Agus Nur Amal ‘PM Toh’ Sudah 25 Tahun Berkarya

30 Mar 2015 Pendongeng asal Aceh ini kerap diundang diberbagai acara dan panggung pertunjukan untuk bercerita tentang apa saja dengan perlengkapan sederhana yang ia bawa. Selama 25 tahun berkarya, ia merasa belum memberi perubahan pada kondisi sosial politik Tanah Air.

Agus Nur amal ‘PM Toh’, 25 Tahun Berkarya
PM Toh selalu tampil nyentrik, 
foto: Dok.pri

Tak terasa sudah 25 tahun berkarya, itu katanya saat ditemui  Tembi di kawasan Taman Ismail Marzuki beberapa waktu lalu. Setelah lulus kuliah jurusan teater di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) sekitar tahun 1991, Agus Nur Amal atau yang akrab disapa PM Toh ini pulang kampung ke Aceh.

Di Aceh pencerita atau pendongeng, yang nama kerennya story reller, ini banyak sekali. Agus memilih untuk mempelajari ilmu mendongeng yang kemudian ia kembangkan dengan konsepnya sendiri. Sementara nama PM Toh adalah tokoh tradisi Aceh, seorang pendongeng yang sangat dikagumi Agus, yang kemudian menjadi nama panggungnya.

Agus Nur amal ‘PM Toh’, 25 Tahun Berkarya
Salah satu karya Agus dalam pameran ‘Hidangan Dari Langit', 
foto: Dok.pri

PM Toh dinilai cukup sukses, selain kerap diundang di berbagai panggung pertunjukan, ia juga sering nongol di acara-acara televisi. Untuk menandai 25 tahun perjalanannya, Agus membuat pameran tunggal bertajuk ‘Hidangan dari Langit’ di galeri Ruang Rupa, Jakarta, pada Jumat 13 Maret 2015.

Agus melakukan eksplorasi benda-benda secara visual dengan menampilkan foto-foto bertemakan alam semesta. “Sebetulnya 25 tahun berkarya, aku mau menampilkan sesuatu yang sufistik, aku cari-cari teks yang cocok dan aku temui di teks-teks Al-Qur’an. Kemudian aku riset ayat-ayat tersebut, bagaimana Tuhan menciptakan bumi dan langit, kemudian aku representasikan properti yang biasa aku pakai untuk mendongeng. Benda-benda inilah yang merekonstruksi saat Tuhan menciptakan semesta,” kata PM Toh alias Agus.

Agus Nur amal ‘PM Toh’, 25 Tahun Berkarya
PM Toh dalam pamerannya di Ruang Rupa, 
foto : Ruang Rupa

Setelah dari galeri Ruang Rupa Jakarta, rencananya agus akan membawa pamerannya ini keliling Jawa bahkan kalau bisa sampai ke luar Jawa. Sementara itu, jadwal dongengnya tentu masih padat, bahkan sampai November 2015.

Lalu apa hasilnya setelah 25 tahun berkarya, Agus hanya tersenyum. Kata dia, 25 tahun itu ternyata belum menghasilkan apa-apa. “Sejak tahun 90-an sampai 2000 aku mendongeng dan mengangkat cerita persoalan sosial politik negara ini. Dengan gigih aku bercerita, berharap bisa merubah walaupun sedikit. Kenyataannya masih begini-begini saja dunia politik kita, tidak ada perubahan,” ujar Agus.

Agus Nur amal ‘PM Toh’, 25 Tahun Berkarya
PM Toh saat beraksi di panggung, 
foto: Dok.pri

Ini artinya sebagai seniman dan berkarya belum bisa memengaruhi sedemikian luas cara berpikir masyarakat. “Belum ada kepuasan, aku masih harus lebih gigih, apalagi pemerintah masih saja menganggap kesenian itu pariwisata, tidak terprogram dengan serius,” tambah PM Toh.

Temen nan yuk ..!

Natalia S.

PROFIL

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 15-06-15

    Wahyu Tri Manggala M

    Sesaat sebelum pagelaran pakeliran wayang purwa di Tembi Rumah Budaya pada 29 Mei 2015, Ki Parjaya S Sn seorang ‘widyaiswara’ pendidik, pengajar,... more »
  • 15-06-15

    Pementasan Dalang An

    Setiap tahun Sanggar Wirabudaya Bantul selalu menyelenggarakan festival dalang anak dan remaja. Namun untuk kali ini nama festival yang bagi banyak... more »
  • 15-06-15

    Para Juara Festival

    Hari terakhir Festival Upacara Adat antarkecamatan se-Kabupaten Bantul dilaksanakan hari Rabu, 10 Juni 2015 dengan lokasi di Lapangan Pleret, Pleret... more »
  • 12-06-15

    Pendok Blewah dalam

    Pendok blewah atau sering pula disebut dengan pendok blewehan merupakan salah satu jenis dari bentuk pendok. Dinamakan pendok blewah karena pendok... more »
  • 12-06-15

    Kegigihan Kolonel Su

    Judul                  : Rakyat Jawa Timur Mempertahankan Kemerdekaan... more »
  • 12-06-15

    Kesuksesan Orang Sel

    Pada nomor 93 di dalam Kitab Primbon Betaljemur Adammakna dituliskan mengenai “Jayane Manungsa’’ yang artinya kesuksesan seseorang. Menurut kitab... more »
  • 12-06-15

    Kemeriahan Festival

     Secara marathon, Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, menyelenggarakan Festival Upacara Adat mulai tanggal 8-10... more »
  • 12-06-15

    Empat Penyair Tampil

    Malam Sastra Giri Lawu ke-2, yang akan diselenggarakan Sabtu, 13 Juni 2015, pukul 19.30 di InDie_coloGy Cafe, Jalan Candrakirana 14, Sagan,... more »
  • 12-06-15

    Pasinaon Basa Jawa K

    Ngecakake Tembung ”Arep” ing Undhak-Usuking Basa Jawa   Undha-Usuk Basa Jawi ing Wekdal Samenika   Ing ngadhap menika tuladha trap-... more »
  • 12-06-15

    Santap Ta’jil Lezat

    Selama bulan Ramadan, Warung Dhahar Pulo Segaran Tembi Rumah Budaya menawarkan sajian baru di antaranya Paket Ta’jil Lele Ngambang. Paket ini sudah... more »