Hendrik Menggelar Karya Lukis Kemeja

06 Mar 2015 Perupa dari Surabaya, Hendrik akan menggelar pameran seni rupa yang menggunakan media kemeja atau yang dikenal dengan istilah hem. Selain itu, dia juga melukis di kaos. Tajuk pameran ‘Mikul Dhuwur Mendhem Jero’ akan digelar, Sabtu 7 Maret 2015.

Poster publikasi pameran karya Hendrik, foto: dok Tembi
Poster publikasi

Kali ini, perupa dari Surabaya, Hendrik akan menggelar pameran seni rupa yang menggunakan media kemeja atau yang dikenal dengan istilah hem. Selain itu, dia juga melukis di kaos. Tajuk pameran ‘Mikul Dhuwur Mendhem Jero’ akan digelar, Sabtu 7 Maret 2015, pukul 19.30 di ruang pamer Tembi Rumah Budaya, Bantul, Yogyakarta. Pameran akan dibuka Drs. Sihono, Ketua PWI Yogya.

Hendrik, yang lebih dikenal sebagai pelukis kaos, atau pelukis hem, akan menyajikan karya lukisanya dengan media kemeja atau hem, dan kaos. Dia sengaja tidak memilih kanvas sebagaimana digunakan oleh para perupa untuk menyapukankan kuas.

“Saya mencoba mencari media lain, yang jarang digunakan, meski yang saya lakukan bukan sesuatu yang baru,” ujar Hendrik.

Mikke Susanto, selaku kurator pameran Hendrik menjelaskan, lukisan hem Hendrik memiliki khasanah yang menarik, dipakainya hem sebagai medium lukis, meski bukan sesuatu yang baru. Banyak perupa yang telah menggunakan hem untuk dilukis, terutama lukisannya sebagai hiasan dalam industri sandang maupun keperluan personal, terutama anak-anak muda.

“Bedanya, Hendrik justru yang nekat mengangkat lukisan hem sebagai karya seni, tidak sekadar sebagai sebuah indistri,” kata Mikee Susanto.

Pada karya-karya yang dipamerkan di ruang pamer Tembi Rumah Budaya ini, Hendrik menghadirkan tema-tema yang bersifat personal, namun juga menyajikan tema yang mengangkat kritik sosial.

Hendrik, perupa dari Surabaya yang pameran di ruang pamer Tembi Rumah Budaya, foto: dok Tembi
Hendrik, perupa dari Surabaya

Tema-tema yang menyajikan kritik sosial misalnya menyajikan karya berjudul “Hutanku Keputihan’, ‘Sketsa 8 nelayan’, ‘Pesakitan’, ‘Orang-orang’ dan beberapa karya lainnya.

Pada pembukaan pameran ini akan diisi pertunjukan musik puisi dari Giwang Topo and Friend’s dan pembacaan puisi dari beberapa penyair Yogya seperti Budhi Wiryawan, Daru Maheldaswara, Umi Kulsum dan beberapa yang lain.

Karya-karya dari Hendrik adalah ekspresi kegelisahan dari seorang perupa yang mencoba mencari sesuatu yang lain dari kecenderungan yang selama ini sudah dikenali, dan dia memilih media yang berbeda dari kebanyakan seniman, meski pilihannya bukan sesuatu yang baru, namun kini media yang digunakan Hendrik, jarang dipakai oleh perupa untuk sebuah karya seni.

Melalui karyanya, Hendrik seperti mengingatkan kepada publik, bahwa seni rupa terbuka terhadap berbagai macam media.

Pameran akan berlangsung selama 7 hari dan berakhir 14 Maret 2014.

Ons Untoro

SENI RUPA

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 03-08-15

    Sendang Kali Ayu Dod

    Sendang Kali Ayu ini dulu dibuat atau ditemukan oleh Mbah Ronowijoyo. Kisahnya, pada suatu ketika Mbah Ronowijoyo kedhuk-kedhuk (menggali tanah) di... more »
  • 03-08-15

    Wayang Pesisiran Tam

    Ki Tri Luwih Wiwin Nusantara dari Kayen, Kota Pati, Jawa Tengah, mendapat kesempatan tampil mendalang, lengkap bersama rombongan pengrawit serta... more »
  • 01-08-15

    Hari Baik dan Hari J

    Orang yang lahir pada Selasa Kliwon, pada periode usia 0 s/d 12 tahun, adalah ‘PA’ Pandhita, baik. Usia 12 s/d 24 tahun, adalah ‘SA’ Sunan, baik.... more »
  • 01-08-15

    Tajong Samarinda Dib

    Tajong Samarinda pada mulanya dibawa oleh para pendatang Suku Bugis Wajo yang berpindah ke Samarinda karena tidak mau patuh pada perjanjian Bongaja... more »
  • 01-08-15

    UU Tata Niaga Gula d

    Di Perpustakaan Tembi tersimpan dengan baik buku lawas ini yang berisi tentang undang-undang tata niaga gula di Hindia Belanda. Peraturan ini... more »
  • 31-07-15

    Kue Cubit Kudapan Po

    Berawal dari makanan cemilan gerobak yang banyak dijual di sekolah-sekolah dasar, kue mungil berbahan dasar tepung ini semakin populer bahkan “naik... more »
  • 31-07-15

    mas Bekel

    mas Bekel more »
  • 28-07-15

    Masalah Ekologi Indo

    Buku ini berisi tentang masalah ekologi terutama di Indonesia dalam perspektif dekade 1950-an. Pertambahan jumlah penduduk mau tidak mau memang akan... more »
  • 28-07-15

    From The New World d

    Indonesian Youth Symphony Orchestra (IYSO) kembali tampil di Tembi Rumah Budaya dengan melibatkan banyak anggota Sri Aman Orchestra, Malaysia,... more »
  • 28-07-15

    Penggurit Dua Kota A

    Para penggurit dari dua kota, Yogyakarta dan Surabaya, akan tampil bersama dalam launching antologi geguritan karya masing-masing penggurit, Jumat 31... more »