotic Spirit di Tembi Rumah Budaya, Jakarta beberapa hari lalu. Kenapa semut, Arita mengatakan, semut adalah binatang yang patut diambil pembelajarannya, dari etos kerja, kegigihan, ketekunan dan keuletannya. Dari semut itulah Arita dengan tekun dan ulet membuat karya-karya baru dari ukiran kertasnya. Setelah 15 tahun lalu Arita yang seorang pianis mengalami cedera tangan dan tidak lagi diperbolehkan bermain piano, ia kemudian coba mendalami seni ukiran kertas yang dikenalnya dari seorang teman. “Aku sempat frustasi, karena aku memang sangat mencintai dunia musik terutama piano. Begitu aku berkenalan dengan dunia “paper cut” ini aku mencoba mendalami, dan hasilnya ya ini,” katanya.

Pameran Tunggal Ukiran Kertas The Exciotic Spirit Arita Safitri

Pameran Tunggal Ukiran Kertas The Exciotic Spirit Arita Safitri

Kreasi guntingan kertas Arita beragam, ada motif bunga, tribal, batik dan banyak lagi, biasanya tanpa pola dan konsep, Arita asyik sendiri melipat dan menggunting kertas, dan hasilnya tak pernah bisa ditebak. “Kadang aku mendengarkan musik, tangan dan guntingku mengikuti alunan musik yang kudengar. Seperti karyaku yang berjudul “Balada” itu hasil kreasiku menggunting sambil mendengarkan lagu-lagu balada,” tutur wanita yang pernah mengenyam pendidikan musik piano di Freibugh im Breisgau, Jerman ini. Lain lagi dengan karya termungil Arita, ia mengukir motif “gunungan” yang biasa kita temui dalam motif wayang, ukuran karyanya ini kurang dari satu sentimeter.

Pameran Tunggal Ukiran Kertas The Exciotic Spirit Arita Safitri

Pameran Tunggal Ukiran Kertas The Exciotic Spirit Arita Safitri

Ukiran kertas, atau biasa disebut “paper cutting” ini memang tidak terlalu populer, bahkan hanya sedikit yang menggemari atau kalangan pecinta kreasi ini khususnya di Indonesia. Namun Arita termasuk beruntung, karena saat pembukan pamerannya kemarin, banyak yang ingin tahu dan penasaran dengan karya-karyanya, termasuk Bapak Djuyoto Suntani (President of The World Peace Commitee) yang sengaja datang untuk pameran Arita sekaligus membuka pameran. Ukiran kertas Arita adalah bagaimana ia bercerita tentang keindahan, dan juga bagaimana ia bercerita tentang sebuah komposisi musik lewat ukiran kertas. Pameran ini berlangsung di Tembi Rumah Budaya, Jakarta, 11-24 Januari 2012.

Pameran yuk ..!

Natalia. S

Bale Rupa Pameran Source Link: Jakarta

Latest News

  • 09-05-14

    Pasinaon Basa Jawa K

    Tataran tutur bahasa Jawa saat ini lebih ringkas, hanya dibagi menjadi 4 jenis, yaitu: bahasa Ngoko-lugu, bahasa Ngoko-halus, bahasa Krama-limrah (... more »
  • 09-05-14

    Pager Piring, Pamera

    Pameran seni rupa tersebut berusaha untuk merespon dan mengaktualisasikan gagasan pager piring yang merupakan buah pemikiran Romo Mangun. Pager... more »
  • 09-05-14

    Bakdi Sumanto Meliha

    Bakdi Sumanto memfokuskan pada karya sastra Romo Mangun dengan “melacak” empat novel yaitu ‘Burung-Burung Manyar’, ‘Romo Rahardi’, ‘Trilogi Roro... more »
  • 08-05-14

    Ngudia Amrih Ditiru

    Pepatah ini ingin menekankan tentang pentingnya berpikir cerdas dan kreatif serta penuh inisiatif positif. Peniru atau pengambil gagasan atau ilmu... more »
  • 08-05-14

    Menyentuh Bunyi Bers

    Evelyn bertumbuh menjadi perkusionis handal. Kemampuannya yang kuat dalam merasakan getaran membuatnya menjadi musisi yang sangat sensitif dengan... more »
  • 07-05-14

    Jalan Mayor Suryotom

    Nama Loji Kecil Wetan diambilkan dari nama kampung Loji Kecil, yang di masa lalu merupakan pemukiman orang-orang Belanda. Lokasi kampung ini berada... more »
  • 07-05-14

    Geger Pecinan di Bat

    Geger Pacinan merupakan salah satu catatan sejarah kelam. Perang yang meletus di Batavia tersebut bermula dari kekhawatiran pemerintah Belanda... more »
  • 06-05-14

    Mengenang 15 Tahun K

    Romo Mangun sudah 15 tahun yang lalu meninggalkan kita, tetapi karya-karyanya masih terus bisa dinikmati dan dikunjungi. Selain menghasilkan banyak... more »
  • 06-05-14

    Pelajar SD BIAS Klat

    Tembi dipilih sebagai sasaran untuk tempat belajar kebudayaan Jawa karena Tembi relatif siap setiap saat untuk penyelenggaraan kegiatan itu.... more »
  • 06-05-14

    Perkampungan Nelayan

    Semak di kanan kiri sungai atau muara tersebut menjadi petunjuk bahwa tanah di sekitar tempat itu masih cukup baik untuk pertumbuhan tanaman.... more »